SEBAB PEMBATAL PAHALA

2 min read

Penulis: Amalia Putri Mahasiswi STEI SEBI

Sering kali kita menyepelekan hal hal yang mengakibatkan pahala kita gugur, banyak sekali diantara kita yang tidak sadar hal yang sudah membuat kita rugi setelah melakukan kebaikan padahal Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk melakukan amalan soleh dengan penuh ketaatan untuk meraih pahala dari Allah SWT.
Akan tetapi tahukah kita bahawasanya banyak sekali pahala amalan ibadah yang kita lakukan akan gugur dan terhapus jika kita melakukan perbuatan yang melanggar perintah Allah. Diantaranya yaitu

  1. Bicara Dusta
    Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan umatnya untuk berkata yang baik, di antara bentuk berkata yang baik adalah jujur, yaitu memberitakan sesuatu sesuai dengan hakekatnya. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga melarang dusta, yaitu memberitakan sesuatu yang tidak sesuai dengan hakekatnya. Dusta adalah dosa besar, al-Imam adz-Dzahabi
    Bahaya dusta banyak sekali, antara lain bahwa orang yang berdusta akan terhalang dari hidayah, Allâh Azza wa Jalla berfirman:
    إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ كَذَّابٌ
    “Sesungguhnya Allâh tidak menunjuki orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta. “
  2. Berkata sia sia/ jorok
    Sering kali kalangan kita para pemuda menyepelekan sekali hal hal perkatan yang jorok dan yang tidak berguna sehingga bisa menyakiti hati saudara kita yang kadang kita tidak memikirkan hal itu, padahal kita dianjurkan lebih baik diam daripada mengatakan hal yang sia sia.
    “Diantara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat,” (Hadist riwayat Tirmidzi no.2317 dan Ibnu Majah no.3976).
    “Diantara tanda Allah berpaling dari seorang hamba, Allah menjadikannya sibuk dalam hal yang sia-sia sabagai tanda Allah menelantarkannya” (At-Tamhid Hadist ke-21 hal.200).
  3. Berpusa tapi melakukan kemaksiatan
    Sehingga jangan sampai umat Islam ketika berpuasa sengaja melakukan maksiat. Lalu bagaimana hukum seorang yang sengaja melakukan maksiat pada saat berpuasa di bulan Ramadhan? Hasbi Ash Shiddieqy menyebutkan bahwa menurut Jumhur Ulama seorang yang sengaja melakukan maksiat saat berpuasa maka rusaklah pahala puasanya.
    Dalam berbagai sabdanya, Nabi Saw. banyak mengingatkan umatnya agar pada saat berpuasa tidak terjerumus pada perkataan dan perilaku tidak berguna dan jahiliyah. Karena pada dasarnya, puasa adalah perisai dan benteng diri dari perkataan dusta dan perilaku dosa dan maksiat kepada Allah.
  4. Puasa tapi tidak sholat
    Puasa yang dilakukan orang yang tidak sholat tetap sah atau tidak batal.
    Namun karena terdapat kewajiban yang ditinggalkan dengan sengaja, puasa yang ia lakukan di hari itu tidak berarti apa-apa dan pahalanya berkurang.
    “Ada dua kondisi orang yang meninggalkan shalat: meninggalkan shalat karena mengingkari kewajibannya dan meninggalkan shalat karena malas. Orang yang masuk dalam kategori pertama, maka ia dihukumi murtad. Sementara orang yang meninggalkannya karena malas, hingga waktunya habis, maka ia masih dikatakan muslim.”
  5. Hasad dan dengki
    Hasad Dengki adalah : Tidak senang atas suatu kebahagian dan nikmat yang diberi-kan oleh Allah kepada orang lain baik itu tetangga-nya, teman-nya, kerabat-nya, sahabat-nya, saudara-nya, keluarganya, dan bahkan ia berusaha agar orang-orang tersebut mereka kesenangannya semua hilang dan menjadi susah. orang yang ada hasad dengki itu senang melihat orang yang lain susah dan sangat susah bahkan kecewa melihat orang yang lain senang.
  6. Gadhab marah atau emosi
    Sikap pemarah dan emosi merupakan sikap negatif yang wajib di jauhi kerana sikap marah yang tak terkawal, akan dapat menggugurkan amalan-amalan shalih yang kita lakukan.
    Firman Allah SWT dalam al-Qur’an Surah Ali-Imran, ayat 134:
    “Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan” (QS. Ali-Imran : 134)
  7. Ghibah (menganggap atau mengatakan orang baik itu buruk).
    Ghibah atau istilah lainnya adalah “GOSIP”, hal ini bukan suatu yang asing lagi di kalangan masyarakat kita.
    Ghibah yang pada hakikatnya adalah membicarakan hal orang lain (tanpa ada niat dan maksud dan tujuan tertentu) yang apabila di dengar oleh orang yang sedang dibicarakan. orang tersebut akan merasa malu, merasa tersinggung dan marah.
  8. Takabbur (Sombong)
    Takabbur atau sombong adalah orang yang merasa dirinya paling baik dan benar dari orang lain bahkan orang yang sombong ini tak mau menerima kebenaran walaupun dirinya itu salah.
    Sunguh Takabbur ini merupakan sifat iblis. sebagaimana iblis yang amal ibadahnya sangatlah luar biasa kepada Allah SWT, Bahkan Allah SWT dulu mengangkat iblis ini ke surga dan dijadikan pimpinan para malaikat.
    Namun Ketika Allah SWT menciptakan Nabi Adam dengan dibekali berbagai pengetahuan, dan memerintahkan kepada seluruh malaikat untuk bersujud padanya, termasuk juga iblis.
    Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirmandalam surah An-Nahl ayat 23
    Sesungguhnya (Dia Allah SWT) tidak menyukai orang-orang yang suka menyombongkan diri.” (QS. An-Nahl: 23)

Artikel Opini Adaptasi atau Gagal: Pentingnya…

Di tengah laju inovasi dan disrupsi yang tak terhindarkan, industri modern menghadapi perubahan yang bergerak lebih cepat dari sebelumnya. Perusahaan yang gagal menyesuaikan diri...
Aulia
1 min read

ARTIKEL OPINIMANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN ISTISNA

Manajemen Risiko Pembiayaan Istisna: Tantangan dan Solusi dalam Praktik Perbankan SyariahPembiayaan istisna dalam perbankan syariah adalah sebuah mekanisme yang memiliki potensi untuk mendukung pembangunan...
Aulia
4 min read

Standar Internasional Manajemen Risiko ISO 310002018

Hai teman- teman manajemen! Sudah tahu belum kalau ada’ resep rahasia’ untuk mengelola risiko? Namanya ISO 310002018. Standar internasional ini kayak’ panduan lengkap’ untuk...
Sonia Nadila Putri
1 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Seedbacklink