PENGERTIAN, TUJUAN DAN FUNGSI AUDITING

2 min read

Pengertian, Tujuan Dan Fungsi Auditing – Setiap perusahaan atau lembaga pasti membutuhkan proses auditing. Karena dengan proses auditing perusahaan tersebut dapat mengevaluasi tanggung jawab keuangan dengan benar dan tidak memihak. Dalam laporan keuangan harus melalui proses auditing. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif dan tidak memihak yang disebut sebagai auditor.

Pengertian, Tujuan Dan Fungsi Auditing

Menurut para ahli audit adalah pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen beserta catatan pembukuan serta bukti-bukti pendukungnya. Secara singkat menurut penjelasan dari Dr. Muhammad Razikun audit adalah “pemeriksaan terhadap laporan keuangan untuk menentukan apakah proses keuangan tersebut benar atau tidak dan apakah sudah sesuai apa tidak”. Untuk mengerjakan audit harus ada informasi yang terverifikasi dan standar yang dijadikan kriterianya.

Proses accounting dan audit berbeda. Disampaikan oleh Dr. Muhammad Razikun bahwa accounting adalah proses pencatatan keuangan, sedangkan audit adalah proses untuk menentukan apakah proses keuangan tersebut sudah menggambarkan sesuai dengan fakta yang terjadi dan apakah sudah benar dan tidak memihak.

Secara garis besar tujuan dilakukannya auditing adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek yang didapat sudah berjalan sesuai dengan standar atau regulasi yang benar dan diterima dan tentunya untuk memastikan bahwa sistem pembukuan terhindar dari kesalahan penyajian atau penipuan. Ada beberapa tujuan dilakukannya audit adalah sebagai berikut :

  1. Memeriksa kelengkapan. Tujuan utama dari audit adalah memastikan kelengkapan keuangan dari perusahaan apakah transaksi yang dilakukan sesuai dengan yang dicatat atau tidak.
  2. Memeriksa ketepatannya. Tujuan audit juga memastikan apakah pencatatan yang dihitung sudah tepat atau tidak dan apakah sudah sesuai dengan standar perusahaan.
  3. Adanya eksistensi. Tujuan audit adalah memastikan eksistensi semua harta dan kewajiban yang dimiliki oleh sebuah perusahaan atau lemabaga sesuai dengan tanggal tertentu dan memerikasa apakah transaksi dicatat sesuai fakta dan kejadian yang sebenarnya
  4. Membuat evaluasi atau penilaian. Audit juga bertujuan untuk menilai sebuah laporan keuangan tersebut dan memastikan ketepatan dan kesesuaian dengan yang dicatat dan yang diaplikasikan
  5. Membuat klasifikasi. Setelah melakukan berbagai pemeriksaan terhadap laporan keuangan, audit juga harus mengklarifikasi semua pertukaran dalam latihan operasional perusahaan dalam buku harian klasifikasinya. Dan mengklarifikasi secara akurat perhitungan akhir dengan cara yang sama
  6. Membuat cut-off. Tujuan audit yang paling penting adalah memastikan bahwa semua transaksi yang dilakukan dicatat dalam neraca dalam periode yang sesuai dan ditentukan.

Adapun fungsi audit secara garis besar adalah untuk merekam ulasan yang tidak terbatas pada antarmuka perusahaan dan menambah integritas laporan keuangan yang bisa dipercaya untuk kepentingan pihak luar seperti pemegang saham, kreditor, pemerintah, dan lain-lain. Selain itu, audit bisa mencegah fraud yang dilakukan oleh manajemen perusahaan yang diaudit. Berikut adalah fungsi audit yang lebih banyak bagi sebuah perusahaan :

  1. Menjaga kepatuhan. Saat seorang auditor memeriksa keuangan, tentunya mereka akan memastikan bahwa sebuah organisasi bisnis sudah mematuhi semua peraturan yang ditetapkan berdasarkan hukum yang berlaku. Jika ternyata organisasi tersebut ditemukan melakukan pelanggaran dan berbuat tidak patuh, maka auditor dapat melaporkannya.
  2. Laporan keuangan yang kebih akurat. Ketika seorang auditor telah melakuakn audit, maka otomatis semua celah atau keselahan telah diidentifikasi. Sehingga data yang dilaporkan akan lebih terpercaya dan akurat.
  3. Ketepatan dalam menentukan laba. Dengan adanya laporan keuangan yang sudah diaudit maka perusahaan akan lebih mudah menentukan profitabiltas karena semua perhitungan angkanya sudah dihitung dengan cermat dan teliti.
  4. Mendeteksi kecurangan pada laporan keuangan. Seorang auditor akan selalu melaporkan data keuangan perusahaan sesuai dengan fakta yang ditemukan, maka dengan melakukan proses audit semua kecurangan akan terdeteksi sehingga laporan keuangan akan lebih aman.
  5. Membantu pertumbuhan bisnis. Auditor adalah pihak yang independen dan berhak menjadi pihak yang ideal untuk memberikan nasihat keuangan demi meningkatkan bisnis dan laporan keuangan perusahaan.
  6. Membantu perencanaan dan penganggaran perusahaan. Audit keuangan membantu untuk mengkonfirmasi keakuratan laporan keuangan sebuah bisnis dengan menganalisis setiap transaksi yang dilakukan. Dengan demikian pergerakan uang yang keluar dan masuk bisa dirinci dengan jelas. Hal ini membuat pihak perusahaan akan lebih mudah melakukan perencanaan dan penganggaran.

Ditulis oleh : Shabrina Maulida (Mahasiswa STEI SEBI)

Peran Manajemen Risiko dalam Meningkatkan Kepercayaan…

Dalam dunia bisnis yang semaki kompleks dan penuh ketidakpastian, kepercayaan stakeholder menjadi aset yang sangat berharga bagi setiap organisasi. Stakeholder termasuk investor, pelanggan, mitra...
Sonia Nadila Putri
1 min read

Peran Pemimpin dalam Mengarahkan Manajemen Risiko…

Dalam sebuah organisasi, risiko adalah elemen yang tidak dapat dihindarkan. Tidak ada proses bisnis atau strategi yang benar-benar bebas dari kemungkinan kegagalan, kerugian atau...
Sonia Nadila Putri
1 min read

Pentingnya Manajemen Risiko dalam Menghadapi Ketidakpastian…

Di tengah ketidakpastian ekonomi yang semakin meningkat, manajemen risiko menjadi elemen krusial bagi kelangsungan dan pertumbuhan organisasi. Setiap perusahaan, baik besar maupun kecil, menghadapi...
Tegal Trending
3 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Seedbacklink