Pakaian Adat Maluku Dan Penjelasannya – Berbicara mengenai Maluku, rasanya tidak ada selesainya terlebih jika mengulas keelokan dan kekayaan alamnya. Dipanggil sebagai ‘Kepulauan Rempah’, Maluku memang sudah lama populer sebagai pemroduksi rempah-rempah di mata dunia.
Pakaian Adat Maluku
Bukan hanya Maluku saja, Maluku Utara sebagai salah satunya propinsi di Kepulauan Maluku, rupanya punyai keelokan alam yang mengagumkan. Tetapi, dari sisi kekayaan alam itu, Maluku rupanya memiliki bermacam macam budaya seperti alat musik tradisionil maluku dan baju tradisi yang paling ciri khas.
Untuk ketahui secara lengkap baju tradisi Maluku dan nama baju tradisi Maluku Utara, baca penuturannya berikut ini.
Baju Cele Wanita
Nama pakaian adat Maluku yang dapat disebutkan cukup populer dan jadi icon baju tradisi wilayah Maluku sebagai pakaian cele. Pakaian cele ini dibuat dari kain selele yang mana kainnya cukup tebal, tapi tidak kurangi kenyamanan saat dikenai. Biasanya, kain selele berbentuk warna merah plus tambahan dialek warna emas.
Sebenarnya, pakaian cele ini dibagi jadi dua tipe untuk wanita dan untuk pria. Pada wanita, pakaian cele yang dikenai berbentuk kebaya putih dan kain sarung tenun. Untuk percantik keelokan penggunaan pakaian cele, beberapa wanita Maluku kenakan beberapa aksesories seperti kain lenso yang digunakan di leher sampai dada.
Selain itu, ditambahkan juga dengan penggunaan aksesories kepala salah satunya konde atau haspel, kak kuping sekitar 4 biji, bunga ron yang terpasang memutari konde, dan sisir konde yang membuat penampilan rambut lebih rapi dan estetik. Tidak lupa pada bagian alas kakinya, beberapa wanita Maluku kenakan selop untuk membulatkan penampilan
Baju Cele Pria
Setelah tahu pakaian cele yang ditujukan wanita, selanjutnya kamu harus ketahui elemen pakaian cele untuk pria. Pakaian cele pria ini terbagi dalam baju putih dipadankan dengan kerah lingkar, jas merah, celana hitam atau putih, sabuk yang dengan bahan kain selele, dan alas kaki berbentuk sepatu pantofel.
Dari sisi komponennya, pakaian cele memang berkesan benar-benar simpel, dan dapat disebut sebagian besar baju tradisi Maluku atau Maluku Utara benar-benar junjung kesederhanaan. Dalam soal manfaat, pakaian cele wanita dan pria dapat digunakan dalam beberapa acara, misalkan pernikahan, acara sah, atau acara yang terkait dengan tradisi istiadat Maluku.
Baju Nona Rok
Dilihat dari nama baju tradisi Maluku satu ini, tentu saja akan gampang diterka ditujukan untuk siapa baju tradisi Maluku ini. Dalam budaya Maluku, orang Maluku memang populer kerap melangsungkan acara pesta rakyat dan mereka akan berdansa di acara pesta itu.
Nah, beberapa wanita akan kenakan pakaian nona rok ini sebagai baju dansa. Pakaian nona rok umumnya terbagi dalam kebaya putih dengan bahan brokat dan diperlengkapi bawahan warna merah dengan bahan kain sarung. Lantas, hiasan kepala mereka diperlengkapi dengan aksesories berbentuk sanggul dan tusuk konde.
Para wanita Maluku itu kenakan ikat pinggang warna emas atau perak sebagai aksesories pendamping. Bila disaksikan dari gambar baju tradisi Maluku itu, terlihat jika pakaian nona rok serupa dengan pakaian cele wanita, tapi dari hiasan kepalanya sendiri berlainan dan pada pakaian wanita rok, beberapa wanita tidak kenakan kain selele.
Kebaya Dansa
Jika kebaya biasanya digunakan oleh beberapa wanita, tapi kebaya dansa ini mengarah pada baju tradisi Maluku yang ditujukan untuk beberapa pria. Manfaat kebaya dansa digunakan sebagai setel untuk berdansa dengan wanita Maluku yang menggunakan pakaian nona rok. Antiknya, kebaya dansa seperti baju yang tidak berkancing dan kerahnya melingkar.
Warna dari kebaya dansa umumnya memiliki warna merah sesuaikan dengan warna dari rok dari pakaian nona rok. Selain itu, ada juga pola bunga-bunga kecil pada kebaya dansa yang hampir serupa dengan rok yang dikenai wanita saat menggunakan pakaian nona rok.
Baju Baniang Putih
Baju baniang putih ini ialah nama baju tradisi Maluku khusus digunakan oleh beberapa pria. Menurut aslinya, pakaian baniang putih ini datang dari Maluku tengah dengan wujud serupa baju putih secara umum. Tapi, pakaian baniang putih ini memiliki wujud kerah yang melingkar dan diperlengkapi kancing warna putih.
Dari sisi manfaat, pakaian baniang putih kerap digunakan pada bagian dalaman jas. Sebagai baju tradisi Maluku, harus untuk beberapa pria untuk mempunyai baju ini karena pemakaiannya yang cukup kerap digunakan dalam beberapa acara sah dan acara kebudayaan Maluku.
Kebaya Hitam Gereja
Nama baju adat Maluku ini cukup menggambarkan manfaatnya. Ingat jumlah warga Maluku yang beragama Kristen lumayan banyak dan melewati 40%, karena itu ada baju khusus yang dijadikan baju melaksanakan ibadah ke gereja.
Baca Juga: Pakaian Adat Papua dan Keunikannya
Bentuk dari baju ini sama dengan kebaya secara umum yang berlengan panjang dan warna hitam. Untuk berbahan juga tidak berbeda jauh yakni berbahan brokat. Sisi bawahan lalu diseragamkan dengan warna dari kebaya yang hitam berbahan kain sarung.
Dikarenakan kebaya hitam gereja digunakan untuk kepentingan melaksanakan ibadah, karena itu beberapa wanita tidak menggunakan aksesories yang terlalu berlebih. Biasanya, cuman menggunakan sanggul yang dibarengi dengan tusuk konde saja.
Lalu, ada juga pakaian pasangan untuk kebaya hitam gereja yakni berbentuk jas lengan panjang hitam untuk beberapa pria. Penggunaan jas hitam itu akan dipadankan dengan baju warna putih.
Kemudian, pada bagian bawahannya, beberapa pria kenakan celana panjang dengan warna seirama yakni hitam. Foto keseluruhnya dari penggunaan kebaya hitam gereja dapat kamu saksikan dilukis baju tradisi Maluku di atas.
Itulah serangkaian keterangan baju tradisi Maluku dan Maluku Utara. Walau ke-2 daerah itu masih juga dalam satu kepulauan yang serupa, tapi penyeleksian warna dan wujud bajunya tidak sama. Disamping itu, dari sisi performa, baju tradisi Maluku Utara dan Maluku condong lebih sederhana dibanding dengan baju tradisi dari wilayah lain di Indonesia.