Tuan Rumah Piala Dunia U20 dan Fantasi Ekonomi Indonesia yang Kandas

2 min read


Media Israel sebut Indonesia negara terbalakang, begitulah salah satu cuitan bersumber dari Okezone.com. Sebagaimana diketahui bahwa Indonesia bakal menjadi tuan rumah piala dunia U20, menyusul FIFA menunjuk Indonesia sebagai negara tuan rumah. Tetapi ternyata hal ini batal ketika waktu menunggu 2 bulan lagi, hal ini disuarakan oleh salah satu tokoh politik Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah dan disusul juga penolakan negara Israel oleh Gubernur Bali I Wayan Koster.
Alasan pengambilan topik pembahasan ini karena ada keresahan saya untuk menyikapi perkembangan zaman dimasa kini. Indonesia seolah hanya menjadi negara penonton saja, padahal ada peluang menggiurkan bagi persepak bolaan di Indonesia terutama para pemain muda. Sementara tujuan penulisan ini sebagai bahan pertimbangan yang dapat dikaji ulang semua pihak khususnya tentang geopolitik Indonesia terkait sikap kepada Kedaulatan Negara Israel, atau mengkesampinkan perpolitikan dari ranah olahraga, apapun cabang olahraganya.
Tentu dengan berita ini muncul banyak pertanyaan dan pernyataan terkait keputusan ini. Beberapa diataranya pernyataan bahwa Indonesia tidak mengakui kedaulatan negara Israel sebagai salah satu peserta turnamen. Begitupun dengan pertanyaan terkait nasib anak muda yang akan bermain membela Timnas, dan juga kerugian bagi Indonesia. Padahal menjadi tuan rumah piala dunia merupakan fantasi ekonomi bagi Indonesia. Salah satu pernyataan dari Sandiaga Uno Mentri Kemenparekraf: “Kita akan kehilangan hampir 3,7 Triliun dan itu baru hitungan dari penonton di stadion.”. Belum lagi dari sektor yang lain, seperti: Makanan, tempat penginapan bagi fans, merchandise, dan hak siar piala dunia.
Sudah saatnya Indonesia menjadi negara yang kritis akan zaman tekhnologi ini, negara seperti Qatar pun telah membuka peluang untuk kemajuan negaranya, salah satunya menjadi tuan rumah piala dunia 2023. Dunia politik juga menjadi momok yang menakutkan untuk anak muda kedepannya. Bahkan hanya sekedar solidaritas terhadap Palestine kemudian kita melupakan nasib para pemain muda yang ingin dan akan berkompetisi dalam turnamen.
Salah satu pernyataan mengatakan bahwa ini sebagai bentuk kampanye politik menjelang Pemilu yang akan dilaksanakan pada tahun 2024. Hal ini diperkuat dengan pengambilan keputusan tak terduga yang padahal tinggal menunggu bulan saja untuk pelaksanaan piala dunia, padahal sudah ketahuan siapa saja peserta turnamen jauh dari beberapa bulan lamanya.
Dalam tulisan essai ini, penulis tidak bermaksud untuk mengabaikan nilai-nilai keteguhan Indonesia dalam melawan penjajahan, dan bahkan mengurangi solidaritas terhadap sesama muslim di Palestina. Penulisan hanya berusaha membuka pikiran akan dampak dari keputusan yang diambil, dimana itu berdampak krusial dalam perkembangan negara kita, Indonesia. Kita hanya berusaha agar Indonesia menjadi lebih baik dan terus berkembang dizaman tekhnolgi informasi, tentunya tanpa meninggalkan sendi-sendi negara kesatuan.
Batalnya Negara Indonesia menjadi Tuan rumah Piala Dunia U20 sangatlah di sayangkan dan pasti banyak yang merasa kecewa akibat batalnya Indonesia menjadi tuan Rumah Piala Dunia U20, karna negara Indonesia adalah salah satu negara yang sangat mencintai olahraga sepak bola, hal itu bisa di lihat dari banyaknya supporter sepak bola di Indonesia yang begitu antusias mendukung tim ke banggaanya dan Tim Nasional ( Timnas) yang makin hari makin bertambah.
Ada enam vanue Stadion yang di siapkan PSSI & Kemenpora yang bertaraf Fifa Internasional yang begitu mewah dan mengeluarkan biaya triliunan artinya uang yang di keluarkan sangat begitu banyak untuk persiapam piala dunia u20 ini.
Stadion yang di maksud adalah Stadion Gelora Bung Karno Jakarta (gbk), Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Stadion Manahan Solo, Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, dan Stadion Kapten I Dipta Bali.
Pencabutan Tuan Rumah Piala Dunia U20 ini sangat di respon oleh banyak pihak misalnya UMKM yang sudah menyiapkan berbagai macam barang yang akan di jual di Pas Penyelenggaraan Berlangsung mulai dari jualan seperti Baju kaos, Baju bola, Topi, Tas, Sticker dan berbagai macam atribut lainnya, tentu Pihak UMKM sendiri merasa begitu kecewa karna Mereka sudah Menyiapkan tersebut dari jauh jauh – hari dengan harapan mereka mendapatkan keuntungan dari Terselenggaranya Piala Dunia U20 Tersebut.
Penyebab Batalnya Piala Dunia U20 tersebut adalah Karna banyak belah PihaK yang Kurang setuju dengan Keikutsertaaanya Negara Israel dengan Beranggapan itu adalah Melanggar Konsitusi Negara, pdhal Negara Israel sendiri lolos Piala Dunia U20 lewat kualifikasi artinya Israel Sendiri Melewati Proses yang begitu Panjang bukan karna di pilih, Harusnya kita sebagai Tuan rumah Harus fire siapa saja Tamunya harus kita Terima dengan Baik, akan tetapi di Indonesia sendiri kita tidak bisa memisahkan antara Politik Dan Olahraga
Mudah-an ini menjadi pelajaran berharga buat kita semua amin ya rabbal alamin

Syukron Muda Nasution Mahasiswa Stei Sebi

Zakat sebagai Sistem Keberlanjutan dalam Ekonomi…

Zakat, sebagai salah satu pilar Islam, memiliki potensi besar dalam menciptakan sistem ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Secara historis, zakat bertujuan untuk mendistribusikan kekayaan...
Aurelia
1 min read

Akuntansi Syariah: Prinsip, Penerapan, dan Tantangannya

Oleh Razanah Taufik (Mahasiswi STEISEBI) Akuntansi syariah adalah sistem akuntansi yang dirancang berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam. Prinsip ini meliputi pelarangan riba (bunga), gharar (ketidakpastian),...
Endah Nawal
2 min read

Pilihan antara Karier dan Keluarga: Perspektif…

Bagi banyak Muslimah, memilih antara karier dan keluarga bisa menjadi keputusan yang rumit dan penuh pertimbangan. Di satu sisi, ada keinginan untuk mencapai kesuksesan...
Aulia
1 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.