PERBEDAAN BISNIS SYARI’AH DAN BISNIS KONVENSIONAL

1 min read

Dalam dunia bisnis, ada dua jenis pendekatan yang sering dibahas, yaitu bisnis syariah dan bisnis konvensional atau bisnis biasa. Keduanya memiliki karakteristik dan prinsip yang berbeda. Berikut beberapa perbedaan utama antara bisnis syariah dan bisnis biasa:

1. Prinsip Dasar:

   – Bisnis Syariah: Berdasarkan prinsip-prinsip hukum Islam yang diterapkan dalam Al-Qur’an dan Hadits. Tujuan utamanya bukan hanya untuk mendapatkan keuntungan, tetapi juga untuk memastikan keadilan dan kesejahteraan bagi semua pihak.

   – Bisnis Biasa: Fokus utamanya adalah mencapai keuntungan maksimal. Meskipun etika bisnis juga penting, regulasi dan hukum yang mengaturnya biasanya berdasarkan perundang-undangan sekuler.

2. Sistem Keuntungan:

   – Bisnis Syariah: Menggunakan sistem bagi hasil, dimana keuntungan dan kerugian dibagi berdasarkan kesepakatan awal antara pihak-pihak yang terlibat.

   – Bisnis Biasa: Menggunakan sistem bunga atau faedah dalam pemberian kredit atau pinjaman.

3. Prohibisi:

   – Bisnis Syariah: Menghindari transaksi yang melibatkan unsure-unsur seperti riba (bunga), gharar (ketidakpastian), dan haram (barang atau jasa yang dilarang dalam Islam).

   – Bisnis Biasa: Tidak memiliki batasan-batasan seperti yang ada dalam bisnis syariah kecuali yang diatur oleh undang-undang setempat.

4. Transparansi dan Akuntabilitas:

   – Bisnis Syariah: Mewajibkan transparansi penuh dan menjalankan bisnis dengan integritas tinggi sesuai dengan hukum Islam.

   – Bisnis Biasa: Meskipun transparansi dan akuntabilitas penting, standar dan pelaksanaannya mungkin bervariasi tergantung pada regulasi dan norma industri.

5. Pendekatan Terhadap Risiko:

   – Bisnis Syariah: Risiko dibagi antara kedua belah pihak, sesuai dengan prinsip bagi hasil.

   – Bisnis Biasa: Risiko umumnya ditanggung oleh pihak yang meminjam atau berinvestasi.

6. Pengelolaan Dampak Sosial:

   – Bisnis Syariah: Memiliki tanggung jawab sosial yang kuat. Misalnya, melalui konsep zakat, infaq, dan shadaqah, bisnis syariah mendukung kesejahteraan masyarakat.

   – Bisnis Biasa: Meskipun banyak perusahaan konvensional yang memiliki program tanggung jawab sosial, ini bukanlah syarat wajib.

Meskipun ada perbedaan mendasar antara bisnis syariah dan bisnis biasa, keduanya tetap memiliki tujuan untuk berkembang dan memberikan nilai tambah kepada pemangku kepentingan. Pilihan antara kedua pendekatan ini tergantung pada filosofi, keyakinan, dan tujuan bisnis individu atau perusahaan.

Oleh Muhammad Irgi Djafar, Mahasiswa STEI SEBI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.