Wasathiyah atau moderasi dalam beragama merujuk pada sikap dan praktik beragama yang seimbang dan tidak ekstrem. Konsep ini menekankan pentingnya mengambil jalan tengah, menjaga keseimbangan antara berbagai aspek kehidupan, dan menghindari tindakan atau pandangan yang ekstrem atau radikal. Dalam konteks beragama di masa sekarang, wasathiyah memiliki relevansi yang penting di tengah dinamika sosial, politik, dan budaya yang cepat berubah. Berikut adalah beberapa aspek mengenai wasathiyah dalam beragama di era kontemporer:
1. Menjaga Keseimbangan dalam Praktik Keagamaan
- Moderasi dalam Amalan: Wasathiyah menekankan perlunya keseimbangan dalam praktik keagamaan, seperti shalat, puasa, dan ibadah lainnya. Ini berarti tidak terlalu berlebihan dalam ibadah hingga mengabaikan kewajiban duniawi, dan sebaliknya tidak terlalu mengabaikan ibadah sehingga terjerumus dalam kelalaian.
- Pendekatan Rasional: Menerima pendekatan rasional dalam memahami teks-teks agama, dengan menghindari tafsir yang ekstrem atau liberal yang tidak sesuai dengan konteks zaman dan tempat.
2. Interaksi Sosial dan Pluralisme
- Toleransi dan Kerukunan: Wasathiyah mendorong sikap toleransi terhadap penganut agama lain dan keyakinan berbeda. Ini termasuk menghargai perbedaan, mendorong dialog antaragama, dan bekerja sama dalam isu-isu sosial yang lebih luas.
- Menangani Konflik: Mengedepankan pendekatan damai dan konstruktif dalam menyelesaikan konflik yang melibatkan perbedaan agama atau kepercayaan, dengan menghindari kekerasan dan ekstremisme.
3. Etika dan Moralitas
- Penerapan Etika: Menegakkan prinsip-prinsip etika yang seimbang dalam kehidupan sehari-hari. Ini termasuk kejujuran, keadilan, dan kasih sayang tanpa menimbulkan konflik atau merugikan orang lain.
- Menghindari Ekstremisme: Menolak dan melawan ideologi ekstremis yang dapat menimbulkan kekerasan atau diskriminasi, dan mendukung pendekatan yang lebih inklusif dan humanis.
4. Tantangan Global dan Teknologi
- Respon Terhadap Isu Global: Menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, kemiskinan, dan konflik dengan perspektif wasathiyah, yang mendorong solusi yang adil dan berkelanjutan.
- Penggunaan Teknologi: Menggunakan teknologi dengan bijak untuk menyebarkan pesan-pesan moderat dan positif, serta menghindari penyebaran informasi yang dapat memicu ekstremisme atau kebencian.
5. Contoh dari Negara-Negara dengan Tradisi Wasathiyah
- Indonesia: Sebagai negara dengan mayoritas Muslim, Indonesia sering kali dijadikan contoh dalam praktik wasathiyah. Pendekatan moderat dalam beragama di Indonesia terlihat dalam upaya menjaga kerukunan antarumat beragama dan menanggulangi ekstremisme.
- Arab Saudi: Di bawah kepemimpinan saat ini, Arab Saudi juga menunjukkan upaya untuk mendukung moderasi dalam beragama melalui reformasi sosial dan pengaturan tentang pengajaran agama.
Jadi pada kesimpulannya Wasathiyah dalam beragama di masa sekarang adalah konsep yang sangat penting untuk menjaga kedamaian, toleransi, dan keseimbangan dalam masyarakat yang semakin kompleks. Ini melibatkan sikap yang seimbang dalam praktik keagamaan, interaksi sosial yang inklusif, serta respons yang bijak terhadap tantangan global dan teknologi. Menerapkan prinsip-prinsip wasathiyah dapat membantu mengatasi ekstremisme dan konflik, serta mempromosikan kehidupan bersama yang harmonis di tengah keragaman.
profile penulis : m wildan alfiansyah m , mahasiswa aktif sekolah tinggi ekonomi islam SEBI, program studi Hukum Ekonomi Syariah
