Manajemen risiko pada bisnis kuliner – Bisnis kuliner merupakan bisnis yang tak akan ada matinya dan tak akan hilang oleh waktu, bisnis ini bisa menghasilkan keuntugan yang besar jika dikelola dengan baik. Ada beberapa factor yang menyebabkan kuliner akhirnya menjadi pilihan dalam menjalankan bisnis, bahkan untuk pengusaha pemula.
Manajemen Risiko Pada Bisnis Kuliner
Alasan pertama adalah karena bisnis kuliner menawarkan produk yang berupa makanan dan minuman dan setiap orang pasti membutuhkan itu setiap harinya. Karena permintaan akan terus ada maka pasar untuk bisnis kuliner ini sudah tentu ada.
Alasan kedua adalah kuliner sekarang bukan hanya menjadi kebutuhan hidup akan tetapi sudah menjadi gaya hidup. Masyarakat selalu dibuat penasaran untuk mencoba produk-produk kuliner baru.
Tapi, meski potensi usahanya besar dan menarik untuk dicoba, dalam bisnis kuliner juga terdapat banyak sekali risiko yang besar. Dan jika tidak dapat ditangani dengan baik akan menyebabkan kerugian. Tidak sedikit cerita pelaku usaha bisnis kuliner yang terpaksa gulung tikar dalam usia bisnis yang relative masih baru.
Ada beberapa risiko yang kerap kali muncul pada bisnis kulier,
Yang pertama, jadi korban tren pasar. Banyak sekali pengusaha pemula yang tertarik dengan bisnis kuliner dengan alasan makanan atau minuman tertentu menjadi tren dikalangan masyarakat.
Ada yang membeli franchise, ada pula yang membuat sendiri dan melakukan riset sendiri. Sayangnya saat mereka sudah masuk kedalam bisnis tersebut trennya justru menurun, sehingga menyebabkan mereka susah dalam mengembangkan bisnisnya.
Risiko seperti ini kerap dialami oleh pelaku bisnis kuliner. Itulah mengapa pentingnya melakukan riset dan perhitungan sebelum memulai usaha. Tren bisnis yang terjadi di masyarakat terutama bisnis kuliner seringkali tidak bertahan lama. Tapi, ada juga produk-produk tertentu yang bisa bertahan meskipun trennya sudah berlalu.
Memang tidak ada salahnya mengikuti bisnis kuliner yang lagi tren dimasyarakat. Tapi, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara mengembangkan produk dan strategi pemasarannya agar bisnis kita mampu bertahan dalam jangka waktu yang panjang.
Yang kedua, menentukan harga. Kita harus cermat dalam menentukan harga, dalam menentukan harga kita harus mempertimbangkan dari beberapa hal misal dari harga bahan baku makanan atau minuman itu sendiri. Jangan memberi harga yang sangat murah sehingga akan menyebabkan kerugian untuk bisnis kita. Selain itu produk kita akan dicap sebagai prudok yang murahan.
Jangan juga mematok harga terlalu tinggi tanpa memperhatikan daya beli disekitar kita. Karena meski produk yang kita tawarkan berkualitas tapi daya belinya rendah hasilnya produk kita akan tidak laku.
Yang ketiga, lokasi atau tempat yang tidak strategis. Pemilihan lokasi atau tempat sangat berpengaruh pada bisnis kuliner. Apalagi jika produk yang kita tawarkan masih awam dikalangan masyarakat. Lain halnya jika produk yang kita tawarkan adalah produk yang sudah terkenal dan enak rasanya maka orang-orang akan mencari dan mendatangi tempatnya meskipun itu jauh. tapi, penempatan lokasi yang tidak tepat bisa saja menjadi factor kegagalan bisnis kuliner kita.
Selain itu factor kegagalan bisa juga disebabkan karena lokasi kita berada didekat pesaing kita yang terlebih dalu dikenal oleh masyarakat.
Yang keempat, risiko produksi. Usaha yang berisiko tinggi dalam produksinya. Kenapa? Karena karena bahan baku yang digunakan merupakan bahan yang mudah rusak atau tidak tahan lama. Misalnya ayam, jika stok hari ini tidak terjual habis maka akan menyebabkan kerugian. karena ayam tersebut tidak dapat digunakan sebagai bahan baku lagi besok.
Ditulis Oleh : Alifian Fandrian Syah
Mahasiswa STEI SEBI