Pendidikan dan Remaja

1 min read

Penulis : Azda Nuril Huda

Tantangan: Anak-anak indonesia kini memiliki peluang untuk mendapatkan pendidikan yang layak.Namun sekita 4,1 juta anak-anak dan remaja berusia 7-18 tahun tida sekolah. Anak dan remaja yang berasal dari keluarga miskin, penyandang disabilitas dan mereka yang tinggal di daerah terpencil dan tertinggal di negara ini paling berisiko putus sekolah.

Remaja usia sekolah menengah pertama (13 – 15 tahun) dari rumah tangga termiskin, lima kali lebih besar kemungkinannya untuk putus sekolahjika dibandingkan dengan remaja dari rumah tangga terkaya.

Analisis dari Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS 2015) menunjukkan bahwa 57 persen anak dan remaja usia sekolah penyandang disabilitas tidak bersekolah.

Sementara itu, masih banyak anak sekolah yang harus berjuang untuk menguasai keterampilan akademik dasar. Kurang dari separuh siswa berusia 15 tahun di Indonesia yang memiliki tingkat kemahiran membaca minimum dan kurang dari sepertiga yang mencapai tingkat kemahiran minimum dalam matematika (PISA 2015).

Remaja juga kehilangan peluang untuk mengembangkan potensi penuh mereka. Dari 46 juta remaja di Indonesia, hampir seperempat remaja yang berusia 15 hingga 19 tahun tidak bersekolah, tidak memiliki pekerjaan atau tidak mengikuti pelatihan. Pengangguran remaja mencapai lebih kurang 15 persen.

Potensi anak harus dipupuk sejak tahun-tahun awal kehidupan mereka, dan akses ke layanan pendidikan anak usia dini (PAUD) terus ditingkatkan di antaranya melalui program‘Satu Desa, Satu PAUD’. Namun demikian, kualitas layanan PAUD masih memerlukan perbaikan-perbaikan di berbagai bidang. Sementara dari segi akses Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD nasional masih berada pada kisaran 30 oersen pada tahun 2021 dan hanya mencapai 17 persen di Provinsi Papua.

Solusi:

UNICEF bekerjasama dengan pemerintah Indonesia bertujuan meningkatkan akses terhadap layanan pendidikan yang layak untuk anak dan remaja yang paling terpinggirkan yang berusia 3-18 tahun,termasuk anak dan remaja dengan disabilitas dan mereka yang berada dalam situasi kemanusiaan.

Mengurangi tingginya jumlah anak yang tidak sekolah (ATS) tetap menjadi prioritas utama bagi Indonesia untuk mencapai tujuan berkelanjutan 4 yang inklusif dan berkeadilan pada tahun 2030.

Dukungan UNICEF berfokus pada pembuatan bukti,advokasi kebijakan dan penguat sistem untuk akses yang adil terhadap pendidikan,peningkatan hasil pembelajaran,dan pengembangan keterampilan bagi remaja.

Meningkatkan Efisiensi Bisnis dengan Sistem Informasi…

Di era digital saat ini, perusahaan tidak lagi mengandalkan pencatatan manual dalam mengelola transaksi keuangan. Sebagai solusi modern, Sistem Informasi Akuntansi (SIA) hadir untuk...
Aulia
54 sec read

Maraknya Judi Online dan Cara Menanganinya

Dalam beberapa tahun terakhir, judi online semakin marak di berbagai kalangan masyarakat. Kemudahan akses melalui internet dan perangkat mobile membuat praktik ini berkembang pesat....
sayidah
1 min read

Destinasi yang Wajib Dikunjungi Saat di…

Bandung, yang terkenal dengan sebutan “Kota Kembang”, memiliki banyak destinasi indah yang menarik untuk dikunjungi. Berikut beberapa destinasi yang patut dicoba: Tangkuban PerahuGunung berapi...
Depokcom
59 sec read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Seedbacklink