PERBEDAAN EKONOMI SYARIAH,KONVENSIONAL DAN MANFAAT EKONOMI SYARIAH

1 min read

Prinsip Dasar:

Ekonomi Syariah: Berlandaskan prinsip-prinsip Islam, yang melarang riba (bunga), maysir (perjudian), dan gharar (ketidakpastian) dalam transaksi ekonomi. Prinsip utama ekonomi syariah adalah keadilan, keberlanjutan, dan etika.
Ekonomi Konvensional: Beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip pasar bebas dan profit maksimal, dengan memperbolehkan bunga dan berbagai jenis transaksi keuangan yang dilarang dalam ekonomi syariah.
Bunga (Riba):
Ekonomi Syariah: Memiliki larangan mutlak terhadap bunga (riba) dalam semua bentuknya, sehingga transaksi pinjaman dengan bunga dilarang.
Ekonomi Konvensional: Menggunakan bunga sebagai instrumen utama dalam transaksi perbankan dan keuangan.
Bagi Hasil (Profit and Loss Sharing):
Ekonomi Syariah: Mendorong prinsip bagi hasil dalam investasi dan pembiayaan, di mana risiko dan laba dibagikan antara pihak yang terlibat.
Ekonomi Konvensional: Tidak selalu menerapkan prinsip bagi hasil; keuntungan sering kali ditentukan oleh suku bunga dan perhitungan bunga tetap.
Aset yang Dilarang:
Ekonomi Syariah: Melarang investasi dalam bisnis yang terkait dengan alkohol, judi, daging babi, dan sektor lain yang dianggap tidak etis menurut prinsip Islam.
Ekonomi Konvensional: Tidak memiliki larangan khusus terhadap jenis bisnis tertentu.
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan:
Ekonomi Syariah: Mendorong praktik bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab sosial serta menjaga lingkungan.
Ekonomi Konvensional: Fokus utama pada profitabilitas, meskipun praktik tanggung jawab sosial semakin penting.
Kepemilikan:
Ekonomi Syariah: Menekankan kepemilikan yang sah dan etis, dengan larangan investasi dalam perusahaan yang terlalu berhutang.
Ekonomi Konvensional: Memiliki struktur kepemilikan yang lebih beragam, termasuk perusahaan yang berhutang secara signifikan.
Ini adalah beberapa perbedaan utama antara ekonomi syariah dan konvensional. Sistem ekonomi ini memiliki prinsip-prinsip yang berbeda dan tujuan yang berbeda, meskipun keduanya berusaha untuk mengelola sumber daya ekonomi.
Manfaat ekonomi syariah mencakup berbagai aspek, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun moral. Berikut ini adalah beberapa manfaat utama dari sistem ekonomi syariah:
Keadilan Sosial: Ekonomi syariah mendorong prinsip keadilan sosial dengan cara memastikan distribusi pendapatan yang lebih merata. Prinsip bagi hasil dalam investasi dan pembiayaan memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi.
Penghindaran Riba: Dengan larangan mutlak terhadap bunga (riba), ekonomi syariah membantu mengurangi risiko krisis keuangan yang disebabkan oleh hutang berbunga tinggi.
Keberlanjutan Lingkungan: Sistem ini mendorong praktik bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Investasi dalam sektor yang mendukung lingkungan dan larangan bisnis yang merusak lingkungan adalah bagian dari nilai-nilai ekonomi syariah.
Kemasyarakatan: Ekonomi syariah mempromosikan nilai-nilai kemasyarakatan, seperti zakat (sumbangan wajib) dan sedekah (sumbangan sukarela), yang digunakan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.
Keberlanjutan Bisnis: Prinsip-prinsip ekonomi syariah, termasuk larangan spekulasi berlebihan dan praktik bisnis yang tidak etis, membantu memastikan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.
Pemberdayaan Ekonomi: Sistem ini mendorong pemberdayaan ekonomi melalui pembiayaan berbasis profit and loss sharing, yang memungkinkan pengusaha kecil dan menengah serta individu untuk mengakses dana dengan cara yang adil.
Moralitas dan Etika: Ekonomi syariah menekankan praktik bisnis yang etis dan moral. Ini menciptakan lingkungan bisnis yang lebih jujur dan transparan.
Keselamatan Sosial: Melalui praktik-praktik seperti asuransi syariah dan dana pensiun, ekonomi syariah membantu melindungi masyarakat dari risiko ekonomi yang tidak terduga.
Pengentasan Kemiskinan: Dengan berfokus pada keadilan sosial dan redistribusi kekayaan, ekonomi syariah dapat berkontribusi pada pengentasan kemiskinan dan kesenjangan sosial.
Resilien Finansial: Karena struktur yang didasarkan pada risiko bersama dan keberlanjutan, ekonomi syariah dapat lebih tahan terhadap goncangan ekonomi dan krisis finansial.
Manfaat-manfaat ini menjadikan ekonomi syariah sebagai alternatif yang menarik bagi banyak negara dan individu yang ingin menciptakan sistem ekonomi yang lebih adil, berkelanjutan, dan beretika.

Riyadh Awalludin
Mahasiswa STEI SEBI

Zakat sebagai Sistem Keberlanjutan dalam Ekonomi…

Zakat, sebagai salah satu pilar Islam, memiliki potensi besar dalam menciptakan sistem ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Secara historis, zakat bertujuan untuk mendistribusikan kekayaan...
Aurelia
1 min read

Akuntansi Syariah: Prinsip, Penerapan, dan Tantangannya

Oleh Razanah Taufik (Mahasiswi STEISEBI) Akuntansi syariah adalah sistem akuntansi yang dirancang berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam. Prinsip ini meliputi pelarangan riba (bunga), gharar (ketidakpastian),...
Endah Nawal
2 min read

Pilihan antara Karier dan Keluarga: Perspektif…

Bagi banyak Muslimah, memilih antara karier dan keluarga bisa menjadi keputusan yang rumit dan penuh pertimbangan. Di satu sisi, ada keinginan untuk mencapai kesuksesan...
Aulia
1 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.