Zakat dan pajak adalah konsep keuangan yang sekilas terlihat memiliki kesamaan yaitu menghimpun dana dari masyarakat, namun sebenarnya pajak dan zakat ini memiliki tujuan yang sangat berbeda. Apakah itu?
Zakat adalah kewajiban yang yang harus di penuhi dalam agama islam, sementara pajak adalah kewajiban yang dikenankan pemerintah untuk kepentingan pembiayaan negara. Perbandingan antara zakat dan pajak ini melibatkan banyak aspek penting seperti aspek keuangan, sosisal dan moral.
Dalam artikel kali ini akan membahas keuntungan dari kedua konsep keuangan ini dan mempertimbangkan aspek- aspek yang perlu dipertimbangkan.
Keuntungan zakat
- Dalam pandangan agama
Zakat adalah sebagian harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim apabila telah mencapai syarat yang telah ditetapkan. Zakat termasuk salah satu rukun islam, yang dimana zakat tersebut akan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (asnaf). Sehingga menunaikan zakat ini adalah upaya pendekatan diri kepada Allah SWT, sebagaimana telah allah SWT telah perintahkan kewajiban zakat dalam QS. Al-Baqarah 2: Ayat 43
وَاَ قِيْمُواالصَّلٰوةَ وَاٰ تُواالزَّكٰوةَ وَا رْكَعُوْا مَعَ الرّٰكِعِيْنَ
“Dan laksanakanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 43).
- Pemberdayaan sosial
Zakat bertujuan untuk mengurangi tingkat kesenjangan ekonomi dan sosial di masyarakat dengan cara mendistribuskian kekayaan dari yang lebih mampu (muzaki) kepada yang kurang mampu (mustahik). Adapun kriteria penerima zakat (mustahik) terbagi menjadi 8 golongan (ashnaf), merujuk pada firman Allah dalam al Quran Surat Attaubah ayat 60 :
اِنَّمَا الصَّدَقٰتُ لِلْفُقَرَاۤءِ وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْعٰمِلِيْنَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوْبُهُمْ وَفِى الرِّقَابِ وَالْغٰرِمِيْنَ وَفِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَابْنِ السَّبِيْلِۗ فَرِيْضَةً مِّنَ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ
“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, para amil zakat, orang-orang yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) para hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang-orang yang sedang dalam perjalanan (yang memerlukan pertolongan), sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana” (Terjemah Kemenag 2019, QS. 9:60).
- Keberlanjutan dan keadilan
Zakat adalah sebagian harta yang harus dikeluarkan secara rutin ketika harta sudah mencapai syarat tertentu. Hal ini memberikan mekanisme yang berkelanjutan dalam mengatasi masalah kesenjangan ekonomi dan sosial. Prinsip yang diterapkan dalam zakat ini memastikan bahwa harta atau kekayaan tidak hanya terpusat pada segelintir orang saja.
Keuntungan pajak
- Keuntungan pajak untuk negara
Pajak adalah salah satu sumber pendapatan utama bagi pemerintah itu artinya taat dalam membayar pajak sama dengan membantu negara membiayai pengeluaran Negara, seperti pengeluaran self liquidating, pengeluaran yang tidak self liquidating dan pengeluaran reproduktif. Tak hanya, itu pajak juga membantu negara dalam menjaga stabilitas ekonominya dimana pemerintah dapat meningkatkan dan mengurangi nilai pajak sebagai penyesuaian terhadap perubahan ekonomi, hal ini dapat mencegah defisit anggaran yang berlebihan atau inflasi yang tidak dapat terkontrol. - Keuntungan pajak untuk masyarakat
Pemerintah dapat menyediakan layanan publik seperti fasilitas tranfortasi umum, pendidikan, perawatan kesehatan, pelestarian lingkungan, infrastruktur dan keamanan dari hasil pajak yang di dapat. Selain itu pajak juga memungkinkan pemerintah untuk membiayai program-program yang bermanfaat bagi masyarakat, salah satunya ialah pembangunan dan pelestarian tempat wisata yang dimana hal itu dapat memicu perekonomian masyarakat di sekitar tempat objek wisata tersebut
Pertimbangan Penting:
- Sistem yang Seimbang
Pendekatan yang paling efektif adalah memiliki keseimbangan antara zakat dan pajak. Zakat dapat membantu dalam memberikan pemberdayaan sosial dan mengurangi kesenjangan, sementara pajak membiayai layanan publik yang bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan. - Implementasi dan Transparansi
Keuntungan dari zakat dan pajak dapat sepenuhnya dimanfaatkan jika sistem implementasi yang baik dan transparansi ditegakkan. Ini akan memastikan bahwa dana yang dikumpulkan benar-benar digunakan untuk tujuan yang dimaksudkan. - Kepatuhan dan Moralitas
Sementara pajak adalah kewajiban hukum, zakat didasarkan pada moralitas dan keimanan individu. Namun, di beberapa negara, sistem pajak juga mencakup prinsip keadilan sosial dan pembiayaan layanan publik, yang bisa memiliki dimensi moral.
Zakat dan pajak memiliki peran,sifat, tujuan dan pelaksanaan yang berbeda dalam masyarakat. Zakat memiliki dimensi spiritual dan sosial yang kuat, sementara pajak memberikan sumber pendapatan bagi pemerintah untuk menyediakan layanan publik. Namun dalam banyak kasus, keduanya dapat saling melengkapi, dengan zakat yang membantu mengtasi masalah ketidak setaraan ekonomi masyarakat dan pajak mendukung pemerintah dalam penyediaan layanan umum publik. karena menskipun kduanya memiliki keuntungan dan perluasan yang unik. Idealnya, kombinasi yang seimbang antara zakat dan pajak, dengan implementasi yang efektif dan transparan, dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil dengan sistem yang berkelanjutan berkelanjutan.
Penulis : Siti Syifa Arruhiyyina
Mahasiswa STEI SEBI