Setiap muslim tentunya wajib mengenali dan memahami apa itu aqidah secara mendalam. Pasalnya, aqidah adalah keyakinan dasar seseorang. Pemahaman aqidah yang benar dapat membuat iman seorang muslim menjadi lebih kuat. Setelah itu, sebagai seorang umat Islam, kamu harus mengenali juga aqidah yang benar, yang berasal dari Allah SWT. Aqidah merupakan perbuatan hati, yaitu kepercayaan hati dan pembenaran terhadap sesuatu. Sementara itu, menurut istilah atau terminologi, pengertian aqidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya.
Apa Saja Sumber Aqidah Islam
Aqidah seorang muslim berdasarkan kepada ajaran Islam itu sendiri, yaitu bersumber pada Al-Qur’an dan hadis. Dasar-dasar akidah Islam merujuk pada Al-Qur’an dan hadits. Kedua dasar tersebut digunakan untuk mencapai kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Maksudnya, saat menetapkan Al-Qur’an dan As Sunnah sebagai sumber akidah ada dua hal yang harus diperhatikan diteliti secara saksama. Dalam hal ini, Al-Qur’an jelas tidak memiliki keraguan sedikit pun, tapi hal tersebut berbeda dengan hadis yang harus dipastikan keaslian sumber dan kebenarannya terlebih dahulu. Lebih lanjut H. Masan menjelaskan, Al-Qur’an dan hadits merupakan dasar akidah Islam dan pegangan serta pedoman bagi kaum muslimin. Selama berpegang kepada keduanya, maka akan selamat dari kesesatan.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ
“Telah kutinggalkan kepadamu dua pedoman, jika kamu tetap berpegang kepada keduanya, kamu takkan tersesat selama-lamanya, yakni Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunah Rasulullah.” (HR Al Hakim).
Allah SWT banyak menyebut dalam firman-Nya terkait pokok-pokok akidah, seperti nama-nama dan sifat-sifat yang dimiliki-Nya, tentang malaikat, kitab-kitab Allah, hari kiamat, surga, neraka, dan lain-lain. “Hendaklah engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan hendaklah engkau beriman kepada qadar (ketentuan) baik dan buruk.” (HR Muslim).
Tujuan Akidah Islam
“Telah kutinggalkan kepadamu dua pedoman, jika kamu tetap berpegang kepada keduanya tentu tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunah Rasulullah (Hadis) (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadis di atas, diketahui bahwa akidah sangat berperan penting untuk membentuk kepribadian seorang Muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Oleh karenanya, agar tidak tersesat dan selalu dalam keridaan Allah, setiap Muslim dianjurkan untuk selalu mempelajari akidah Islam.
Disamping itu, mempelajari Aqidah memiliki banyak tujuan yang baik, diantaranya :
- Meluruskan Niat Ibadah Hanya Kepada Allah swt. Sebagaimana do’a sewaktu sholat yang selalu kita panjatkan. “Sesungguhnya Sholatku, Ibadahku, Hidupku, dan Matiku hanya untuk Allah.”
- Menenangkan Hati dan Pikiran. Dengan mempelajari Akidah Islam akan membersihkan kegelisahan dan kegalauan jiwa dan akal pikiran dari kekosongan hati.
- Bersungguh-sungguh dalam Beribadah. Dengan mempelajari Akidah, Kita akan berlomba untuk beramal baik dengan mengharap pahala serta menjauhi larangannya karena takut dosa.
- Meraih Kebahagiaan dunia dengan ketenangan hati dan Akhirat mendapat Kenikmatan di surga.
- Membebaskan akal dari pikiran dari kekacauan yang timbul dari kosongnya hati dari akidah.
Apa Saja Ruang Lingkup Aqidah Islam
Menyadur dari buku yang berjudul Belajar Aqidah Akhlak oleh Muhamamd Asroruddin Al Jumhuri, ruang lingkup akidah Islam meliputi Uluhiyah, Nubuwwah, Ruhaniyyah, dan Sam’iyah.
Keempat aspek tersebut didasarkan pada rukun iman dalam ajaran Islam. Berikut penjelasan lengkapnya :
1. Akidah Uluhiyah
Akidah Uluhiyah adalah keyakinan atass segala macam ibadah hanya dilakukan untuk Allah SWT. Akidah ini merepresentasikan rukun iman yang pertama, yaitu iman kepada Allah SWT. Seperti firman Allah dalam surah Al-Anbiyaa ayat 92 yang artinya:
Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah Rabb-mu, maka beribadahlah kepada-Ku (semata-mata)” (QS al-Anbiyaa’:92).
2. Akidah Ruhanniyah
Akidah Ruhanniyah adalah keyakinan atas satu-satunya pencipta di dunia ini hanyalah Allah SWT. Mulai dari alam semesta, malaikat, jin, iblis, setan, dan roh. Semuanya tunduk dan patuh terhadap perintah Allah.
Akidah ini merepresentasikan rukun iman yang kedua, yakni iman kepada malaikat Allah. Sebagaimana firman Allah dalam surah Maryam ayat 65 yang artinya:
“Rabb (yang menguasai) langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?” (QS Maryam: 65).
3. Akidah Nubuwwah
Akidah Nubuwwah adalah keyakinan yang berhubungan dengan nabi dan rasul serta termasuk kitab-kitab yang diturunkan kepada mereka, mukjizat, serta karamahnya. Akidah ini menunjukkan bagian dari rukun iman yang ketiga dan keempat, yaitu iman kepada Kitab dan Rasul Allah.
Sebagaiman firman Allah yang tercantum dalam surah Al Baqarah ayat 285 yang artinya:
“Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.” (QS. Al Baqarah ayat 285)
4. Akidah Sam’iyyah
Akidah sam’iyyah adalah keyakinan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat dalil Al-Qur’an dan Assunah. Seperti alam barzah, akhirat, azab kubur, hari kiamat, surga, dan neraka.
Hal tersebut juga sebagaimana rukun iman yang kelima dan keenam, yaitu iman kepada hari akhir dan iman kepada Qada dan Qadar. Hal ini telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al Araf ayat 187 yang artinya:
Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Al Araf:187).
Akidah Islam harus menjadi pedoman bagi setiap muslim. di dalam buku Pendidikan Agama Islam dikatakan, hubungan antara akidah, syariah, dan akhlak seperti hubungan antara akar, batang, dan buah di mana mereka saling membutuhkan dan tidak bisa dipisahkan.
Nama : Muhammad Kasyful Asror
Prodi : Manajemen Bisnis Syariah STEI SEBI