Pentingnya Pengauditan  Dalam Sebuah Perusahaan

1 min read

Umum nya, sebuah perusahaan memerlukan adanya pengauditan. Tujuan dari diadakannya sebuah pengauditan dalam sebuah laporan keuangan adalah, untuk meyakinkan kembali bahwa laporan keuangan yang telah dibuat dan dimiliki suatu perusahaan tersebut valid dan dapat dipercaya. Maka dari itu laporan tersebut harus memenuhi standar akuntansi yang berlaku dengan melewati tahapan pemeriksaan. Pemeriksaan tersebut akan dilakukan oleh sebuah tim audit yang dibayar jasanya dalam memberikan sebuah opini terhadap suatu perusahaan. 

Melalui pemeriksaan yang independent, pengauditan sangat membantu dalam memastikan bahwa laporan tersebut transparansi, akuntabilitas, dan patuh terhadap peraturan yang berlaku. Dengan begitu audit yang dilaksanakan akan mempunyai peran penting dalam keberlanjutan suatu entitas atau suatu perusahaan. Pengauditan dilakukan melalui tahapan proses yang Panjang, maka dari itu pengauditan harus dikerjakan oleh orang orang yang berkompeten dan mau mengikuti standar yang telah berlaku. Tindakan audit juga dapat menjadi pencegah dalam terjadinya fraud yang dapat dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dalam suatu perusahaan.

Seiring berkembangnya sebuah perusahaan, fungsi audit semakin penting. Para investor, pemegang saham, banker, dan pemerintah akan melihat kualitas manajemen perusahaan dari opini auditor. Kewajaran atas laporan keuangan akan membantu dalam memberikan analisa, dan juga penilaian terhadap kegiatan yang telah dilakukan perusahaan.

Ngomong-ngomong tentang opini, apa yang dimaksud dengan opini audit?

Opini audit adalah pendapat akuntan atas laporan keuangan tahunan perusahaan yang telah diaudit. Auditor sebagai pihak yang independen dalam pemeriksaan laporan keuangan suatu perusahaan akan memberikan opini terhadap laporan keuangan yang diauditnya. Ada beberapa opini yang akan diberikan oleh seorang auditor, diantaranya :

  1. Opini Wajar Tanpa Pengecualian : opini ini akan diberikan jika laporan keuangan telah tersusun rapih berdasarkan standar akuntansi yang berlaku. Kriteria dari opini wajar tanpa pengecualian adalah saat adanya kelengkapan bukti audit, laporan keuangan terstruktur rapi dan utuh, standar umum telah terpenuhi dan diterapkan nya prinsip akuntansi dalam menyusun laporan keuangan.
  2. Opini Wajar Dengan Pengecualian : opini ini diberikan jika ditemukan kesalahan penyajian laporan keuangan, namun kerugian yang dialami tidak material. Biasanya kesalahan yang dilakukan masih dapat ditoleransi, contohnya karna adanya human erorr. Dalam kasus ini, opini dikatakan wajar dengan pengecualian ketika di dalamnya terdapat kata “wajar” dan “kecuali”, seperti kalimat berikut.
  3. Opini Tidak Wajar : opini ini diberikan jika laporan yang di audit mengandung kesalahan penyajian yang berarti dan sampai terjadinya kerugian material.    
  4. Opini Tidak Menyatakan Pendapat : jenis opini terakhir ini diberikan jika bukti yang didapatkan seorang auditor sedikit dan tidak kuat atau bahkan adanya pembatasan dari pihak perusahaan dalam membuka bukti bukti yang ada. Dimana pihak perusahaan tidak berkejasama dengan baik dalam memberikan bukti bukti yang akan diaudit.

Dengan adanya opini audit yang baik yaitu wajar tanpa pengecualian, maka akan membantu pemegang saham menilai dan meninjau akurasi keuangan dan pengendalian sistem internal dari sebuah perusahaan. Yang pada intinya, opini yang akan dikeluarkan auditor akan menjadi jaminan kredibilitas perusahaan pada mata pemegang saham.

faiza azzahra, stei sebi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.