Pakaian Adat Papua dan Penjelasannya Lengkap

3 min read

Pakaian Adat Papua

Pakaian Adat Papua dan Penjelasannya Lengkap – Provinsi Papua sebagai propinsi terluas di Indonesia yang berada pada bagian paling timur. Propinsi ini mempunyai kebuayaan yang cukup unik, seperti senjata tradisionil, alat musik, kulineran dan baju tradisi Papua.

Pakaian Adat Papua

Papua sendiri sebagai rumah dari 25 suku yang bisa dipisah jadi dua barisan besar, yakni barisan suku pedalaman (daratan tinggi dan pegunungan) dan barisan suku daratan rendah dan pesisir.

Dengan medan yang cukup susah dilalui kebudayaan Papua benar-benar sedikit dipengaruhi oleh kebudayaan lain, oleh karenanya bisa disebutkan kebudayaan Papua masih asli.

Pakaian adat Papua sendiri sebagai salah satunya ciri-ciri dari bentuk riil kekayaan budaya yang berada di Propinsi Papua. Ada ciri-ciri unik dan kekhasan yang paling menempel pada baju tradisi satu ini. Untuk ketahui semuanya, baca pembahasan komplet di bawah ini.

Mengenal Pakaian Adat Tradisional Papua

Sebagaimana kita mengetahui baju tradisi Papua masih asli tanpa dampak budaya yang lain masuk, Oleh karenanya baju ini bermakna yang lebih tertuju pada hubungan satu suku ke alam sekitaran.

Secara garis besar baju ini dipisah jadi dua barisan, yakni baju tradisi untuk pria dan baju tradisi untuk wanita.

Kedua baju itu tidak banyak mempunyai ketidaksamaan, cuman berlainan pada bagian-bagian saja. Ada beragam aksesori yang dipakai seperti hiasan kepala, kalung dan tas yang bisa menambahkan kesan-kesan unik pada penggunaan baju tradisi itu.

Jenis Pakaian Adat Tradisional Papua

Terdapat beberapa jenis baju tradisi tradisionil yang berada di propinsi Papua yang mempunyai ketidaksamaan keduanya, salah satunya adalah :

1. Pakaian Adat Sali

Pakaian adat Sali sebagai baju yang dipakai khusus untuk beberapa wanita yang bujang atau memang belum menikah. Baju ini dibuat berbahan yang didapatkan dari alam sekitaran yakni berbentuk kulit pohon.

Kulit pohon itu umumnya mempunyai warna coklat, karena warna itu cuman dipakai pada wanita bujang. Dan untuk wanita yang telah menikah dipandang jangan kembali memakai pakaian itu.

2. Holim / Koteka

Saat pertama kita dengar kata holim, tidak ada yang mengenal istilah itu. Tapi holim sebagai panggilan lain dari baju tradisi Papua yang populer yakni koteka.

Secara harfiah, kata koteka memiliki arti “baju” yang dipakai oleh beberapa pria untuk tutupi kemaluan lelaki dalam beragam suku yang berada di Papua. Ukuran koteka bisa diperbedakan dari langkah pemakaiannya, yakni koteka pendek dipakai di saat bekerja, dan koteka panjang yang berhiaskan hiasan-hiasan dipakai pada upacara tradisi.

Koteka dibuat dari material dasar tanaman berbentuk kulit labu air yang dikeringkan (dijemur) dan sisi dalamnya seperti biji dan daging buah akan dibuang. Labu yang dipakai umumnya mempunyai usia yang cukup tua karena dipercayai lebih keras serta lebih tahan lama dibanding sama yang lebih muda.

Selain itu ada ketidaksamaan pada wujud koteka berdasar suku yang memakaiya. Suku yali misalkan, memakai wujud labu yang panjang, dan suku Tiom umumnya memakai dua labu.

Seiring waktu pemakaian koteka dilarang pada beberapa tempat umum sama dalam kendaraan umum dan beberapa sekolah. Disamping itu umumnya koteka dijualbelikan sebagai suvenir saja.

3. Pakaian Adat Ewer

Pakaian ini sebagai baju yang dari wilayah Papua Barat berbentuk rok rumbai yang dibuat dari formasi daun sagu atau jerami yang dikeringkan. Baju ini pasti untuk tutupi sisi bawah pemaknya yang bisa dipakai pria atau wanita.

Cara pembuatan rok ini dengan dirangkai memakai tali / ikat pinggang yang dengan bahan dasar kulit kayu berukirkan ola kotak dengan formasi geometris di bagian atasnya. Ada 2 buah susunan pada rok, yang di mana sisi dalam rok mempunyai formasi yang lebih panjang dibanding dengan susunan sisi luar.

Biasanya dalam penggunaan baju tradisi ewer diikutkan aksesori atau manik-manik dan hiasan seperti bulu-bulu burung kasuari dan anyaman daun sagu.

4. Pakaian Adat Yokal

Bila barusan ada baju tradisi Sali yang dipakai oleh beberapa wanita bujang, seterusnya ada baju tradisi Yokal yang cuman bisa dipakai oleh beberapa wanita yang telah menikah atau mempunyai keluarga yang cuman bisa ditemui di wilayah pedalaman Papua.

Pakaian ini mempunyai warna coklat sedikit kemerahan, tapi ada ketentuan khusus di mana pakaian ini jangan diperjualbelikan secara. Karena pakaian ini sebagai lambang warga Papua yang dekat sama alam semesta.

Keunikan dan Aksesoris Pada Pakaian Adat Papua

Terdapat kekhasan keunikan yang membandingkan baju tradisi Papua dengan baju tradisi lain, sudah pasti diperlengkapi dengan beragam aksesori pengiring yang bisa menambahkan nilai eksotik baju ini, yakni :

1. Gigi Anjing dan Taring Babi

Aksesoris satu ini benar-benar unik yang dibuat dari gigi anjing dan taring babi. Kekhasan itu ada dari taring babi yang dipakai antara lubang hidung pemakanya. Dan gigi anjing cuma untuk hiasan pendamping pada kalung.

2. Tas Noken

Tas noken sebuah tas tradisionil ciri khas Papua yang dibawa memakai kepala. Tas ini dibuat dari serat kulit kayu yang dipakai untuk tempat bawa beragam jenis barang.

Sedangkan untuk tas noken memiliki ukuran kecil, biasa dipakai beberapa pelajar-siswi siswa untuk bawa perlengkapan sekolah seperti buku dan alat catat lainnya.

Tas noken mempunyai makna dan arti sebagai lambang kehidupan yang bagus, perdamaian dan kesuburan untuk masyaraka Papua. Disamping itu ada ketentuan khusus yang lumayan menarik, yakni pembikinan tas noken cuman bisa dibikin oleh orang papua saja, terutamanya beberapa mama-mama di Papua.

Oleh karenanya beberapa wanita di papua semenjak kecil telah diberikan untuk membikin tas noken sebagai simbol kedewasaan wanita Papua.

3. Hiasan Rumbai pada Kepala

Hiasan satu ini berupa seperti mahkota yang dibuat dari jerami atau daun sagu kering. Disamping itu ada bulu-bulu burung kasuari warna putih dan bulu-bulu kelinci sebagai hiasan pada topi ini. Topi ini dibikin unik dan berlainan, hanya karena bisa dipakai oleh kepala suku di tempat.

4. Gambar pada tubuh

Sebagian besar pakaian adat Papua tidak mempunyai sisi atasan, oleh karenanya sebagai substitusinya merkea memakai gambar dalam tubuh mereka. Gambar itu umunya mempunyai warna :

  • – Merah, warna merah dibuat berbahan pasta simak.
  • – Dan warna putih, dibuat dari material dasar kulit kerang yang dilumatkan.

Demikian penjelasan berkenaan baju tradisi Papua, baju itu sebagai salah satunya budaya yang perlu dijaga dan dilestarikan supaya tidak ada diskrimnasi pada konservasi budaya di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Seedbacklink