Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam

3 min read

Penulis : Erick Alfinza

Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Islam adalah salah satu agama terbesar di dunia dengan milyaran penganut di berbagai penjuru. Bahkan Indonesia merupakan negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia. Selain mengatur tata cara beribadah kepada Tuhannya, agama Islam juga memiliki seperangkat aturan yang lengkap, termasuk dalam bidang ekonomi. Bahkan, dalam bidang ini sudah cukup tua, lebih dari 1000 tahun telah mempraktikan sistem ekonomi Islam yang kemudian dikembangkan dalam beragam model yang berbeda beda tiap negara atau di suatu masyarakat dari waktu ke waktu

Sejarah pemikiran ekonomi Islam, mulai dikenal sejak era Nabi Muhammad SAW. Dalam perkembanganya, mengalami puncak kejayaanya sejalan dengan puncak kejayaan peradaban Islam pada abad 6 Masehi hingga abad 13 Masehi. Kala itu, ekonomi Islam berkembang pesat, diterapkan di berbagai wilayah di dunia utamanya di bawah kepemimpinan Islam.

Fase peletakan dasar ekonomi Islam sudah dimulai sejak era Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW adalah pedagang ulung dan jujur, beliaulah yang mempraktikan sekaligus meletakkan dasar ekonomi Islam pada awalnya berdasarkan tuntunan ALLAH SWT melalui kitab suci Alquran. Kemudian, dasar dasar ekonomi Islam ini terus dikembangkan setelah generasi Nabi oleh para pewarisnya, yakni ulama ulama dan cendekiawan muslim.

Ekonomi Islam menemukan momentum kejayaanya bersamaan dengan puncak kejayaan peradaban Islam pada abad 6 Masehi hingga abad 13 Masehi. Meski pada abad abad selanjutnya mengalami pasang surut, namun kajian ilmu dan praktik ekonomi Islam terus dilakukan di berbagai belahan dunia hingga sekarang.

Di Indonesia, sejarah pemikiran ekonomi Islam hadir bersamaan dengan datangnya Islam itu sendiri ke Nusantara. Yakni lewat para pedagang Arab, Persia dan India. Secara lengkap Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam baik dalam bidang ekonomi, manajemen, serta keuangan

Kemudian sejarah pemikiran Islam di Nusantara mulai mengemuka saat munculnya SDI atau Sarekat Dagang Islam tahun 1912. Tujuan awal SDI untuk bela para pedagang muslim lokal hadapi persaingan keturunan Cina di industri Batik di Jawa Tengah. Kemudian SDI berubah menjadi SI atau Sarekat Islam tahun 1914 dipimpin oleh Tjokroaminoto. SI lebih politis. SI lebih fokus melakukan perjuangan melawan Belanda di Indonesia dengan berbagai program selain ekonomi. Yakni pendidikan pribumi, politik dan aksi aksi massa.

  1. Tokoh-Tokoh Ekonomi Islam dan Peranya
  2. Siti Khadijah

peranya di antaranya

  • Kekanyaan dan kemapuan bisnisnya untuk mendukung misi dakwah nabi Muhammad SAW
  • Dukungan finansial bagi dakwah awal islam
  • Keterlibatan dalam perdagangan internasional Jaringan perdagangan Khadijah meliputi berbagai jalur internasional seperti Syam dan Yaman. Ini menunjukkan semangat kosmopolitan ekonomi Islam.
  • Abdurahman bin Auf

Peranya di antarnya

  • Keahliannya di bidang perdagangan dan bisnis menjadi contoh bagi umat Islam dalam menjalankan aktivitas ekonomi secara Islami.
  • Pengembang sistem muamalah Islami. Banyak riwayat yang menunjukkan Abdurahman bin Auf aktif terlibat dalam pengembangan sistem ekonomi dan muamalah Islami, termasuk melalui fatwa dan pendapatnya tentang berbagai isu ekonomi yang berkembang pada masa itu.
  • Pendiri Baitul Mal. Atas inisiatif Abdurahman bin Auf yang mengatur keuangan dan mengelolah termasuk zakat, shadaqoh, ghanimah dll
  • Utsman bin Affan

Peranya di antaranya adalah

  • Donatur utama perluasan Masjid Nabawi. Pada masa kekhalifahan Utsman, Masjid Nabawi di Madinah dipenuhi dengan dana yang sebagian besar berasal dari sumbangan dan pembelian tanah oleh Utsman sendiri. Hal ini penting karena masjid menjadi pusat aktivitas umat Islam, termasuk ekonomi.
  • Mushaf Al-Quran Pelestarian. Atas inisiatif Utsman, mushaf Al-Quran dilestarikan dalam satu versi resmi untuk menghindari perbedaan bacaan. Ini penting untuk pedoman integritas umat Islam, termasuk dalam bidang ekonomi.
  • Abu Yusuf (731-798M)

Peranya di antaranya adalah:

  • Banyak mengebangkan konsep ekonomi yang diajarkan oleh abu hanifa
  • Menulis kitab pertama tentang ekonomi islam yg berjudul Al-Kharaji
  • Pernah menjabat sebagai ketua hakim pada masa abbasiyah
  • Pengenalan konsep nisab dalam system perpajakan islam yang adil dan efisien
  • Ibnu Taimiyah (1263–1328 M)

Peranya di antaranya adalah:

  • Menekankan pentingnya intrvensi pemeritahan untuk menjamin keadilan ekonomi dan sosial
  • Mengekritik praktek monopoli, penetapan harga, dan riba yang merugikan masyarakat.
  • Mengedukasi pentingya sedekah, infaq dan wakaf sebagai saran redistribusi kekayaan dalam ekonomi islam yang mengrangi kesadaran sosial ekonomi
  • Ibnu Khaldun (1332-1406 M)

Peranya di antaranya adalah:

  • Menjelaskan mekanisme pasar, permintaan hukum dan penawaran serta prinsip keseimbangan harga dalam perspektif ekonomi islam
  • Mengupas peran moral dan etika sebagai landasan ekonomi islam
  • Merumuskan konsep al-iktisab sebagai kewajiban individu dalam system perekonomian islam
  • Taqyuddin An-Nabhani (1909-1977)

Peranya di antaranya adalah:

  • Pendiri Gerakan dan partai politik hizbut tahrir yang secara khusus mengakan penerapan system ekonomi islam
  • Salah satu tokoh pertama yg mengkapanyekan system ekonomi islam secara politik
  • Penulis buku Nizham al-iqtishad fi al-islam (system ekonomi islam) yang secara komprensif membahas kerangka
  • Sayyid Abul A’la Al-Maududi (1903-1979)

Peranya di antaranya adalah:

  • Menulis buku yang berjudul Nizam al-Islam al-Iqtisadi (system ekonomi islam) yang secara praktis menjelaskan mekanisme dan instrumen ekonomi dalam kerangka syariah Islam.
  • Menyerukan pembentukan masyarakat dan negara Islam, yang di dalamnya mengimplementasikan sistem ekonomi Islam secara utuh dan menyeluruh.
  • Merumuskan konsep ‘penilaian syariah’ terhadap institusi keuangan modern seperti bank, untuk menjamin implementasi nilai-nilai syariah di bidang muamalah ekonomi.
  • Abdel Rahman Yousri Ahmad (1917-2010)

Peranya di antaranya adalah:

  • Sebagai salah satu pendiri dan peletak dasar Bank Mit Ghamr di Mesir tahun 1963, yang diakui sebagai bank Islam pertama yang menerapkan konsep perbankan bebas bunga atau tanpa riba.
  • Berperan aktif merencanakan mekanisme, produk, dan manajemen operasional bank syariah pertama di Bank Mit Ghamr berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai syariah.
  • Menulis salah satu karya penting berjudul “Model Bank Tanpa Bunga” yang menjadi konsep awal teori perbankan syariah di dunia.
  • Taqiuddin An-Nabhani (1953-1977)

Peranya di antaranya adalah:

  • Pendiri gerakan dan partai politik Hizbut Tahrir yang secara khusus menegakkan penerapan sistem ekonomi Islam.
  • Penulis buku “Nizham al-Iqtishad fi al-Islam” (Sistem Ekonomi Islam) yang secara komprehensif membahas kerangka, prinsip dan mekanisme penerapan sistem ekonomi Islam.
  • Pemikiran-pemikiran ekonominya banyak mempengaruhi gerakan Islam modern seperti Ikhwanul Muslimin untuk bersama-sama memperjuangkan tegaknya sistem ekonomi Islam.

Zakat sebagai Sistem Keberlanjutan dalam Ekonomi…

Zakat, sebagai salah satu pilar Islam, memiliki potensi besar dalam menciptakan sistem ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Secara historis, zakat bertujuan untuk mendistribusikan kekayaan...
Aurelia
1 min read

Akuntansi Syariah: Prinsip, Penerapan, dan Tantangannya

Oleh Razanah Taufik (Mahasiswi STEISEBI) Akuntansi syariah adalah sistem akuntansi yang dirancang berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam. Prinsip ini meliputi pelarangan riba (bunga), gharar (ketidakpastian),...
Endah Nawal
2 min read

Pilihan antara Karier dan Keluarga: Perspektif…

Bagi banyak Muslimah, memilih antara karier dan keluarga bisa menjadi keputusan yang rumit dan penuh pertimbangan. Di satu sisi, ada keinginan untuk mencapai kesuksesan...
Aulia
1 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Seedbacklink