Pantun pembuka dan Penutup Pidato Lucu, Gokil, Unik, Bijak, Keren dan sangat Menghibur akan saya sajikan kembali pada perjumpaan kali ini. Pantun pembuka dan penutup pidato yang bisa Anda kutip.
Pantun Pembuka dan Penutup Pidato
Pantun adalah karya sastra lama yang masih tetap populer sampai sekarang. Ada beberapa jenis pantun yang biasa digunakan oleh masyarakat Indonesia. Ada pantun jenaka, Pantun Nasihat dan juga pantun nasihat ataupun pantun Agama.
Namun pada kesempatan kali ini saya akan berbagi kumpulan pantun penutup pidato. Semga kiranya dengan adanya koleksi pantun ini dapat menjadi referensi bagi sahabat semuanya. Tanpan banyak basa basi lagi silahkan simak kumpulan pantunnya sebagai berikut ini. Berikut Kumpulan Pantun Penutup Pidato.
Pantun Pembuka Pidato
Apabila kita dapat membuka sebuah pidato di depan orang banyak dengan menarik maka durasi pidato ama setelah itu kita akan lebih mudah menguasai panggung, karena biasanya nerves ini akan terlihat nyata saat pertama kali kita berbicara di depan orang banyak. Oleh karena itu untuk dapat menghindari hal ini bangunlah kimestri yang baik dan kuasai suasana panggung yang ada.
Belajar dengan guru matematika
Setelah itu pulang ke rumah
Sebelum acara di buka
Mari bersama ucapkan bismillah
Ke lapangan menggembala keledai
bawa unta ke tengah gurun
Sebelum acara kita mulai
Izinkan saya membawakan pantun
Anak kecil bicara gagap
Ngobrol dengan paman dan bibi
Salam pertama tak terjawab
Akan ku ulangi sekali lagi
Hari sabtu bisa lari pagi
Main tamasya bersama pacar
Tampaknya hadirin masih sepi
Lebih baik kita tunggu sebentar
Di lantai bentangkan tikar
Tempat duduknya para tamu
Sebelum acara kita gelar
Adakah yang ingin bertanya dulu?
Sarapan pagi dengan ketan
Setelah itu mencuci kain
Dengan senang hati saya ucapkan
Selamat datang para hadirin
Air mata jatuh berderai
Karena menonton film korea
Dikarenakan masyarakat sudah ramai
Alangkah baiknya kita mulai saja
Melati kuntum tumbuh melata
Sayang merbah di pohon cemara
Assalamualaikum mulainya kata
Saya sembah pembuka bicara
Tv rusak jangan dipukul
Nanti bisa jadi mati
Karena semua sudah berkumpul
Maka akan saya buka acara ini
Ingin rasa memakan kari
Kari cendawan batang keladi
Girang rasa tidak terperi
Bertemu rekan yang baik budi
Mencari timba si anak dara
Di bawah sarang burung tempua
Salam sembah pembuka bicara
Selamat datang untuk semua
Nelayan menangkap ikan tongkol
Dijual ke pasar raya
Saya di sini sebagai protokol
Semoga bisa membawakan acara
Sayang kumbang mencari makan
Terbang sering di tepi kali
Selamat datang kami ucapkan
Moga diiring restu ilahi
Awan cerah biru langitnya
Mulai mendung ketika sore hari
Adapun susunan acara kita
Adalah sebagai berikut
Ke pekan kuala membeli bangkai
Sayang pesanan terlupa sudah
Majlis bermula tirai terbuka
Dengan alunan madah yang indah
Pantun Pembuka Salam Untuk Pidato
Untuk bisa berpidato dengan baik tentu di butuhkan persiapan khusus, selain latihan juga harus ada materi yang sudah di siapkan sebelumnya. Apalagi kalian ini baru pertama kali ingin berpidato di depan orang banyak. Selain mental yang kuat, rasa percaya diri juga perlu untuk di matangkan. Ketika kalian sudah mulai berbicara maka anggap saja penonton dihadapan kalian tersebut adalah teman sendiri. Dengan begitu kalian akan nyaman dalam menyampaikan isi materi dari pidato yang akan kalian sampaikan.
Simpan jarum dalam peti
Jika terinjak kaki akan terluka
Bapak ibu guru yang saya hormati
Izinkan saya menyampaikan satu dua kata
Tetak buluh kajang sepuluh
Laksana dititing kias ibarat
Angkat tangan jemari sepuluh
Mulai acara berdoa selamat
Garam ada kicap pun ada
Sayang lada berwarna biru
Pantun ada ucapan ada
Mari kita mulai doa dulu
Pergi ke dapur memakai sepeda
Untuk membuat sayur dan lada
Kepada protokol yang membawaa acara
Terima kasih atas waktunya
Sirih berlipat sirih pinang
Sirih dari pulau mutiara
Pemanis kata selamat datang
Awal bismillah pembuka bicara
Jalan jalan ke kota merapi
Pulangnya membawa sebungkus soto
Saya berdiri di mimbar ini
Untuk membawakan sebuah pidato
Melati kuntum tumbuh melata
Sayang merbah di pohon cemara
Assalamualaikum mulainya kata
Saya mulai pembuka bicara
Cikarang panas di siang hari
Ditambah macet yang sangat padat
Pada kesempatan yang berbahagia ini
Izinkan saya memberi amanat
Indah bermalam di awan petang
Berarak di celah pohon ara
Pemanis kalam selamat datang
Awal bismillah pembuka bicara
Taman kartini dikelilingi kayu jati
Didalamnya banyak jenis hewan
Sebelum memulai pidato ini
Izinkan saya menyapa hadirin sekalian
Air mata jatuh berderai
Karena menonton film korea
Sebelum acara dimulai
Marilah serentak mengucapkan doa
Mega berarak indah berbalam
Dipuput bayu ke pohon ara
Pemanis kalam selamat malam
Awal bismillah pembuka bicara
Baca Juga: Pantun Lingkungan
Pantun Pembuka Salam Untuk Presentasi
Saya juga pernah melakukan persentasi di depan orang banyak, bahkan di depan dosen dan para mahasiswa. Untuk bisa berhasil dalam menyampaikan persentasi ini tentu ada beberapa hal yang perlu di siapkan. Mungkin teknik persentasi harus di siapkan sejak dini. dari Slide, terus coffie break dan melihat siapa saja yang menjadi peserta dalam persenrasimu.
Hari minggu berjalan santai
Menuju pusat kota kediri
Sebelum presentasi dimulai
Izinkan saya memperkenalkan diri
Ke sawah menanam padi
Perginya naik kerbau
Sebelum presentasi dimulai
Izinkan saya memperkenalkan diri terlebih dahulu
Ambil kayu untuk membuat meja
Kayu disatukan dengan paku
Sebelum presentasi di buka
Kuucapkan salam terlebih dahulu
Mancing ikan di pinggir danau
Dapatnya ikan kerapu
Sebelum presentasi dimulai kuucapkan salam terlebih dahulu
Ada timur dan selatan
Ada barat dan juga utara
Selamat pagi kuucapkan
Untuk teman-teman audiens semua
Dua tiga anak nelayan
Pergi ke laut mencari ikan
Salam hangat saya ucapkan
Sebelum presentasi dilaksanakan
Setiap minggu belajar tari
Tarinya tari berudu
Sebelum presentasi kumulai
Mari kita berdoa dulu
Jalan-jalan ke jakarta
Berkunjung ke kota tua
Berhitung satu dua tiga
Presentasi segera kita buka
Berangkat sekolah pakai sepeda
Berangkatnya kesiangan
Salam sapa untuk semuanya
Para pendengar sekalian
Pergi ke kebun mencari durian
Pulangnya ketika pagi hari
Terima kasih atas kesempatan
Untuk mengisi presentasi ini
Makan malam dengan ikan asin
Ikan asin rasanya asin
Salam hangat saya ucapkan
Sebelum presentasi dilaksanakan
Ambil mangga dengan galah
Diambil paman berbadan kekar
Mari ucapkan bismillah
Semoga presentasi hari ini lancar
Bertemu dijalan dengan teman
Sahabat lama berjumpa kembali
Saya berdiri di hadapan kalian
Untuk membawakan presentasi
Salam Pembukaan Di Sebuah Majelis
Ada berbagai ciri khas yang dimiliki seorang dai atau pendakwa, ada yang diawal sebelum berpidato membaca ayat suci Al-Quran, ngegombal sampai dengan berpantun. Nah, disini saya sudah siapkan beberapa koleksi pantun yang dapat kalian jadikan sebuah referensi sebelum memulai kegiatan majelis dengan berpantun. Dengan begini para jamaah akan merasa senang dan kalian akan dapat dengan mudah untuk menguasai panggung.
Embun datang bunga menguntum
Surya datang pecahlah pagi
Ku ucapkan assalamualaikum
Untuk kalian yang dihati
Jauh pulau dari malaka
Pergi haji ke kota mekah
Dengan bismillah acara dibuka
Moga acara mendapat berkah
Sunan kudus pergi ke uban
Pakaian putih sangat bersih
Waalaikumsalam sebagai jawaban
Kuucapkan pula terima kasih
Tanjung pinang tanjung pura
Pantai indah pohon kelapa
Hati senang jiwa gembira
Di sini dengan saudara saya berjumpa
Kalau tau bunga setanggi
Dari melayu sebelah barat
Assalamualaikum selamat pagi
Ku sapa engkau dengan hangat
Ikan tenggiri dalam rantang
Burung nuri hingga ke dahan
Kami ucapkan selamat datang
Silahkan cicipi kue suguhan
Setelah minum gelas diletakan
Jangan lupa syukur dan sembahyang
Assalamualaikum ku ucapkan
Apa kabarmu rekanku sayang
Ingin wangi pakai parfum
Badan bagus laksana raja
Kujawab assalamualaikum
Kabarku baik-baik saja
Bintang bersinar diwaktu malam
Betapa indahnya masya Allah
Terimalah salam mulia dari Islam
Assalamualikum warohmatulloh
Salam sejahtera kami ucapkan
Buat semua hadirin hadirat
Selamat datang tuan dan puan
Semoga majelis kita membawa berkat
Matahari terbit pagi menjelang
Burung kasuari menari-nari
Kami ucapkan selamat datang
Terima kasih berkenan kemari
Biarkan kayu menjadi abu
Abuny apanas tak dingin-dingin
Selamat datang bapak dan ibu
Tetap semangat meskipun dingin
Pagi hari makan nasi
Lauknya ada ikan bakar
Kita semua ada disini
Untuk usaha yang sangat besar
Air beriak tanda tak dalam
Air tenang menghanyutkan
Izinkan saya ucapkan salam
Untuk para hadirin sekalian
Sangat lebat kebun pepaya
Pepaya diangkut dengan motor
Mohon maaf dari saya
Selanjutnya dipimpin moderator
Nonton tv acara D’Academy
Isinya canda dan tawa
Hadirin sekalian selamat pagi
Semoga selalu sehat bahagia
Ngemil santai makan kuaci
Makannya di atas meja
Sebelum acara ini dimulai
Assalamualaikum jangan lupa
Jika nanti hujan telah turun
Turunnya pasti beramai-ramai
Puji syukur kepada Tuhan
Telah mempertemukan kita di acara ini
Sore hari makan buah anggur
Buah anggur manis rasanya
Untuk hadirin yang sudah hadir
Salam hormat untuk semuanya
Pantun Pembuka Kegiatan Yang Lucu
Bertemu teman yang lama tak sua
Ternyata dia bergelar sarjana hukum
Assalamualikum kawan semua
Semoga bibir berhias senyum
Mentari terbit belum tinggi
Baru sejengkal sepanjang lari
Assalamualaikum selamat pagi
Moga berkah atasmu sepanjang hari
Ada tikus mencari makan
Mencari jalan banyaknya cara
Salam manis saya tuturkan
Sebagai salam pembuka acara
Pak camat jualan tomat
Yang beli harus hormat
Apabila kita umat nabi Muhammad
Jawablah salam dengan semangat
Profesor boleh bangga dengan kepala otaknya
Presiden boleh bangga dengan jambatannya
Amerika boleh bangga dengan kecanggihannya
Umat islam harus bangga akan salamnya
Ada cewek namanya jamilah
Orangnya manis seperti gula
Maad nanti kalau banyak salah
Maklumlah masih pemula
Hari minggu berangkat kemah
Tempatnya jauh di pinggir rumah
Ini bukan sembarang ceramah
Ini ceramah pasti yahud dan wah
Badan kurus karena kurang makan
Badan gemuk karena kebanyakan makan
Mumpung salam belum saya ucapkan
Yang ingin ke wc saya persilakan
Beli bakso di kasih gulai
Beli tanaman di kasih bonsai
Kalau ceramah saya mulai
Di larang pergi sebelum selesai
Pagi-pagi bersihin rumah
Bersihnya sambil dengerin musik
Saya di sini mau ceramah
Pokoknya dijamin seru dan asyik
Pergi apel naik kapal selam
Pulangnya naik kereta uap
Kalau saya nanti memberi salam
Jangan lupa hadirin menjawab
Persib bandung melawan mitra kukar
Sriwijaya melawan semen padang
Tolong hadirin siapkan tikar
Karena pidato saya agak panjang
Baca Juga: Pantun Penutup Acara
Angin malam membawa nikmat
Tidur dalam keadaan utuh
Saya sampaikan kepada Muslimin muslihat
Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh
Duduk di kursi berpangku tangan
Sambil membaca puisi sastra
Dengarlah syair kami bacakan
Untuk menghilangkan duka dan lara
Wa’tasimu bihablillahi hijami’au wala tafarraqu
Firman allah kalam yang baku
Sampai di akhir zaman terus berlaku
Salam permulaan awal wahai saudaraku
Terima kasih saya ucapkan *
Kepada guru handai dan taulan
Inilah syair kami persembahkan
Dalam kegiatan acara perpisahan
Kalau katanya janggal dan lucu *
Janganlah marah berhati rancu
Sekedar bergurau maksud mengacu
Tertawa gembira maksud dipaku
Hati-Hati dengan makan kena lalat
Bisa jadi kita terkena sakit
Mari kita buka dengan sholawat
Agar acara kita tambah nikmat
Putri berpayung pergi kepekan
Sampai ke pantai pasir juragan
Dari tanah kayong kami persembahkan
Seuntai melati syair karangan
Sampai di pantai pasir juragan
Tafakur merenung kenangan lama
Seuntai melati syair karangan
Dalam acara perpisahan anak murid kita
Dari aljazair ke lembah balkan
Duduk di kursi berpangku tangan
Inilah syair kami persembahkan
Untuk dokumentasi suatu kenangan
Pantun Penutup Pidato di Sekolahan
Pasti diantara kalian ada yang sudah pernah melakukan Pidato di sekolah. Apalagi kalua kalian itu anggota Osis ataupun ketua Kelas. Nah, biasanya di sekolah juga ada lomba pidato. Bahkan ada pengembangan diri di sekolah khusus belajar berpidato.
Apalagi dalam berpidato itu tidak harus isi saja yang disampaikan karena pidato yang hanya isi saja yang disampaikan tanpa ada lawakan atau lelucun akan kaku dan membosankan. Untuk memecah kebosanan para audience maka bisa Anda menyelipkan sebuah pantun lucu di pidato Anda agar nantinya para audience tidak boring dan bisa fokus mendengarkan apa yang Anda sampaikan. Berikut pidato di sekolah :
Anak Pak RT pandai bersiwah,
Sulap dimainkan di tengah sawah,
Salam penutup yang tak terjawab,
Akan kuulangi tolong dijawab
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Bukan lebah bukan sigung,
Mungkin kancil bukan lutung.
Jangan marah jangan tersinggung,
Ini ceramah bukan manggung.
Ambil pisau buka ketupat,
Sayur lodeh boleh campurkan.
Kalau ada ilmu di dapat,
Mohon untuk diamalkan.
Pisau diasah di pagi hari,
Bawa ke kebun untuk merumput,
Berakhir sudah pidatoku ini,
Semoga bisa memberi manfaat.
Bunga yang harum aroma melati,
Baunya sungguh harum sekali,
Pidato pendidikan sampai disini,
Semoga kelak kita berjumpa lagi.
Pak Andi punya burung Kenari,
Burung dijemur hingga siang hari,
Pembicaraan berakhir sampai disini,
Salah dan janggal mohon maklumi.
Kura-kura merangkak di atas tanah,
Merangkak hingga ke belakang rumah,
Semoga pidato ini membawa berkah,
Untuk lentera di alam barzah.
Karena godaan si tampan rupa,
Maka terayu putra mahkota,
Mohon maaf jika ada salah kata,
Yang mungkin itu mengusik ke jiwa.
Kambing disembelih berlumur darah,
Di sembelihnya di hari Qurban,
Mohon maaf segala salah,
Juga khilaf mohon dimaafkan.
Jalan-jalan ke Singapura,
Beli rambutan serta semangka,
Jangan malu untuk bertanya,
Sebelum kita menutup acara.
Pisau menggores menjadi luka,
Rasanya sakit amatlah perih,
Cukuplah sekian dari saya,
Saya haturkan terima kasih.
Ambillah papan bawalah paku,
Paku di pukul dengan tembaga,
Maafkan salah kata-kataku,
Namanya juga manusia biasa.
Pergi memancing di sungai sula,
Nila dipancing di hari senja,
Salam undur diri dari saya,
Untuk teman-teman semuanya.
Penjahit benang membawa peti,
Ibu Wahyuni menjahit kebaya,
Saya pamit untuk undur diri,
Terima kasih atas perhatiannya.
Ada kemumu di dalam semak,
Lari terbang mendengar babat,
Terima kasih telah menyimak,
Semoga bisa memberi manfaat.
Pergi ke pasar menjual durian,
Pasar dibuka dihari senin,
Sampai jumpa saya haturkan,
Semoga bertemu di minggu depan.
Kalau ada sumur di ladang,
Bolehlah menumpang mandi,
Kalau ada umur yang panjang,
Semoga bisa berjumpa lagi.
Pantun Penutup Pidato Lucu
Biasanya kalau untuk bagian Pantun Penutup Pidato itu isinya yang Lucu akantetapi dalam hal ini saya tidak sarankan ya, karena kalau pantun Lucu yang konyol kesannya agak nyeleneh, apalagi jika pidatonya ini berlangsung dalam acara yang formal dan dihadiri banyak tamu-tamu kehormatan atau pejabat, kalau hal ini tetap dilakukan maka bisa-bisa bukan jadi mengundang gelak-tawa, bahkan bisa cemoohan. Oke langsung silahkan sobat simak Pantunnya di bawah ini :
Pendidikan karakter sangat penting sekali,
Harus diajarkan pada anak sejak dini,
Kalau nanti kita sudah tua dan mati,
Semoga anak jadi orang yang berbudi.
Bertengkar tak ada gunanya,
Menangpun jadi abu kalah jadi arang,
Jangan malu kalian untuk bertanya,
Karena saya tidak memakan orang.
Putih-putih bunga melati,
Harum mewangi di pagi hari,
Pidato saya cukup disini,
Jika rindu harap hubungi.
Mandi lumpur rambut berdaki,
Setalah kering berwarna putih,
Jangan pandang menatap sekali,
Saya sudah punya kekasih.
Bawa pinangan ke penghulu,
Hadiahkan dia sebungkus roti,
Maaf jika aku malu-malu,
Di depan ada pujaan hati.
Di China ada pendeta,
Berpidato tak henti cakap,
Semua sibuk entah mengapa,
Sehingga salam penutup tak terjawab.
Bertamasya ke penangkaran,
Melihat tiga anak buaya,
Jika ada yang ingin ditanyakan,
Silakan, sebelum saya lupa materinya.
Jalan-jalan ke Taman Mini,
Singgah sebentar membeli kuaci,
Pidato saya sampai disini,
Lain waktu kita sambung lagi.
Sungguh enak sayur buncis,
Dipulam bulat si buah pete,
Kututup pidato waktu sudah habis,
Bapak Kepala sudah mengode.
Jari telunjuk untuk menunjuk,
Cincin kawin di jari manis,
Kulihat teman-teman sudah ngantuk,
Tenang saja, pidatonya sudah habis.
Ke pulau seberang membawa barang,
Subuh hari berangkat berlayar,
Kalo pidatoku kurang panjang,
Silakan undang lagi, tapi bayar.
Burung elang si burung buas,
Jinak-jinak burung merpati
Kalau kawan-kawan belum puas,
Besok bisa kita ulang lagi.
Tahanlah pondok dengan kayu,
Untuk tempat makan berdua,
Jangan pada bubar dahulu,
Mari kita berdo’a bersama.
Sungguh enak ikan tuna,
Oleskan cabe menjadi pedas,
Cukup sekian dari saya,
Karna materinya sudah kandas.
Pergi berburu ke dalam hutan,
Bertemu rusa belang kaki,
Hanya itu yang bisa saya sampaikan,
Karena sayapun sudah lelah berdiri.
Pantun Penutup Pidato Acara Perkawinan
Tebal bulunya si beruang kutup,
Cairan es ia jadikan minum,
Sebelum acara kita tutup,
Kuucapkan Wassalamu’alaikum (baca salam)
Ternak-ternak si ikan teri,
Teri diternak dalam kolam,
Karena telah sampai di penghujung materi,
Kuakhiri dengan salam (baca salam)
Mahal harganya si batu bacan,
Bacan dibeli dari Pesisir Selatan,
Salam penutup aku ucapkan,
Semoga semua dalam Lindungan-Nya (baca salam)
Gudang penyimpan si benih padi,
Padi dibawa ke tengah sawah,
Semoga kita bertemu lagi,
Salam penutup jadi pemisah (baca salam)
Motor matic tak pakai rantai,
Panaskan mesin di pagi hari,
Berpisah bukannya bercerai,
Semoga salam mempertemukan lagi (baca salam)
Berbaris shalat namanya syaf,
Magrib tiba matahari terbenam,
Bila ada salah kuharapkan maaf,
Akhir kata kuucapkan salam (baca salam)
Subuh hari mencari nafkah,
Pergi ke pasar dengan becak,
Yang bertemu pasti berpisah,
Salam terakhir hanya penjarak
Publik figur mainkan adegan,
Untuk membuat film baru,
Sebelum semua kita usaikan,
Jawablah salam terakhirku
Kota Makkah di negeri Arab,
Tempat orang naik haji,
Salam pertama tak terjawab,
Semoga tidak kuulangi lagi
Hari minggu cuci sepatu,
Sepatu dijemur di pagi hari,
Sampai jumpa di lain waktu,
Salam pembuka mempertemukan lagi
Pantun Pembuka Pidato Unik
Sebaiknya dalam membawakan sebuah pidato itu tidak hanya ada Pantun Penutup Pidato saja, harusnya juga bisa menempatkannya pada awal permulaan pidato. Nah, di bawah ini, saya berikan beberapa contohnya, silakan sobat disimak :
Pergi ke pasar membeli beras,
Sampai ke rumah menanak nasi,
Salam pembuka tak terbalas,
Kuulangi sekali lagi.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Jalan-jalan ke Taman Mini,
Pulangnya membeli Soto,
Saya berada di mimbar ini,
Untuk membawakan sebuah pidato.
Anak gembala menggiring sapi,
Sapi lelah mukanya pucat,
Pada kesempatan berbahagia ini,
Izinkan saya memberi amanat.
Sangat manis madu lebah,
Madunya bening tidak keruh.
Orang sabar berhati tabah,
Hidupnya tenang, jiwanya teduh.
Lada pedas tambah ketumbar,
Dipetik oleh anak kembar.
Marilah berlatih untuk sabar,
Agar jiwa terasa lebar.
Sudah tua gampang pikun,
Daun bidara tujuh lembar.
Kunci sukses itu tekun,
Kunci kuat itu sabar.
Gunung Kelud si Gunung Merapi,
Sungguh indah gunung Rinjani,
Sebelum kumulai pidato ini,
Izinkan saya menyapa hadirin sekalian.
Berburu ke padang ilalang,
Bertemu rusa hitam belangnya,
Selagi waktu masih panjang,
Saya akan sampaikan sepatah dua kata.
Cantik nian pulau sikuai,
Pasirnya putih teramat indah,
Sebelum materi aku mulai,
Marilah serentak mengucap Basmallah.
Burung indah burung merpati,
Terbang melayang tidaklah tinggi,
Senang rasanya hati ini,
Bisa berdiri lagi di mimbar ini.
Makan bubur jangan diaduk,
Karena terasa begitu nikmat,
Jangan loyo jangan mengantuk,
Pagi-pagi harus semangat.
Bibir pantai kena erosi,
Hutan bakau tanamlah rapi,
Semua hadirin yang saya hormati,
Izinkan saya membawa materi.
Ambil tepung cetak adonan,
Malam hari memakan roti,
Ibu-bapak guru dan teman sekalian,
Biarkan aku memulai pidato ini.
Irian cenderawasih.
Cukup sekian terimakasih.
Kayu papan bunga setanggi.
Kapan kapan kita sambung lagi.
Pisau arit memotong duri.
Mohon pamit, undur diri.
Padi habis tinggal jerami,
Bakar dulu hingga bersih.
Rupanya pidatoku sampai di sini,
Cukup sekian terimakasih.
Kalau ladang banyak hama,
Tak perlu petani untuk berpindah.
Hati masih ingin bersama,
Tapi waktu habislah sudah.
Burung dara cenderawasih,
Cari dulu di Papua.
Cukup sekian terimakasih,
Moga bermanfaat untuk semua.
Jalan-jalan ke kota Mekah,
Ingin sembahyang berlama-lama.
Semoga pidato ini membawa berkah,
Membawa rahmat untuk bersama.
Kalau ada sumur di ladang,
Boleh saya menumpang mandi.
Kalau ada umur yang panjang,
Boleh dong saya pidato lagi.
Bunga mekar di perbukitan,
Sawah luas di pedesaan.
Terimakasih untuk perhatian,
Mohon maaf untuk kesalahan.
Dari Irian banyak cenderawasih,
Roti mengembang diberi ragi.
Cukup sekian terimakasih,
Moga esok berjumpa lagi.
Tidur nyenyak di atas ranjang,
Air mengalir di kolam ikan.
Pidato saya memang panjang,
Walau panjang menyenangkan.
Hari panas sawah membelah,
Hutan rimba tempat si rusa.
Maafkan kalau ada salah,
Namanya juga manusia.
Ramai sungguh di hari raya,
Sungguh segar air kelapa.
Salam undur dari saya,
Kapan-kapan moga berjumpa.
Untuk apa jadi bujang,
Hidup sepi sendiri saja.
Ingin hati ceramah panjang,
Apa daya masih ada acara.
Pantun Penutup Pidato Bijak
Mekah sudah, Madinah sudah,
Pulang ke kampung urusin empang.
Ceramah sudah makan sudah,
Perut kenyang pikiran lapang.
Sudah tua sakit punggung,
Tetangga mati ikut melayat.
Bukan maksud untuk menyinggung,
Saya ceramah sampaikan ayat.
Anak lulus sudah ujian,
Tinggal tunggu siapa meminang.
Kalau sudah dengar pengajian,
Hati adem pikiran tenang.
Pempek campur cuka,
Makan rujak banyak pepaya.
Kalau bapak ibu suka,
Boleh lah undang saya.
Mangga harum namanya kueni,
Sayang sedang sakit gigi.
Ceramah saya sampai di sini,
Besok yuk ngaji lagi.
Kalau sudah punya gergaji,
Potong kayu jangan dibelah.
Kalau bapak rajin ngaji,
Rajin juga sholat berjamaah.
Itu lihat bapak hansip,
Sumringah saat dipuji.
Menuntut ilmu itu wajib,
Jangan malas pergi mengaji.
Jika hari sedang hujan,
Sungai kecil selalu bersihkan.
Jika ingin selamat badan,
Perintah Allah yuk laksanakan.
Sungguh pahit rasa jamunya,
Sudah minum kita makan.
Kalau sudah tahu ilmunya,
Mari sama-sama kita amalkan.
Ada ikan ada mangga,
Sudah dimasak langsung makan.
Cukup sekian dari saya,
Kalau bertanya, silakan.
Lebah datang suka menyengat,
Badan letih sampai berkeringat.
Jangan bubar jangan minggat,
Mungkin Anda ada yang minat.
Jangan terlalu kejar dunia,
Hidup ini bersantai saja.
Jika ada yang mau bertanya,
Saya persilakan sekarang saja.
Angin berhembus berkelana,
Hujan indah rintik-rintiknya.
Tidak ada yang sempurna,
Mohon saran dan kritiknya.
Tanam bunga tanam kubis,
Tanam juga tanaman lada.
Bukan karena materi habis,
Tapi waktu sudah tak ada.
Batu pecah dibenturkan,
Rusak bunga di tengah taman.
Terimakasih kami haturkan,
Untuk semua teman-teman.
Bunga melati di pekarangan,
Tumbuh cepat segera besar.
Saya masih banyak kekurangan,
Maklum masih tahap belajar.
Kalau ada sumur di ladang,
Airnya segar untuk mandi.
Kalau ada umur yang panjang,
Boleh saya presentasi lagi.
Indah bunga di tengah taman,
Duduk santai makan ketan.
Sampai jumpa teman-teman,
Sampai jumpa di lain kesempatan.
Badan gemuk banyak lemak,
Kalau lebaran buat ketupat.
Terimakasih sudah menyimak,
Moga presentasi bawa manfaat.
Irian cenderawasih,
Anak monyet sakit gigi.
Cukup sekian terimakasih,
Jangan lupa undang saya lagi.
Kalau sudah minum jamu,
Akan sehat seluruh badan.
Kalau sudah banyak ilmu,
Jangan lupa diamalkan.
Anak ayam di pinggir kali,
Mencari makan pagi-pagi.
Sekarang yang ngaji banyak sekali,
semoga sholat subuh tak telat lagi.
Kalau ingin pergi ke Turki,
Harus banyak nabung duit.
Kalau ingin banyak rezeki,
Banyak sedekah jangan pelit.
Kelopak bunga amat bersih,
Bunga merambat sangat tinggi.
Ibu Bapak terimakasih,
Assalamu alaikum saya pergi.
Sungguh gagah raja Malaya,
Dari Malaka ke neger Campa.
Sampai di sini ceramah saya,
Wassalamu alaikum sampai jumpa.
Kalau ada sumur di ladang,
Boleh kita menumpang mandi.
Kalau ceramah saya kurang panjang,
Boleh Anda mengundang lagi.
Duduk santai di waktu petang,
Taman indah airnya memancar.
Kepada hadirin yang datang,
moga rezekinya makin lancar.
Kalau ada sumur di ladang,
Boleh kita menumpang mandi.
Kalau Anda ingin pulang,
Pidato saya sebentar lagi.
Berakit-rakit ke hulu,
Berenang-renang ke tepian.
Anak-anak jangan bubar dulu,
Sudah ini kita kebersihan.
Untuk apa membuat tato,
Dosa besar bisa terkutuk.
Kalau saya sedang pidato,
Tolong jangan suka mengantuk.
Petik mangga dapat lima,
Cuci dulu supaya bersih.
Pidato saya tidak lama,
Cukup sekian terimakasih.
Sungguh indah pulau Jawa,
Singapura kotanya rapih.
Moga manfaat untuk semua,
Saya undur terimakasih.
Panjang ekor ikan pari,
Ikan menyelam ke balik batu.
Mohon pamit undur diri,
Was salamu ‘alaikum wr wb.
Ikan emas dalam kolam,
Perahu besar hendak berlabuh.
Penutup pidato dengan salam,
Asslmu alaikum warohmatullah.
Awas pisau membuat luka,
Kalau luka susah obatnya.
Assalamu alaikum pidato dibuka,
Mohon jawab dengan sempurna.
Laut luas amat dalam,
Ikan paus pandai menyelam.
Dari lubuk hati yang paling dalam,
Kan kubuka pidato dengan salam.
Hujan turun kebun basah,
Sangat indah tanduk rusa.
Sabar itu memang susah,
Belajarnya sepanjang masa.
Ular panjang pandai berkelit,
Meliuk-liuk seperti keris.
Bersabar memang terasa pahit,
Tapi buahnya sangat manis.
Dari sawah membawa gabah,
Pakai baju motifnya batik.
Sabarkan hati menghadapi musibah,
Kan diganti dengan yang lebih baik.
Besok ramai sunatan masal,
Juragan ikan hendak berlayar.
Jangan marah jangan menyesal,
Jadilah hamba yang penyabar.
Ikan emas suka berenang,
Dari sungai hingga telaga.
Orang sabar selalu tenang
Hidupnya mudah penuh bahagia.
Duduk manis di atas tikar,
Naik ke atas pakai tangga.
Sabar sabar selalu sabar,
Itulah jalan menuju surga.
Bunga mawar bunga selasih,
Air manis sekarang hambar.
Cukup sekian terimakasih,
Jangan lupa selalu bersabar.
Raja Ampat sangatlah indah,
Berlibur kesana membawa istri,
Salam pertama kurang meriah,
Biar kuulang sekali lagi.
Akhir Kata
Nah, itulah beberapa daftar pantun pembuka penutup pidato yang bisa saya sajikan. Semoga adanya pantun tersebut dapat bermanfaat dan menjadi referensi bagi teman-teman semua. Sekian dari saya sampai jumpa di pembahsan yang lainnya.