“Risiko Operasional dan Cara Efektif untuk Mengelolanya”

1 min read

Dalam menjalankan bisnis, organisasi tidak hanya dihadapkan pada risiko keuangan atau strategis, tetapi juga risiko operasional. Risiko ini sering kali muncul dari aktivitas internal perusahaan, proses bisnis, manusia, maupun sistem yang digunakan. Jika tidak dikelola dengan baik, risiko operasional dapat berdampak serius terhadap keberlangsungan bisnis. Artikel ini akan membahas apa itu risiko operasional, sumber-sumbernya, serta cara efektif untuk mengelolanya. Apa itu Risiko Operasional ? Risiko operasional adalah risiko kerugian yang muncul akibat kegagalan atau ketidakcukupan proses internal, kesalahan manusia, sistem teknologi, atau kejadian eksternal. Risiko ini dapat memengaruhi kinerja operasional, reputasi, serta stabilitas finansial organisasi.

Menurut Basel II, risiko operasional mencakup segala bentuk risiko selain risiko pasar dan risiko kredit, yang sering kali diakibatkan oleh:

  • Kegagalan bisnis
  • Kesalahan manusia
  • Gangguan teknologi
  • Kejadian eksternal seperti bencana alam atau krisis ekonomi

Sumber-sumber Risiko Operasional

  1. Kesalahan proses bisnis misalkan proses yang tidak efisien, atai terstandarisasi sering menyebabkan risiko, seperti keterlambatan produksi atau layanan yang buruk.
  2. Kesalahan Manusia mosalkan dalam faltor manusia adalah salah satunya penyebab terbesar risiko operasional, seperti kesalahan input data, kelalaian, atau kurangnya kompetensi dalam menjalankan tugas.
  3. Faktor Eksternal Risiko ini berasal dari luar organisasi, seperti bencana alam, pandemi, kebakaran, atau perubahan peraturan yang berdampak pada bisnis.
  4. Penyalahgunaan, jadi dalam Risiko operasional juga mencakup kecurangan atau penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal

Cara Efektif Mengelola Risiko Operasional

Untuk memastikan risiko operasional dapat dikendalikan, organisasi perlu menerapkan langkah-langkah manajemen risiko yang sistematis dan terstruktur. Berikut beberapa cara efektif untuk mengelola risiko operasional:

  1. Identifikasi Risiko Operasional
  2. Lakukan analisis menyeluruh terhadap setiap aktivitas bisnis
  3. Identifikasi potensi risiko dari proses, teknologi, manusia, dan faktor eksternal.
  4. Gunakan metode seperti risk mapping untuk memetakan area rawan risiko.
  5. Evaluasi dan Analisis Risiko
  6. Lakukan penilaian terhadap dampak dan kemungkinan terjadinya risiko.
  7. Klasifikasikan risiko berdasarkan tingkat keparahan dan urgensinya (tinggi, sedang, rendah).
  8. Gunakan matriks risiko untuk memprioritaskan penanganan risiko.
  9. Menerapkan Proses control internal
  10. Ciptakan kebijakan dan prosedur standar operasional (SOP) untuk memastikan proses berjalan efektif dan efisien.
  11. Lakukan audit internal secara rutin untuk mengidentifikasi celah atau kelemahan proses.
  12. Terapkan sistem kontrol ganda (dual control) pada aktivitas sensitif, seperti keuangan dan pengelolaan data.
  13. Mengelola Teknologi dan Infraktuktur
  14. Perbarui sistem teknologi secara berkala untuk mencegah kerusakan atau serangan siber.
  15. Implementasikan langkah-langkah keamanan siber seperti firewall, enkripsi, dan sistem pemantauan ancaman.
  16. Siapkan rencana cadangan (backup) dan sistem pemulihan bencana untuk menjaga kelangsungan operasional.
  17. Monitoring dan Evaluasi Berkelanjutan
  18. Lakukan pemantauan berkala terhadap risiko yang telah diidentifikasi dan dikendalikan.
  19. Evaluasi efektivitas langkah-langkah mitigasi dan lakukan perbaikan jika diperlukan.
  20. Gunakan teknologi seperti risk management software untuk mengotomatiskan proses pemantauan risiko.

Adapun Manfaat Mengelola Risiko Operasional Secara Efektif

Manajemen risiko operasional yang baik akan memberikan sejumlah manfaat bagi organisasi, antara lain:

  • Meningkatkan efisiensi proses bisnis dengan meminimalkan potensi gangguan.
  • Menghindari kerugian finansial akibat kegagalan proses atau teknologi.
  • Meningkatkan reputasi perusahaan dengan layanan yang lebih handal.
  • Memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan menghindari sanksi hukum.
  • Membangun ketahanan organisasi terhadap perubahan atau krisis yang tidak terduga.

Jadi Kesimpulan dari artikel diatas Risiko operasional adalah tantangan yang harus dihadapi oleh setiap organisasi. Dengan mengidentifikasi, menganalisis, dan mengendalikan risiko secara sistematis, organisasi dapat memastikan kelangsungan bisnisnya di tengah berbagai tantangan. Langkah-langkah seperti peningkatan kontrol internal, pengelolaan teknologi, pelatihan karyawan, serta pemantauan berkelanjutan adalah kunci dalam mengelola risiko operasional secara efektif.

Dengan manajemen risiko operasional yang kuat, organisasi tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga memiliki keunggulan kompetitif dalam menghadapi perubahan yang cepat di dunia bisnis.

Penulis : Wulan Fitriani STEI SEBI

Peran Pemimpin dalam Mengarahkan Manajemen Risiko…

Dalam sebuah organisasi, risiko adalah elemen yang tidak dapat dihindarkan. Tidak ada proses bisnis atau strategi yang benar-benar bebas dari kemungkinan kegagalan, kerugian atau...
Sonia Nadila Putri
1 min read

Manajemen Risiko dalam Organisasi: Strategi Penting…

Manajemen Risiko dalam Organisasi: Strategi Penting untuk Keberlanjutan dan Kesuksesan Di dunia bisnis yang selalu berubah dan penuh ketidakpastian, risiko merupakan bagian yang tak...
Tegal Trending
3 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Seedbacklink