Pandangan Islam Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

3 min read

Kian lama zaman makin berkembang, mulai dari teknologi, kehidupan maupun gaya hidup masyarakat akan berubah, maka dari itu kita di tuntut untuk bisa berkembang dengan mengikuti perkembangan. Bukan hanya teknologi saja yang berkembang namun pertumbuhan ekonomi juga kian lama makin berkembang. Berhasil atau tidaknya dalam membangun Negara juga dapat dilihat melalui pertumbuhan ekonominya, meskipun banyak factor yang lainnya tetapi pertumbuhan ekonomi adalah salah satu yang berperan siginifikan. Menurut Prof. Simon Kuznets (Jhingan, 2013) pertumbuhan ekonomi sebagai kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan jenis barang-barang ekonomi kepada penduduknya, kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologi, dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang dibutuhkannya.

Islam mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai perkembangan yang terus-menerus dari faktor     produksi secara benar yang mampu memberikan konstribusi bagi kesejahteraan manusia. Dengan demikian, Islam memiliki pandangan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang sarat nilai.  Suatu peningkatan yang dialami oleh factor produksi hanya produksi yang emberikan efek positif serta tidak membahayakan manusia dan jika membahayakan atau berdampak buruk maka produksi tersebut bukan bagian dari pertumbuhan ekonomi. Lebih dari itu, perubahan ekonomi merupakan aktivitas menyeluruh dalam bidang produksi yang berkaitan erat dengan keadilan distribusi

Menurut al-Tariqi Islam harus mempunyai karakteristik tersendiri agar tujuan pertumbuhan ekonominya bisa tercapai. Berikut karakteristiknya:

  • Komprehensif (al-Syumul)

Islam melihat bahwa pertumbuhan bukan hanya sekedar persoalan materi dan memiliki tujuan yang lebih universal dibandingkan dengan orientasi terbatas yang ingin dicapai oleh sistem-sistem kontemporer, yaitu untuk menciptakan keadilan sosial. Pertumbuhan harus berorientasi pada tujuan dan nilai. Aspek material, moral, ekonomi, social spiritual dan fiscal tidak dapat   dipisahkan.

  • Berimbang (Tawazun)

Pertumbuhan tidak hanya diorientasikan untuk menciptakan pertambahan produksi, namun ditujukan berlandaskan   asas   keadilan   distribusi   sesuai dengan firman Allah: “Berbuat adillah kamu, sesungguhnya hal itu yang paling dekat dengan ketakwaan”. (Q.S.  Al-Maidah:  8).  Pertumbuhan juga memerlukan adanya keberimbangan usaha-usaha pertumbuhan. Oleh   karena   itu, Islam tidak menerima langkah kebijakan petumbuhan perkotaan dengan mengabaikan pedesaan. Pertumbuhan haruslah berimbang

  • Realistis (Waqi’iyyah)

Realistis   adalah   suatu pandangan terhadap permasalahan sesuai dengan kenyataan. Dalam teori-teori sosial secara umum, realistis merupakan persyaratan yang harus ada di dalamnya, karena teori yang utopis yang jauh dari kondisi riil akan sulit  diterima oleh   masyarakat. Islam – yang merupakan agama yang berasal dari Allah – tidak mungkin menetapkan   aturan-aturan   idealis yang jauh dari kehidupan manusia dan kemungkinan penerapannya. 

  • Keadilan (‘Adalah)

Seperti narasi sebelumnya bahwa   pertumbuhan   harus   disertai   dengan adanya   keadilan   distributif.   Allah   berfirman: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu)  berlaku adil  dan  berbuat  kebajikan,  memberi  kepada kerabat,  dan  Allah  melarang  dari  berbuat  keji, kemunkaran    dan    permusuhan. (Q.S. Al-Nahl:90).  Dari realitas yang ada kita bisa melihat betapa   kesenjangan   antara   yang   kaya   dan miskin di negeri ini telah sedemikian hebatnya. Maka disinilah pentingnya pertumbuhan yang disertai dengan pemerataan yang adil.

  • Bertanggung Jawab (Mas’uliyyah)

Ketika Islam memberikan ruang kebebasan terhadap individu dalam bidang apapun dengan ekspresi yang    mencerminkan    penghormatan    kepada manusia untuk menikmati kenikmatan duniawi, maka   kebebasan   ini   tidak   diberikan   secara absolut   tanpa   batas.   Kebebasan   itu   dibatasi oleh berbagai aturan yang menunjukkan adanya jaminan kebahagiaan seluruh anggota masyarakat.   Karakteristik   ini   juga   berkaitan dengan aspek lain dalam pertumbuhan, yaitu bahwa pertumbuhan harus sustainable. Pertumbuhan    harus    memperhatikan    factor ekologi dengan tidak mengeksploitasi seluruh sumber daya yang ada tanpa memperhatikan kelestariannya.

  • Mencukupi (Kifayah)

Islam     tidak     hanya menetapkan    adanya    karakteristik    tanggung jawab seperti yang telah diungkapkan, namun tanggung    jawab    itu    haruslah    mutlak    dan mampu mencakup realisasi kecukupan bagi umat manusia.   Dalam   hal   ini   para   ahli   fikih   telah menetapkan dalam bidang pengalokasian harta dengan ukuran yang dapat mencukupi kebutuhan berupa pangan, sandang dan papan dalam batas yang seharusnya.

  • Berfokus pada manusia (Ghayatuha al-Insan)

Berbeda    dengan    konsep    pembangunan ekonomi   modern   yang   mengatakan bahwa wilayah operasi pembangunan adalah lingkungan fisik saja.  Dengan demikian Islam memperluas wilayah jangkauan objek pembangunan dari lingkungan fisik kepada manusia. Islam sangat memperhatikan masalah pembangunan ekonomi, namun tetap menempatkannya pada persoalan pembangunan yang lebih besar, yaitu pembangunan   umat manusia.   Fungsi   utama Islam adalah membimbing manusia pada jalur yang benar dan arah yang tepat.  Segala aspek yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi harus menyatu dengan pembangunan ummat manusia secara keseluruhan.

Begitulah karakteristik pertumbuhan ekonomi menurut al- Tariqi. Aspek pertumbuhan bukan hanya untuk sebagian saja tetapi bersifat menyeluruh dan juga bersifat adil seperti narasi yang telah disampaikan sebelumnya.

[Halimaturrahmi/STEI SEBI]

Peran Pemimpin dalam Mengarahkan Manajemen Risiko…

Dalam sebuah organisasi, risiko adalah elemen yang tidak dapat dihindarkan. Tidak ada proses bisnis atau strategi yang benar-benar bebas dari kemungkinan kegagalan, kerugian atau...
Sonia Nadila Putri
1 min read

Pentingnya Manajemen Risiko dalam Menghadapi Ketidakpastian…

Di tengah ketidakpastian ekonomi yang semakin meningkat, manajemen risiko menjadi elemen krusial bagi kelangsungan dan pertumbuhan organisasi. Setiap perusahaan, baik besar maupun kecil, menghadapi...
Tegal Trending
3 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Seedbacklink