Kita sebagai kaum muslimin memaklumi,bahwasanya bahasa arab itu bahasa Al qu’ran.setiap muslim yang bermaksud menyelami ajaran islam yang sebenarnya dan lebih mendalami,tiada jalan lain kecuali harus mampu menggali sumber dari asalnya, yaitu Al qur’an dan sunah rasulullah saw. Oleh karena itu, menurut kaidah hukum islam, mengerti akan ilmu nahwu bagi mereka yang ingin memahami Al qur’an, hukumnya fardhu a’in. Menurut Ibnu yaisy ilmu nahwu adalah ilmu yang dengannya diketahui hal ihwal pada akhir kalimat. Ilmu nahwu juga membahas asal adanya jumlah serta kaidah kaidah perubahan akhir kalimat.
Pengertian i’rob
I’rob adalah perubahan akhir kalimat karena berbeda-bedanya amil yang memasukinya,baik perubahan tersebut tampak (لفظا ) atau dikira-kirakan (تقديرا ). Maksudnya, i’rob itu mengubah syakal tiap-tiap akhir kalimat yang disesuaikan dengan fungsi amil yang memasukinya, baik perubahan itu tampak jelas lafadznya atau hanya secara diperkirakan saja keberadaannya.
Contoh perubahan secara lafadz :
جَاءَ زَيْدٌ : Zaid telah datang
رَاَيْتُ زَيْدًا : Aku telah melihat
مَرَرْتُ بِزَيْدٍ : Aku telah bersua dengan Zaid
لَنْ يَنْصُرَ : Dia tidak akan menolong
لَمْ يَضْرِبْ : Dia tidak memukul
Contoh perubahan secara diperkirakan keberadaannya :
جَاءَ الفَتَى : Telah datang anal laki-laki
رَاَيْتُ الفَتَى : Aku telah melihat anak laki-laki
مَرَرْتُ بِالفَتَى : Aku telah bersua dengan anak laki-laki
Catatan :
Amil adalah kalimat yang memerintahkan pada kalimat setelahnya untuk berada dalam i’rob tertentu. Amil sendiri terbagi menjadi 2 :
1. Amil Lafdzy, yaitu amil yang lafadnya tampak, baik dalam penulisannya maupun ucapannya. Seperti fi’il yang merofa’kan fa’ilnya dan menashobkan maf’ulnya.
2. Amil Maknawi, yaitu amil yang lafadznya tidak tampak dalam penulisannya maupun ucapannya. Amil maknawi terbagi menjadi 2 :
a. Amil maknawi tajarrud , Yaitu amil yang memerintahkan fiil mudhori’ dibaca rofa’ ketika tidak didahului oleh amil nashob dan amil jazem . b. Amil Maknawi Ibtida’, yaitu amil yang memerintahkan mubtada’ dibaca rofa’.
Pemabagian I’rob
I’rob tebagi menjadi 4 macam :
1. I’rob Rofa’,
contohnya :
جَاءَ زَيْدٌ : telah datang zaid
2. I’rob Nashob,
contohnya :
رَاَيْتُ زَيْدًا : aku telah melihat zaid
3. Irob khafad ,
contohnya :
مَرَرْتُ بِزَيْدٍ : aku telah bersua dengan zaid
4. Irob jazm,
contohnya :
لَمْ يَضْرِبْ : dia tidak memukul
Mengetahui Tanda-Tanda I’rob :
1. Tanda I’rob Rofa’
I’rob Rofa’ memiliki 4 tanda yaitu : dammah, wawu, alif , dan nun.
a. dammah, menjadi tanda pokok (tanda asli) i’rob rofa’
contohnya : جَاءَ زَيْدٌ : Zaid telah datang
b. Wawu, sebagai pengganti dammah contohnya : الزَيْدُوْنَ قَا ئِمُوْنَ : Zaid-zaid itu berdiri
c. Alif, sebagai pengganti dammah contohnya : الزَيْدَانِ قَائِمَانِ : Dua zaid itu berdiri
d. Nun, sebagai pengganti dammah contohnya : يَفْعَلَانِ : mereka berdua sedang melakukan (sesuatu)
2. Tanda I’rob Nashob
I’rob Nashob memiliki 5 tanda yaitu : fathah, alif, kasroh, ya, dan hadzaf nun (menghilangkan huruf nun).
a. Fathah, menjadi tanda pokok (tanda asli) i’rob nashob
contohnya : رَاَيْتُ زَيْدًا : Aku telah melihat zaid
b. Alif, menjadi pengganti fathah
contohnya : رَاَيْتُ اَبَاكَ : Aku telah melihat bapakku
c. kasroh, menjadi pengganti fathah contohnya : رَاَيْتُ المُسْلِمَاتِ: Aku telah melihat wanita-wanita muslim
d. ya , menjadi pengganti fathah
contohnya : رَاَيْتُ الزَيْدِيْنَ: Aku telah melihat zaid-zaid
e. Hadzaf Nun (menghilangkan huruf nun) menjadi pengganti fathah
Contoh: لَنْ تَفْعَلِيْ: Kamu (seorang perempuan) tidak akan dapat berbuat
3. Tanda I’rob Khafad
I’rob Khafad memiliki 3 tanda yaitu : kasroh, ya, dan fathah
a. Kasroh, menjadin tanda pokok (tanda asli) i’rob khafad
contohnya : مَرَرْتُ بِزَيْدٍ : Aku telah bersua dengan zaid
b. ya, menjadi pengganti kasroh
contohnya : مَرَرْتُ بِزَيْدَيْنِ : Aku telah berjumpa dengan dua zaid
c. fathah, menjadi pengganti kasroh
contohnya : مَرَرْتُ بِاَحْمَدَ: Aku telah bersua dengan ahmad
4. Tanda I’rob Jazm
I’rob Jazm memiliki 2 tanda yaitu : sukun dan hadzaf (membuang) nun tanda rofa’ dan huruf ilat .
a. Sukun, menjadi tanda pokok (tanda asli) i’rob jazm
Contohnya : لَمْ يَنْصُرْ
b. hadzaf (membuang ) nun tanda rofa’
Contohnya : لَمْ تَفْعَلِيْ
c. Hadzaf ( membuang ) huruf ‘illat Contohnya : لَمْ يَرْمِ = يَرْمِيْ
Muhammad Zafran Jundana (STEI SEBI)