Meninggalnya seorang bayi adalah ladang tabungan syurga – ANAK adalah anugerah terindah yang diberikan Allah SWT yang ternilai harganya. Dari hari pertama mengetahui ada janin tumbuh di rahim, saat itulah orangtua langsung jatuh cinta. Selama 9 bulan bulan calon ibu menjaga kandungan dan ayah siaga menemani ibu serta si jabang bayi.
Meninggalnya seorang bayi adalah ladang tabungan syurga
Ketika anak lahir, orangtua memelihara dan merawat sembari berharap kelak anak menjadi pribadi yang baik saat dewasa. Namun, siapa yang tahu usia seseorang? “Kun faya kun”, bila Allah SWT sudah berkehendak maka terjadilah. Kematian adalah takdir yang tak dapat dicegah. Allah SWT sudah menakdirkan usia seseorang, maka tak menutup kemungkinan anak-anak meninggal dunia.
Ada seorang istri yang susah payah untuk berjuang memberikan keturunan kepada suaminya, menikah menjelang 2tahun lamanya qadarullah Allah memberikan amanah rezeki kepadanya alhasil sungguh luar biasa bahagianya seorang istri tersebut, dia memberikan hadiah itu kepada suaminya. Suami tersebut haru menangis bahagia.
Berjalannya waktu sang istripun menjaga dengan sungguh luar biasa, diiringi dengan kehamilannya sang istri tidak mau meninggalkan amanah yang ia jalani selama bertahun tahun yaitu kerja untuk membantu suaminya. Sang istripun yakin bahwasanya dia bisa sehat dan bisa melahirkan dengan lancar karna dia yakin dia adalah sosok yang kuat dan bisa menjaga kesehatannya.
Berjalannya waktu 4 bulan usia kandungannya ia pun rutin memeriksa sang buah hatinya , dan hasilnya selalu sehat. Sang istri rutin pergi memeriksa sang buah hati tersebut.
Tatkala 8 bulan kehamilan sang ibu, Allah memberikan kesehatan yang luar biasa diseringi dengan pekerjaan dia.9 bulan tiba alhmdulillah sang istri melahirkan dengan cara Oprasi qadarullah Allah memberikan nafas 1 jam saja kepada sang buah hati tersebut kemudian Allah mengambilnya. Sang ibu dan sang ayah pun luar biasa sedihnyaa untuk kehilangan sang buah hati pertamanya yang sudah ditunggu dua tahun lamanya. Tapi sang ibu sangat tegar untuk ikhlas jika kehilangan anaknya karna ia yakin rencana Allah luar biasa indahnya.
MasyaAllah
Dan sang ibu pun yakin bahwa sang buah hati itu adalah tabungan untuk akhiratnya.dan akan menunggu sang ibu dPada dasarnya, setiap manusia dilahirkan dalam keadaan yang suci dan
bersih.
Adapun yang dimaksud dengan bayi atau anak kecil adalah anak yang belum baligh. Anak kecil yang meninggal sebelum baligh, kelak di alam mahsyar akan menjadi penolong bagi kedua orang tuanya. Hal ini dikarenakan mereka belum memiliki kesalahan atau dosa semasa hidupnya di dunia. Dan dapat menarik orang tuanya untuk masuk ke surga. Dalam hadits sahih riwayat Imam Muslim bahwa anak yang meninggal sebelum baligh, akan menarik orang tuanya masuk surga.
Dari Abu Hassan, dia berkata: aku berkata kepada Abu Hurairah: “Telah meninggal dua putra saya, Adakah engkau bisa mengabarkan dari Rasulullah SAW dengan suatu hadits tentang orang yang telah meninggal dunia yang bisa membuat hati kami menjadi tenang? Abu Hurairah RA berkata: “Iya”. Rasulullah bersabda: Anak-anak kecil mereka adalah penghuni-penghuni kecil di surga.
Salah seorang dari mereka menyambut Bapaknya, atau kedua orang tuanya, kemudian dia memegang pakaiannya, atau tangannya, seperti halnya aku memegang ujung pakaianmu ini, dia tidak akan meninggalkan orang tuanya sampai Allah memasukkannya dan orang tuanya ke dalam surga”. (HR Muslim).
Dari hadis tersebut, Aisyah menganggap bahwa ditinggal satu anak juga merupakan sebuah pukulan bagi orang tua. Maka Aisyah secara tegas menyampaikan bahwa nabi pernah mengatakan padanya jika orang tua ditinggal satu saja anaknya yang belum baligh, dia akan masuk surga.
Dalam hadis lain, Rasul menyebut bahwa yang berhak masuk surga adalah orang tua yang ditinggal mati tiga anaknya sebelum baligh (Bukhari 1292) dan ditinggal mati dua anak sebelum baligh (Muslim 4768). Hadis-hadis ini tidak saling bertentangan satu sama lain karena masih dalam konteks yang sama yakni orang tua yang ditinggal mati anaknya.
Al-Qur’an sendiri tidak secara eksplisit membahas tentang anak yang meninggal dunia sebelum baligh. Al-Qur’an hanya membahas mengenai anak-anak yang tidak secara langsung berkaitan dengan kehidupan akhirat.
الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا
“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya disisi Tuhan serta lebih baik untuk menjadi harapan”. (Q.S al-Kahfi:
Menjadi sangat beralasan jika nabi kemudian bersabda bahwa orang tua yang kehilangan anaknya ketika mereka belum baligh akan mendapat balasan surga. Ini dapat diartikan, salah satunya, sebagai bentuk sabda nabi dalam rangka menenangkan dan menguatkan hati umatnya.
Akan tetapi, anak tersebut hanya bisa menolong orang tuanya jika mereka masih berada dalam jalan agama Islam. Jika mereka menyimpang dari jalan Islam atau berbagai peraturan yang telah ditetapkan Allah dan Rasul-Nya, maka orang tua tersebut tidak akan mendapat pertolongan.
Wallahu A’lam.
Oleh : Sitti Nur Aini
Mahasiswi STEI SEBI depok
Organisasi KSEI IsEF PBM