Ummul mu’minin: Khadijah binti Khuwailid ra.

1 min read

Dalam sebuah hadist menyebutkan bahwa malaikat Jibril as. datang kepada Nabi saw. dan berkata, “Sampaikan salam dari Allah dan dariku untuk Khadijah. Kabarkan juga kepadanya bahwa tersedia untuknya sebuah rumah di surga yang terbuat dari berlian. Di dalam rumah itu, tidak ada kegaduhan dan rasa lelah.”

Hadist lain menyebutkan bahwa Nabi saw. bersabda, “Wanita surga paling mulia adalah Khadijah binti Khuwailid.”

  • Wanita suci yang penuh berkah

Penuh kesucian dan keberkahan, itulah yang kita rasakan, saat kita berada di tengah lembaran sejarah ibunda kita, Khadijah binti Khuwailid bin Asad Al Qurasyiyah Al Asadiyah, istri Rasulullah saw.

Khadijah ra. tumbuh sebagai gadis yang baik dan berbudi. Dia dikenal sebagai wanita suci, terhormat dan sempurna, hingga dijuluki “At Thahirah” (yang suci).

Khadijah ra. lahir di Ummul Qura, 68 tahun sebelum hijrah dan kurang lebih 15 tahuhn sebelum tahun gajah (tahun 556 Masehi).

Ibunya bernama Fathimah binti Zaidah bin Asim, yaitu seorang wanita dari suku Quraisy dari bani Amir bin Luai. Ayahnya bernama Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza, yaitu seorang bangsawan Quraisy yang meninggal pada peristiwa fijar.

Khadijah ra. pernah menikah dengan Abu Halah bin Zurarah At Tamimi. Setelah Abu Halah meninggal dunia, ia menikah dengan Atiq bin Abid Al Mahzumi. Setelah Atiq meninggal dunia, ia menikah dengan Rasulullah saw.

  • Wanita suci yang penuh kebaikan

Abu Ja’far Ath Thabari, Ibnu Katsir, dan Ibnu Sayyidinnaas menyebutkan dari Mu’ammar, bahwa Imam Ibnu Syihab Az Zuhri berkata, “ Ketika Rasulullah menginjak dewasa, dan belum banyak harta, Khadijah menyuruhnya ke pasar Hubasah yang berada di Tuhamah, disertai seorang laki laki Quraisy lainnya. Muhammad saw. berkata tentangnya ‘Aku belum pernah menjumpai majikan sebaik Khadijah . Setiap kali kami pulang, ia selalu menyediakan makanan untuk kami’.”

Khadijah pun merasakan kejujuran dan kemuliaan akhlaq Muhammad saw., sehingga menambah bagi hasilnya.

  • Wanita yang subur dan penyayang

Semua bangsawan Mekah berharap bisa menikah dengan Khadijah. Khadijah pun mengetahui hal itu. Namun ia menolak mereka, karena ia berharap bisa menikah dengan Muhammad saw. ia menceritakan perasaannya kepada sahabatnya yaitu Nufaisah binti Munayyah. Lalu, Nufaisah berangkat menemua Nabi saw. dengan menyampaikan misi nya yaitu Nabi saw. menikah dengan Khadijah ra.

Akhirnya, Rasulullah menikah dengan Khadijah, dengan mas kawin 20 ekor unta. Resepsi dilakukan dengan meriah. Beberapa ekor unta pun disembelih.

Pernikahan ini adalah pernikahan yang penuh berkah dan kebahagiann. Karena Muhammad saw. adalah suami terbaik, dan Khadijah adalah istri terbaik. Keduanya hidup penuh kasih sayang , ketenangan, dan ketentraman.

Allah melengkapi kebahagiaan mereka dengan lahirnya putra putri mereka. Dari keduanya, lahir putra pertama yang diberi nama Qasim. Karena itulah Rasulullah dijuluki Abul Qasim (ayah Qasim). Setelah Qasim, lahirlah Zainab, Ruqayyah, Fathimah, dan Ummu Kultsum. Mereka lahir sebelum Muhammad diangkat sebagai Nabi. Putra yang lahir setelah beliau menjadi Nabi adalah Abdullah dengan nama lain Ath Thayyib atau Ath Thohir.

  • Selamat jalan, wahai Ummul Mu’minin

Tidak lama setelah embargo terhadap kaum muslimin selesei, Ummul Mu’minin Khadijah ra. menghadap sang pencipta dengan ridha dan diridhai. Dengan membawa kabar gembira dari Rasulullah bahwa untuk Khadijah telah disediakan tempat mulia di sisi sang maha mulia.

Khadijah ra. meninggal di Mekah, 3 tahun sebelum peristiwa hijrah ke Madinah, dalam usia ke-65 tahun. Saat pemakaman, Rasulullah sendiri yang masuk ke liang lahat dan menguburkannya dengan tangan beliau sendiri.

Sumber :

“20 Sirah Shohabiyah yang dijamin masuk surga, karya Akhmad Khalil Jum’ah”

Oleh Hana lidini hanifah, Mahasiswi STEI SEBI

Zakat sebagai Sistem Keberlanjutan dalam Ekonomi…

Zakat, sebagai salah satu pilar Islam, memiliki potensi besar dalam menciptakan sistem ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Secara historis, zakat bertujuan untuk mendistribusikan kekayaan...
Aurelia
1 min read

Akuntansi Syariah: Prinsip, Penerapan, dan Tantangannya

Oleh Razanah Taufik (Mahasiswi STEISEBI) Akuntansi syariah adalah sistem akuntansi yang dirancang berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam. Prinsip ini meliputi pelarangan riba (bunga), gharar (ketidakpastian),...
Endah Nawal
2 min read

Pilihan antara Karier dan Keluarga: Perspektif…

Bagi banyak Muslimah, memilih antara karier dan keluarga bisa menjadi keputusan yang rumit dan penuh pertimbangan. Di satu sisi, ada keinginan untuk mencapai kesuksesan...
Aulia
1 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.