Customers : Bang, Ikan Nilanya sekilo berapa?
Penjual : Nilanya 85.000 sekilo neng.
Customers : Gabisa turun bang harganya jadi 70 ribu gitu?
Penjual : Ikan lagi mahal neng, tambahin 5 ribu deh neng.
Customers : Yauda boleh deh bang.
Percakapan diatas tentu sudah sangat sering kita temukan, dimana pedagang dan pembeli melakukan tawar-menawar atau negosiasi. Seperti yang kita tahu, negosiasi ini dimana kita melakukan tawar-menawar untuk mencapai keputusan yang menguntungkan keduanya. Untuk mengetahui negosiasi lebih jelas lagi, yuk kita bahas lebih lanjut.
Pengertian Negosiasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Negosiasi adalah proses tawar-menawar yang dilakukan dengan jalan berunding untuk mencapai sebuah kesepakatan bersama anatara pihak (bisa berupa organisasi atau kelompok) dan pihak (bisa berupa organisasi atau kelompok).
Jadi, Negosiasasi adalah proses tawar-menawar antara pihak yang bersengketa untuk mendapatkan suatu kesepakatan. Negosiasi ini sendiri berfungsi sebagai bentuk penyelesaian dari sebuah sengketa dari beberapa pihak yang memiliki perbedaan pendapat atau kepentingan.
Tujuan dari negosiasi ini sendiri yaitu memperoleh suatu kesepakatan yang dapat diterima dari beberapa pihak yang bersengketa secara adil.
Tips Bernegosiasi
Setelah kita memahami mengenai negosiasi itu sendiri dan tujuannya, alangkah baiknya kita dapat mengetahui tips bernegosiasi dalam bisnis. Dalam berbisnis tentu saja kita harus memiliki kemampuan untuk bernegosiasi. Misalnya Ketika kita melakukan Kerjasama dengan perusahaan lain, dimana dalam Kerjasama tersebut kita harus melakukan negosiasi untuk mendapatkan kesepakatan yang menguntungkan perusahaan.
Negosiasi ini sangat penting karena jika terjadinya sengketa tentu saja kita harus menyelesaikannya dengan negosiasi, dimana yang kita ketahui tujuan dilakukannya negosiasi ini untuk mendapatkan kesepakatan yang sama-sama mendapatkan manfaatnya. Untuk itu mari kita bahas mengenai tips bernegosiasi dalam bisnis tersebut.
- Lakukan Riset Mengenai Pihak Lawan
Sebelum dilakukan negosiasi, sebaiknya kita mencari tahu dan memahami apa yang dibutuhkan pihak lawan, sebaik kita memahami apa yang kita inginkan dan butuhkan. Dengan kita memahami apa yang diinginkan pihak lawan, kita dapat dengan mudah mencapai tujuan dari negosiasi tersebut.
Misalnya Ketika kita akan bekerjasama dengan salah satu Hotel di Hawai. Dengan kita mengetahui apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pihak hotel tersebut untuk keberlangsungan hotelnya, tentu dalam bernegosiasi kita dapat terpilih untuk melanjutkan Kerjasama tersebut. Itulah pentingnya kita mencari tahu mengenai pihak lawan.
- Menyampaikan Informasi yang Relevan
Sampaikanlah informasi sebanyak mungkin mengenai bisnis kita yang bersifat strategis, dengan tujuan mendapatkan kepercayaan dan keuntungan yang sama (win-win solution).
- Tentukan Batas Waktu Bernegosiasi
Biasanya negosiator yang merasa kepentingannya lebih baik akan mengupayakan untuk segera melakukan kesepakatan dengan cepat. Cara yang baik jika dalam posisi seperti ini yaitu memperlambat Langkah kita. Maka dari itu untuk menghindari yang seperti ini kita harus menghindari negosiasi yang mendekati tenggat waktu yang ditentukan.
- Bersikap Profesional
Pasti ada titik dimana mungkin pihak lawan terkesan merendahkan kita. Sebaiknya jangan tunjukkan rasa emosional kita, hadapi pihak lawan tersebut dengan professional dan ingat tujuan dalam negosiasi tersebut. Maka sebelum negosiasi berlangsung, ada baiknya kita berlatih terlebih dahulu untuk menanggapi pihak lawan nantinya.
Dengan ini kita harus tetap fokus pada tujuan yang ingin dicapai, yaitu mendapatkan kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.
- Membuat Kontrak atau Perjanjian
Setelah melakukan negosiasi yang Panjang, tidak lupa untuk membuat kontrak atau perjanjian secara tetulis. Dengan adanya kontrak atau perjanjian tertulis ini untuk membuktikan apa yang diucapkan pihak lawan tersebut memang dapat dipercaya, dan juga tidak mudah untuk dilupakan mengenai kesepakatan yang sudah disepakati.
Dalam perjanjian tersebut juga harus tertulis mengenai sanksi-sanksi jika kesepakatan tidak dijalankan dengan semestinya. Dengan ini kita dapat menghindari kerugian yang mungkin dapat terjadi dalam bisnis kita.
Misalnya, kita telah melakukan kerjasama dengan salah satu konveksi hijab dengan jumlah pesanan 150 pcs dalam waktu 30 Hari, namun ternyata dalam 30 Hari konveksi hanya berhasil menyelesaikan 120 pcs saja. Tentu saja ini dapat megakibatkan kerugian, dengan adanya perjanjian tertulis tersebut, konveksi dapat menerima konsekuensi untuk mengganti kerugian yang kita dapatkan.
Penulis : Shiella Pramesti Anggita Pratiwi
Prodi : Manajemen bisnis syariah (STE SEBI)