Penerapan Modal Venture Dalam Bisnis Startup – Startup merupakan sebuah usaha untuk meciptakan produk baru yang menawarkan solusi atas suatu permasalahan. Startup biasanya memanfaatkan teknologi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Startup sendiri berawal dari ide seseorang yang kemudian dikembangkan lagi menjadi suatu produk yang digerakan bersama timnya.
Penerapan Modal Venture Dalam Bisnis Startup
Seiring dengan berkembangnya startup tahap pendanaanya pun akan semakin beragam dengan nominalnya yang terus bertambah.
Berikut ini merupakan tahap pendanaan startup yakni :
1. Bootstraping : Tahap bootstrapping ini merupakan tahap pendanaan modal dari dana pribadi founder untuk menjalankan bisnis.
2. Seed Capital/Seed Funding : Ini merupakan tahap pendanaan awal untuk mulai membangun startup dengan memanfaatkan dana investor.
3. Pendanaan Seri A : Tahap ini merpakan tahap pendanaan awal dari venture capital ketika perusahaan startup tersebut telah membangun basis pelanggan. Pada tahap ini pula dimana perusahaan startup tersebut melakukan berbagai macam metode promosi untuk menarik pelanggan sebanyak-banyaknya dengan menghabiskan sejumlah uang.
4. Pendanaan Seri B : Tahp ini merupakan tahap ekspansi agar menjangau lebih banyak pengguna. Pada tahap ini pula, perusahaan startup sudah mulai memiliki pendapatan yang konsisten dan terus mengalami pertumbuhan.
5. Pendanaan Seri C : Tahap ini merupakan tahp pengembangan bisnis agar lebih luas lagi.
6. Initial Public offering : Tahap ini merupakan terakhir pendanaan startup, yang mana pada fase ini para investor sudah merealisasikan profit dari kenaikan nilai saham mereka dengan menjual kepemilikan sahamnya kepada bursa efek.
Seseorang juga dapat mengikuti program inkubasi bisnis untuk mendapatkan fasilitas pengembangan produk dan mendapatkan modal awal. Disana mereka dapat dibimbing oleh seorang mentor untuk diarahkan dalam mengembangkan bisnisnya. Dalam tahap pengembangan produk, perusahaan startup memerlukan suntikan dana untuk dapat berkembang menjadi sebuah perusahaan yang besar dan memiliki valuasi yang besar. Apalagi jika perusahaan tersebut ingin menjadi perusahaan startup yang memiliki tingkat unicorn atau decacorn.
Startup harus terus melakukan pengembangan produk atau jasa mereka agar sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen. Perusahaan startup akan melalui perjalanan panjang untuk bisa menjadi perusahaan yang akan go public. Mereka harus melewati beberapa tahapan pendanaan dalam membangun startup menajdi berstatus unicorn. Sampai saat ini, baru ada 5 perusahaan yang telah mencapai gelar unicorn. Diantaranya yakni Go-jek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak dan OVO.
Kelimanya adalah pelopor perkembangan startup di Indonesia. Walaupun belum ada yang mencapai tahap go public, namun potensi untuk melaksananakan go publicnya cukup besar jika melihat perkembangan perusahaan startup yang semakin maju. Apalagi ditengah pandemic yang membuat kegiatan daring semakin meningkat. Beberapa startup juga sudah mulai mendapatkan pendapatan yang konsisten dan menghasilkan laba.
Bagi para pengemban startup, peran inkubator bisnis sangat penting untuk memfasilitasi startup mengembangkan bisnisnya ditahap awal. Kemudian, setelah startup sudah memiliki produk yang cocok untuk dipasarkan, maka peran investorlah yang mendukung untuk kemajuan startup. Startup bisa mendapatkan dana dari berbagai sumber. Mulai dari dana rpibadi pemilik usaha, keluarga dan teman, jasa crowdfunfing, angel investor, modal ventura, incubator bisnis dan akselelator, dan mitra strategis.Salah satu yang paling banyak diketahui adalah modal ventura.
Modal ventura memberikan pengaruh besar terhadap startup karena dapat memberikan modal yang cukup besar kepada perusahaan startup yang membutuhkan dana untuk mengembangkan produk. Namun para pemegang saham modal ventura cukup selektif dalam memberikan suntikan modal keapada pengusaha startup, sehingga cukup sulit bagi startup untuk mendapatkan modal investasi dalam jumla besar.
Beberapa startup yang sukses karena mendapatkan suntikan dana dari modal ventura seperti Go-jek, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, dll. Mereka adalah contoh startup yang memiliki banyak investor modal ventura. Adapun Perusahaan modal ventura yang banyak menyuntikan dana ke perusahaan startup, seperti Google, Facebook, Tencent, dan masih banyak lagi perusahaan-perusahaan raksasa yang mengincar perusanahaan startup potensial.
Tujuan mereka tentu saja tidak lain untuk mendapatkan keuntungan dari startup tersebut. Namun dalam hal ini, antara startup dengan modal ventura saling menguntukngan. Startup mendapatkan dana untuk mengembangkan produk, sedangkan modal ventura akan mendapatkan keuntungan dari keniakan nilai saham startup.
Ditulis Oleh: Muhammad Aqil Habibie (Mahasiswa STEI SEBI)