Pengertian Konduktor Lengkap dengan Penjelasannya!

2 min read

Pengertian Konduktor

Pengertian Konduktor – Konduktor ialah zat yang dapat mengantarkan panas atau arus listrik. Konduktor sanggup mengantarkan listrik secara baik karena memiliki kendala tipe benar-benar kecil. Besar tahanan ini dikuasai oleh tipe bahan atau material penyusunnya, kendala, panjang ukuran dan luas penampang bahan.

Pengertian Konduktor

Pernahkan saat memegang sendok atau benda logam yang di dekatkan panas atau listrik, karena itu panas atau listrik itu selanjutnya akan kita alami kan? Tangan jadi terserang panas dan tersengat listrik. Ini sebagai dampak dari kejadian penghantaran panas oleh bahan konduktor. Persyaratan bahan memiliki sifat konduktor yakni:

1. Konduktifitas yang bagus

Konduktifitas yang bagus di suatu bahan konduktor yakni yang mempunyai nilai kendala tipe relatif kecil. Makin kecil kendala macamnya karena itu makin baik nilai konduktifitas bahan. Besar kendala tipe kebalikannya dengan konduktifitas bahan. Konduktifitas bahan terkait dengan daya hantar panas dan daya hantar listrik.

Daya hantar panas mengatakan jumlah panas yang sanggup melalui bahan dalam selang waktu tertentu. Bahan logam sebagai bahan yang mempunyai daya hantar panas yang tinggi hingga bahan logam condong memiliki konduktifitas yang tinggi sebagai bahan konduktor.

Daya hantar pada listrik memvisualisasikan kekuatan bahan konduktor dalam mengantarkan arus listrik. Besar dari daya hantar listrik konduktor ialah benar-benar dikuasai oleh besar kendala tipe yang dipunyai oleh bahan konduktor.

2. Kemampuan mekanis yang tinggi

Bahan konduktor memiliki kemampuan mekanis yang tinggi hingga bisa mengantarkan panas atau listrik secara baik. Bahan dengan kemampuan mekanis yang tinggi mempunyai partikel penyusun rapat. Saat bahan konduktor didekatka dengan sumber panas atau arus listrik, karena itu bisa terjadi vibrasi atau getaran pada bahan konduktor. Lewat vibrasi atau getaran ini panas atau arus listrik akan mengucur dari ujung ke ujung bahan konduktor yang lain.

Karakter mekanis bahan penting khususnya saat bahan konduktor ada di atas tanah. Bahan konduktor penting dipahami karakter mekanisnya karena terkait dengan pembagian tegangan tinggi pada aliran arus listrik.

3. Koefisien muai yang kecil

Bahan yang memiliki koefisien muai kecil tidak gampang berbeda wujud, ukuran atau volume karena dampak dari peralihan suhu.

4. Daya termoelektrik yang lain antara bahan

Dalam instalasi listrik, arus listrik selalu alami peralihan daya termoelektrik karena ada peralihan suhu. Titik tempertaur terkait dengan tipe bahan logam yang dipakai sebagai konduktor.

Baca Juga: Pengertian Konduktor

Ini penting untuk ketahui dampak yang diakibatkan saat dua tipe logam berlainan terpasang pada sebuah titik contact. Pada keadaan termperatur yang lain, karena itu bahan memiliki hasil konduktifitas yang lain.

5. Modulus fleksibilitas lumayan besar

Karakter ini penting dipakai saat terjadi pembagian tegangan tinggi. Dengan modulus fleksibilitas tinggi karena itu bahan konduktor tidak rawan alami kerusakan karena tegangan tinggi. Penghantar listrik yang berupa cair seperti air raksa, berupa gas seperti neon, dan berupa padat seperti logam. Contoh Bahan Konduktor :

1. Alumunium

Alumunium murni memiliki massa enis 2,7 g/cm3, dengan titik leleh 658 oC dan tidak memiliki sifat sebagai korosif. Alumunium memiliki daya hantar sejumlah 35 m/Ohm.mm2 sekitaran 61,4% dari daya hantar tembaga. Alumunium murni gampang dibuat karena lunak dengan kemampuan ambil 9 kg/mm2. Oleh karenanya, alumunium kerap digabung dengan tembaga untuk perkuat daya magnetnya. Pemakaian alumunium salah satunya pada penghantar ACSR (Alumunium Conductor Steel Reinforced), ACAR (Alumunium Conductor Alloy Reinforced).

2. Tembaga

Tembaga memiliki daya hantar listrik yang tinggi yakni 57 m/Ohm.mm2 pada temperatur 20 oC dengan koefisien muai temperatur 0,004 / oC. Tembaga memiliki daya magnet 20 sampai 40 kg/mm2. Penggunaan tembaga sebagai bahan penghantar misalkan pada kawat berisolasi (NYA, NYAF), kabel (NYM, NYY, NYFGbY), busbar, lamel mesin dc cincin geret pada mesin AC dan lain-lain.

3. Air raksa

Air raksa sebagai salah satu logam berbentuk cair dengan kendala tipe sebesar 0,95 Ohm.mm2/m, koefisien temperatur 0,00027 /oC. Pemakaian air raksa salah satunya yakni sebagai gas pengisi tabung electronic, cairan pompa difusi, elektroda pada bahan instrument untuk menghitung elektris bahan dielektrik padat, dan sebagai pengisi cairan termometer.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Seedbacklink