A. MENGENAL BEKAL DALAM PROSES PERKEMBANGAN KARAKTER DAN POTENSI MELALUI AL-QUR’AN
Perkembangan karakter bukanlah suatu hal yang mudah, Karena seringkali manusia terbawa ketergesaannya sehingga terbebani oleh sesuatu yang semestinya ringan. Maka menjadi suatu hal yang sangat penting bahwa didalam proses tersebut diperlukan bekal yang matang.
Maka, dari mana manusia mampu mendapatkan bekal itu? Ya, semua sudah terangkum dalam Al-Qur’an. Karena Al-Qur’an dapat menepis gelombang hawa nafsu yang datangnya dari Syaitan, sehingga sesuatu yang tidak diinginkan dalam proses perkembangan karakter dapat dihindari semaksimal mungkin.
Manusia yang menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber rujukan terbaik dalam segala aspek kehidupannya, dalam menghadapi rintangan takkan mampu digoyahkan apalagi sampai dikendurkan semangat juangnya dalam memperbaiki dan mengembangkan potensi diri.
Penulis mengambil hikmah dan inspirasi dari
وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ
“siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)” (Qs. Al-Anfal : 60)
Dari ayat tersebut penulis memetik hikmah dan inspirasi bahwa sebagai manusia harus memilik bekal yang matang guna menghadapi musuh Allah (Syaitan) untuk memperjuangkan kehidupan yang bermartabat. Persiapan disini bukanlah persiapan biasa, karena jika kita menginkan sesuatu yang luar biasa dalam proses pengembangan potensi dan karakter dalam diri kita, maka kita pun harus menyiapkan bekal yang luar biasa. Karena rasanya tidak adil, jika kita meminta kepada Allah sesuatu yang amat baik namun nyatanya usaha kita jauh dari kata baik, bahkan biasa-biasa saja.
Penulis melihat bahwa perkembangan zaman saat ini sangatlah pesat. maka ketika kita sudah memiliki azzam yang kuat untuk mengembangkan potensi dan karakter dalam diri, maka itu berarti kita tengah menceburkan diri ke dalam arena yang bergejolak itu. Jika kita tidak membawa perbekalan yang matang, maka kita akan mudah terpukul mundur dari arena tersebut. Naudzubillahimindzalik.
B. AL-QUR’AN SEBAGAI RUJUKAN DALAM ASPEK PENGEMBANGAN POTENSI DAN KARAKTER
Manusia diciptakan berdasarkan fitrah, dan fitrah itu adalah Al-Qur’an. Mencintai Al-Qur’an berarti menghadirkan kembali fitrah tersebut dalam hati dan manusia akan menemukan kemanusiannya. Keliru, jika kita beranggapan Al-Qur’an itu menjadi beban yang kemudian malah merumitkan hidup kita. Karna pada dasarnya Al-Qur’an diturunkan sebagai pedoman dan rujukan terbaik dibandingkan dengan rujukan lainnya.
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul-Nya (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah Swt. (al-Qur’ān) dan Rasu-Nyal (sunnah), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (Q.S. an-Nisā’:59)
Memiliki potensi dan mampu mengembangkan potensi merupakan hal yang sangat diinginkan setiap manusia, berbagai macam cara dilakukan agar mampu memliki potensi dan karakter terbaik yang kemudian bisa memberikan kebermanfaatan bagi diri sendiri, keluarga, dan orang lain. Dalam proses tersebut seringkali kita mendatangi seminar, membaca banyak buku, mengikuti pelatihan, dan hal lainnya yang mampu menunjang potensi dalam diri kita. Namun pada dasarnya, semua itu kembali lagi kepada bagaimana kedekatan kita kepada Pemilik Kekuasaan, sungguh disayangkan jika yang kita cari hanyalah hal yang bersifat duniawi saja, sedangkan diri kita jauh dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Padahal hanya ditanganNya lah semuanya bergantung
Pentingnya menjadikan Al-Qur’an sebagai rujukan sebagai aspek kehidupan karena didalam Al-Qur’an itulah terkandung semua kebenaran yang tak mampu dibuat oleh tangan manusia dan tak mampu dirubah oleh tangan manusia. Karena Al-Qur’an merupakan satu-satunya Wahyu dari Allah yang sudah terjamin keauntetikannya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (Qs. Al-Hijr : 9)
C. BERBAGAI MACAM PENGEMBANGAN POTENSI MELALUI AL-QUR’AN
Dalam bab ini penulis akan membahas potensi apa saja yang mampu dikembangkan melalui Al-Qur’an, yaitu sebagai berikut :
- Didalam Al-Qur’an telah jelas bahwa setiap manusia dianjurkan untuk menggunakan waktu nya sebaik mungkin sesuai dengan porsinya, agar dengan mampunya klita dalam hal menghargai waktu dan larangan bagi kita untuk menyia-nyiakan waktu untuk hal yang tidak bermanfaat, yang mana itu pun akan berpotensi dalam proses pengembangan potensi dan karakter
وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ خِلْفَةً لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يَذَّكَّرَ أَوْ أَرَادَ شُكُورًا
“Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur.”
- Didalam Al-Qur’an juga telah menjelaskan agar kita bisa memberikan manfaat bukan hanya untuk diri kita, tapi juga untuk orang lain. Dan Allah juga mengatkan bahwa siapapun yang menolong agama Allah (Jihad) maka Allah akan memberikan pertolongan juga mengangkat kedudukannya
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”
- Dan dalam proses pengembangan potensi dan karakter itu sendiri juga kita memerlukan kesabaran dan rasa syukur atas setiap hal yang Allah berikan, hal ini pun sudah sangat jelas Allah terangkan didalam Al-Quran
إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ
Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allâh) bagi orang yang selalu bersabar dan banyak bersyukur. (Asy-Syûrâ:33)
Al-Qur’an adalah wahyu terakhir yang Allah turunkan dan terjaga keasliannya hingga akhir zaman nanti. Berbeda dengan kitab-kitab lain yang sudah tidak jelas lagi keasliannya karena banyak isi yang telah dirubah oleh pemeluknya. Maka dari itu, hanya Al-Qur’an lah sumber rujukan terbaik dalam segala aspek kehidupan, terutama dalam hal mengembangkan potensi dan karakter dalam diri.
Maka dari itu sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk memperbanyak berinteraksi dengan Al-Qur’an. bukan hanya untuk sekedar tilawah, namun juga untuk mempelajari setiap kandungan-kandungan dalam penggalan ayat didalam Al-Qur’an. Karena dari situlah kita akan memahami, mempelajari, dan menemukan solusi terbaik bagi kehidupan kita.
Penulis : Diyan Pebriani
Prodi : Manajemen Bisnis Syariah
DAFTAR PUSTAKA
- Referensi: https://tafsirweb.com/2926-surat-al-anfal-ayat-60.html
- https://tafsirq.com/8-al-anfal/ayat-60
- https://greatedu.co.id/greatpedia/kedudukan-al-qur-an-sebagai-sumber-hukum-islam
- https://tafsirq.com/15-al-hijr/ayat-9
- http://www.ahmadzain.com/read/penulis/128/management-waktu-1/
- https://almanhaj.or.id/7497-bersyukur-saat-mendapat-kesenangan-dan-sabar-saat-mendapat-cobaan.html
- Makhyaruddin, D. M. 2016. “Rahasia Nikmatnya Menghafal Al-Quran”. Jakarta Selatan: Noura
- Referensi: https://tafsirweb.com/2926-surat-al-anfal-ayat-60.html