Di Indonesia, stres dan kecemasan merupakan masalah kesehatan mental yang semakin diperhatikan seiring dengan meningkatnya kesadaran akan kesehatan mental dan kesejahteraan emosional. Stres adalah reaksi fisik, emosional, atau mental terhadap tekanan atau tantangan yang dianggap melebihi kemampuan individu untuk mengatasi. Stres bisa timbul akibat situasi atau peristiwa tertentu, seperti masalah pekerjaan, hubungan, atau kesehatan, dan bisa memengaruhi kesejahteraan seseorang secara keseluruhan. Biasanya setres dapat memanifestasikan diri dalam berbagai cara, yaitu adanya gejala seperti sakit kepala, gangguan tidur, kelelahan, dan masalah pencernaan. Lalu secara emosional perasaan menjadi cemas, marah, atau frustrasi. Dan dalam sehari-hari kesulitan dalam berkonsentrasi atau pengambilan keputusan.
Kecemasan adalah perasaan khawatir atau takut yang berlebihan terhadap situasi atau peristiwa yang dianggap mengancam, sulit, atau tidak pasti. Kecemasan dapat memengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang, dan sering kali disertai dengan gejala fisik seperti jantung berdebar, keringat berlebih, atau ketegangan otot. Kecemasan yang berlebihan atau kronis dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan memerlukan perhatian dari profesional kesehatan mental untuk penanganan yang efektif.
Adapun beberapa faktor yang berkontribusi terhadap stres dan kecemasan di Indonesia meliputi, Tekanan Ekonomi seperti ketidakpastian ekonomi, pengangguran, dan kesulitan finansial dapat menambah beban stres bagi individu dan keluarga. Tekanan sosial, termasuk tuntutan dari keluarga dan masyarakat serta masalah hubungan interpersonal, juga berperan dalam tingkat kecemasan. Perubahan Sosial dan Budaya yakni Perubahan cepat dalam masyarakat dan gaya hidup modern dapat menambah stres, termasuk dalam hal adaptasi terhadap teknologi dan tuntutan pekerjaan.
Upaya untuk mengatasi stres dan kecemasan di Indonesia dengan diadakannya kampanye dan pendidikan tentang kesehatan mental untuk mengurangi stigma dan meningkatkan pemahaman tentang stres dan kecemasan.
Olahraga yang teratur juga dapat mengulangi sertres dan kecemasan karena dapat meningkatkan suasana hati. Dukungan sosial juga tidak kalah penting karena berbicara dengan teman, keluarga, atau bergabung dengan kelompok dukungan dapat memberikan perspektif dan mengurangi perasaan isolasi.
Mengatasi stres dan kecemasan memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan dukungan pribadi, profesiona(terapi), dan kebijakan yang mendukung kesehatan mental.
Syahidah Asma Amanina