Mengenal Klasifikasi Risiko – Didalam kehidupan kita tidak pernah luput dari risiko. Dimanapun dan kapanpun kita akan menemukan risiko. Kamus oxford Bahasa inggris mendefinisikan risiko sebagai “bahaya” (kemungkinan kehilangan atau cedera” (Stevenson, bailey dan siefring 2002). Risiko dapat didekomposisi menjadi 2 komponen yaitu, kemungkinan dan dampak.
Risiko dan ketidakpastian
Kedua istilah ini sering dianggap sama. Namun sebetulnya risiko dan ketidakpastian itu memiliki perbedaan. Risiko Memiliki elemen informasi sehingga dapat dikuantifikasi probabilitasnya (statistic). Sedangkan ketidakpastian tidak dapat dikuantifikasikan atau tidak dapat dibayangkan, misalnya cuaca hari ini apakah akan hujan atau cerah dan sebagainya.
Mengklasifikasikan risiko
- Risiko murni (dapat di asuransikan)
- Risiko bisnis
- Risiko operasional
- Risiko teknis
- Resiko politik
Dengan demikian, kategori risiko ini dapat berubah – ubah. Seperti risiko teknis dapat menjadi risiko murni dan risiko operasional dapat berkontribusi secara substansi terhadap risiko proyek.
- Risiko Murni (Dapat Diasuransikan)
Risiko yang membahas kemungkinan cedera atau kerugian. Risiko ini berfokus secara eksklusif pada terjadinya hal – hal buruk. Alasan itu sering disebut sebagai dapat diasuransikan.
- Risiko Bisnis
Pada risiko bisnis, ada peluang untung dan rugi. Kesempatan untuk mendapatkan keuntungan ini, diratakan dengan kemungkinan kerugian. Jadi, semakin besar risikonya maka semakin besar prospek untung dan rugi.
- Risiko proyek
Pada umumnya proyek penuh dengan risiko, karena proyek Memiliki sebuah proses yang sistematis meliputi kegiatan merencanakan, mengidentifikasi, menganalisis dan merespon risiko proyek. . Sebagian besar manajemen risiko pada proyek membahas risiko yang terkait dengan estimasi. Jika durasi tugas tidak diperkirakan secara akurat, atau perkiraan biaya tidak sesuai target, atau kebutuhan sumber daya tidak diidentifikasi dengan benar, proyek target akan menghadapi masalah.
- Risiko operasional
Risiko ini membahas mengenai pelaksanaan operasi. Seperti menjalankan jalur perakitan, mengelola kantor dan mengoperasikan fasilitas computer. Misalnya, jika sebuah bus wisata kehabisan bahan bakar, ia tidak dapat melanjutkan misinya melayani klien, dan mereka akan sangat tidak nyaman. Atau jika pengambil pesanan di perusahaan pesanan lewat pos sering membuat kesalahan saat menerima pesanan, kurangnya perhatian mereka akan merusak reputasi perusahaan dan menyebabkan kerugian bisnis.
- Risiko teknis
Risiko ini terjadi akibat kekurangmampuan manager/ wirausaha dalam mengambil keputusan. Risiko yang biasa terjadi misalnya, tim teknis mungkin percaya bahwa pekerjaan tertentu akan memakan waktu tiga hari untuk dilaksanakan. Namun, masalah yang tidak terduga muncul, dan menangani gangguan menyebabkan upaya diperpanjang hingga sepuluh hari.
- Risiko politik
Risiko politik merupakan risiko yang terkait dengan perubahan struktur, aturan atau kebijakan pemerintah yang berdampak negative pada pihak tertentu seperti bisnis dan investor. Misalnya, ketika berinvestasi dalam pembangunan pabrik manufaktur di negara berkembang, investor mungkin harus menghadapi kemungkinan bahwa pemerintah yang tidak ramah dapat bergerak melawan mereka, mungkin mengambil alih asset mereka.
Sumber Risiko Eksternal Dan Internal
Risiko Internal, yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. Risiko Eksternal, yaitu risiko yang berasal dari lingkungan luar perusahaan. Misalnya, perusahaan yang bergantung pada peraturan pemerintah seperti perusahaan kimia, selalu khawatir bahwa pemerintah akan mengubah undang-undang lingkungan sedemikian rupa sehingga menjadi sulit untuk memproduksi produk mereka dengan biaya yang efektif.
Kerangka Manajemen Risiko
- Langkah pertama, rencanakan risiko
- Identifikasi risiko
- Mengkaji dampak risiko, baik kualitatif maupun kuantitatif
- Kembangkan strategi penanganan risiko
- Pantau dan kendalikan risiko
Ditulis Oleh: Risma Hanifah (Mahasiswa STEI SEBI)