Jembatan atau sasak Cirahong ini merupakan sisa pembanguan rel kereta api jalur selatan pulau Jawa oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1893. Sasak ini berada di perbatasan antara kabupaten Tasikmalaya dan kabupaten Ciamis (Panyingkiran).
Jembatan dengan panjang 202 meter ini memiliki dwi fungsi, yaitu bagian atas nya merupakan jalur kereta api, dan di bawah nya merupakan jalur yang digunakan untuk kendaraan bermotor, namun jembatan tersebut hanya muat untuk satu jalur, maka kendaraan yang melintas harus bergantian melintasinya.
Melintasi jembatan Cirahong ini bukan hanya sekedar untuk flashback pada sejarah masa lalu, tapi juga bisa untuk memacu adrenalin,karena meskipun jembatan tersebut di bangun dengan konstruksi baja yang rapat, bagian yang di lalui oleh kendaraan tersebut hanya di lapisi papan yang terlihat bong di sana-sini.
Jembatan Cirahong juga terkenal dengan berbagai cerita rumor seram dan mistik, Banyak hal-hal yang terjadi di luar nalar, terutama bagi pengendara yang melintas malam hari, jembatan ini juga sempat di rumorkan sebagai tempat pembuangan mayat, percobaan bunuh diri, penampakan bayangan mobil, suara tangisan, dan hal-hal mistis lain nya.
Terdapat salah satu cerita yang paling tersohor yang di ketehaui oleh warga setempat khususnya bagian wilayah Ciamis yaitu tentang tumbal yang di berikan demi kelancaran pembangunan jembatan ini, Hal demikian justru menjadi daya tarik bagi sejumlah stasiun televisis swasta nasional untuk melukukan shooting.
Jembatan Cirahong, jembatan double deck atau geladak ganda yang memiliki funsi dual mode alias 2 in 1(two in one) satu-satunya di Indonesia,bila di amati, bagian atas merupakan jembatan jalur kereta api, sedangkan jalur bawahnya merupakan jalur untuk kendaraan roda dua dan empat.
Jembatan tersebut merupakan bagian dari pembangunan rel kereta api jalur selatan di pulau jawa oleh pemerintah koloniel belanda. Pada tahun 1934 jembatan ini diperkuat pilar dan pertama dan pelintasan kereta api.
Pemasangan batu di jembatan citanduy dilakukan pada 19 agustus 1893. Jembatan ini bertumpu pada empat tiang dan ajarak antara kedua tiang batu dan besi, yakni 8 meter.
Saat ini jembatan cirahong berada dibawah daerah operasi II bandung. Jembatan ini dilewati oleh kerata api jarak jauh yang melewati jurusan Bandung-Yogyakarta-Surabaya, dan jakarta-purwokerto melalui bandung.
Penulis : Fina Aprilia
Mahasiswa STEI SEBI