Tari Topeng Betawi : Sejarah dan Keunikannya

2 min read

tari topeng betawi jakarta

Tari Topeng Betawi – Pada kesempatan ini saya akan mengulas tentang sejarah, Keunikan, Kostum dari tari Topeng Betawi. Jakarta tidak hanya dikenal sebagai ibu kota Indonesia melainkan disini juga banyak seni budaya yang terkenal diantaranya seperti Ondel-ondel, Lenong, Gambang Kromong dan juga Tari Topeng Betawi.

Tari Topeng Betawi

Tari Topeng ini sudah ada sejak tahun 1930 am dan sangat populer sekali pada jaman itu namun dengan perkembangan jaman semakin modern di Ibu kota membuat seni budaya lokal semakin redup. Apalagi di Jakarta ini sudah beragam suku dan budaya sudah berbaur menjadi satu karena banyaknya orang pendatang.

Walaupun demikian, di Jakarta masih ada beberapa sanggar seni yang akan terus melestarikan kesenian asli dari nenek moyang mereka. Seperti halnya sanggar seni yang ada di Jalan Masjid Baiturrohmah RT 02 Ciracas Jakarta Timur.

Untuk menambah wawasan kita terhadap seni tradisional yang ada di Indonesia khususnya di Jakarta, maka mari kita mengenal salah satu jenis Tariannya yaitu Tari Topeng Betawi.

Perkembangan Tari Topeng Betawi

Didalam seni Tari Topeng ini menggabungkan beberapa unsur seni diantaranya yaitu Musik, Lakon, Tari dan Lawak. Pada masanya tari ini di pertunjukkan dengan cara berkeliling kampung istilahnya ‘Ngamen’ namun lebih menitik beratkan pada unsur seni budanya.

Sementara itu jika digelar untuk mengisi sebuah acara, porsi lawakan lebih menonjol. Untuk saat ini titik beratnya lebih kepada lakon, oleh sebab itu sebutannya saat ini berubah menjadi Topeng Betawi saja.

Sejarah Tari Topeng Betawi

Tari Topeng Betawi ini diciptakan oleh Mak Kinang dan Kong Djioen pada tahun 1930. Tari Topeng Betawi ini menjadi ada karena terinspirasi dari Tari Topeng Cirebon

Tari Topeng ini adalah tari kedok yang berkembang di wilayah betawi pinggiran, dan ini merupakan penyederhanaan dari tari Topeng kecil Cierbon yang teridri dari enam sampai delapan topeng dan ini ada kesamaan seperti Topeng Panji dan Samba.

Ada juga tari kreasi baru yang terinspirasi dari Tari Topeng diantaranya seperti Tari nanak ganjen, Topeng Sengget, Gitek Balen, Kembang Lambang Sari, Diger Amprok dan Ngarojeng.

Tentang Tari Topeng Betawi

Topeng sendiri adalah penutup wajah atau dalam basa lain disebut dengan atapukan, tapuk atau kehdok. Tari Topeng ini mengalami perluasan dimana lebih mewakili seni pertunjukkan teater yang mengandung unsur tari, sastra dan musik.

Tari Topeng Betawi ini mengadopsi tiga karakter topeng diantaranya Jingga, Samba dan Panji. Topeng Jingga ini lebih menampilkan karakter keras, garang sebagai gambarakan kegagahannya.

Baca Juga : Tari Merak dengan Sejarah dan Keunikannya

Topeng Panji menggambarkan karakter yang anggun dengan warna topeng di dominasi warna putih dan ini sebagai simbol kesakralan, kesucian dan kebijaksanaan.

Topeng Samba mempunyai karakter yang lebih terampil, tangkas dan penuh keceriaan.

Tari Topeng Betawi

Pertunjukkan Seni Tari Topeng Betawi

Dalam pertunjukkannya tari ini mempunyai beberapa bagian diantaranya ada Topeng, tetalu, Lelakon dan Bebodoran.

1# Tetalu

Tetalu ini difungsikan sebagai media untuk mengumpulkan penonton. Oleh karenanya Topeng Betawi ini lebih serinh dianggap mengamen, karena fungsinya ini berubah menjadi iringan musik untuk membuka pertunjukkan.

2# Topeng

Dalam bagian ini biasanya akan keluar seorang wanita yang akan menjadi penari utamanya dan ini disebut dengan Ronggeng Topeng. Tidak seperti pada awal perkembangannya untuk saat ini penari lebih sering tidak menggunakan properti topeng dalam tariannya. Meskipun begitu untuk istilah Topeng masih melekat untuk menyebut si Ronggeng yang menari.

3# Bebodoran

Pada sesi ini ditandai dengan keluarnya Bodor yaitu seorang penari Pria yang mengenakan sebuah sarung dalam properti tariannya. Di sesi ini dia menari sambil berkata-kata jenaka untuk mengundang tawa para penonton.

Pada bagian ini terjadilah sebuah interaksi antara bodor dan ronggeng dan tak jarang juga si pemain musik.

4# Lelakon

Lelakon adalah sebuah bagian yang berisikan sandiwara tanpa adanya naskah yang mengetengahkan dalam cerita ini, namun sebelumnya tekah disepakati oleh para pemain.

Dahulu dalam sesi lelakon ini bisa berlangsung sampai 4 jam, namun karena saat ini harus menyesuaikan situasi dan kondisi maka durasinya mulai dibatasi.

Baca Juga : Tari Piring dengan keunikannya yang Mempesona

Sehingga dari dampak penyingkatan durasi ini keudian membuat unsur lawakan lebih di tonjolkan daripada lakon atau ceritanya.

Alat Musik Pengiring Tari Topeng

Alat musik yang menjadi pengiring tari Topeng Betawi ini adalah gamelan yang terdiri dari beberapa waditra, alat musik ini disebut juga dengan Gamelan Topeng. Gamelan Topeng ini terdiri dari gendang besar, Kulanter, satu ancak kenong berpocon tiga, krecek, kempul, kenong, dan gong angkong.

Kostum Tari Topeng Betawi

Untuk Pakaian penari Tari Topeng Betawi (ronggeng topeng) terdiri dari hiasan kepala yang terbuat dari kain perca yang berbentuk “tekes”, toka-toka” dan dua lembar kain hias yang duguakan untuk menutup dada dan punggung. “ampok atau ampeng yaitu sebagai penutup perut, serta baju kebaya berlengan pendek, selendang, andong dan kain batik panjang.

Akhir Kata

Nah, itulah ulasan tentang Seni Tari Topeng Betawi beserta sejarah dan keunikannya. Semoga ulasan tentang Tari Topeng Betawi ini dapat bermanfaat dan bisa menjadi referensi bagi kita semua dalam mengenal kembali dunia seni tari Tardisional yang ada di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Seedbacklink