Produk investasi syariah yang sesuai dengan prinsip agama islam yang bertujuan untuk membuat tatanan ekonomi semakin baik dan lebih beretika. Produk investasi yang diberikan lembaga keuangan syariah sangat beragam. Produk investasi adalah instrument keuangan yang keluarkan oleh bank sesuai akad dengan prinsip syariah. (Otoritas Jasa Keuangan, 2019). Hasil investasi yang di dapatkan pada masa depan di pengaruhi oleh tingkat pemilihan/pembelian produk investasi syariah di bank syariah.
Para investor yang ingin mempertahankan investasinya harus memiliki perencanaan investasi yang efektif. Perencanaan investasi yang efektif dimulai dari perhatian terhadap tingkat resiko dan return yang seimbang dalam setiap transaksi. Secara teori, semakin tinggi tingkat return yang diharapkan investor, semakin tinggi pula resiko yang dihadapinya, demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu, investor membutuhkan informasi akuntansi dalam menganalisa tingkat resiko dan memprediksi tingkat pengembalian dari investasinya.
Suatu investasi yang dilakukan oleh para investor berhubungan dengan pemahaman mereka mengenai kondisi suatu perusahaan, dimana salah satu faktor yang digunakan dalam menilai kondisi suatu perusahaan adalah melalui kinerja keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan.
Investasi merujuk pada tindakan menyisihkan sejumlah dana atau sumber daya dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Tujuan dari investasi adalah untuk mengalokasikan dana secara cerdas dengan harapan memperoleh hasil atau keuntungan yang tidak seimbang yang melebihi jumlah yang diinvestasikan. Investasi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti saham, obligasi, reksa dana, properti, atau bahkan dalam bisnis sendiri. Setiap jenis investasi memiliki risiko dan potensi imbal hasil yang berbeda.
Resiko (risk) merupakan bentuk kemungkinan kegagalan dalam pengembalian dana yang dialami dalam melakukan investasi. Salah satu factor yang ditakuti para investor salah satunya yakni resiko. Dalam berinvestasi saham terdapat karakteristik bahwa jika menginginkan return atau pengembalian yang tinggi, maka peluang resikonya juga tinggi. Sehingga ketika investor menginginkan return yang tinggi harus siap menghadapi resiko yang tinggi juga. Risiko investasi mempunyai pengertian ketidakpastian kerugian yang akan didapat. Dengan adanya ketidakpastian tersebut maka investor mendapatkan return yang belum diketahui nilainya di masa yang akan datang . Terdapat keterkaitan yang kuat antara return dan resiko dalam investasi. Sehingga ketika berinvestasi tidak hanya memperhitungkan return saja tetapi juga harus mempertimbangkan resiko yang akan didapat di masa yang akan datang.
Risiko investasi pada bank syariah memiliki beberapa aspek yang perlu dipahami. Berikut adalah beberapa resiko investasi yang umum terkait dengan bank syariah:
- Risiko Kredit: Mirip dengan risiko kredit pada konvensional bank, risiko ini terkait dengan kemungkinan debitur gagal membayar kembali pinjaman atau pembiayaan. Bank syariah juga harus memastikan kelayakan debitur sebelum memberikan pembiayaan, dan jika terjadi kegagalan pembayaran, bank tersebut berbagi resiko dengan debitur sesuai prinsip syariah.
- Resiko Likuiditas: Bank syariah juga menghadapi resiko likuiditas yang terkait dengan kemampuan mereka untuk memenuhi kewajiban pembayaran pada saat jatuh tempo. Bank harus mengelola dengan hati-hati pembiayaan dan penggunaan dana agar tetap likuid dan dapat memenuhi permintaan nasabah.
- Resiko Pasar: Bank syariah juga rentan terhadap resiko pasar, termasuk fluktuasi harga asset.