Manajemen Risiko dalam Investasi Saham Syariah

1 min read

Investasi saham syariah di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang cukup pesat. Dilansir dari Tempo, dalam kurun waktu lima tahun terakhir sejak tahun 2018, jumlah investor syariah telah meningkat lebih dari 268 persen dari sebelumnya 44 ribu investor menjadi 164 ribu investor per akhir Oktober 2024. Hal ini menunjukkan bahwa minat investasi pada saham syariah akan terus berkembang seiring waktu. Dalam berinvestasi tentunya tidak hanya ada keuntungan, tapi juga ada risiko atau kerugian. Maka dari itu penting untuk mengetahui apa saja yang harus diperhatikan untuk mengatur risiko dalam investasi saham syariah.

Apa yang membuat manajemen risiko dalam investasi saham syariah menjadi penting?

Manajemen risiko dalam hal ini memiliki peran yang sangat krusial. Selain untuk mencapai tujuan finansial, investasi syariah juga bertujuan untuk mencari keberkahan. Dengan mengelola risiko secara efektif, investor syariah dapat melindungi nilai investasinya dari fluktuasi pasar yang tidak terduga. Hal ini sejalan dengan prinsip kehati-hatian dalam Islam, di mana seorang muslim dianjurkan untuk selalu mempertimbangkan potensi kerugian sebelum mengambil keputusan. Lebih dari itu, manajemen risiko yang baik juga dapat menjaga kepercayaan diri investor dan memastikan bahwa investasi yang dilakukan tetap sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Dengan demikian, investor dapat meraih keuntungan yang halal dan berkah dalam jangka panjang. Dan manajemen risiko disini tidak hanya berbicara tentang keuangan tapi juga berbicara tentang prinsip syariah. Para investor harus memastikan setiap keputusan investasinya tidak melanggar atau bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.

Berikut adalah 3 bentuk risiko dalam investasi saham syariah yaitu :

  1. Risiko Capital Loss

Capital loss adalah kerugian yang dialami karena terjadi penurunan nilai atau harga saham dari harga awal atau harga beli. Kerugian ini terjadi karena fluktuasi saham yang dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya hukum supply and demand.

  1. Risiko Inflasi

Risiko ini merupakan potensi penurunan daya beli karena kenaikan tingkat inflasi yang tidak hanya berdampak pada sektor riil tapi juga pada pendapatan dividen dan juga pada kinerja pasar saham.

  1. Risiko likuiditas

Ini risiko yang terjadi karena kurangnya minat dari investor atau keterbatasan likuiditas terhadap beberapa saham sehingga saham sulit dijual atau sulit dibeli. Dan juga risiko ini dapat terjadi karena kurangnya aktivitas perdagangan pada suatu emiten atau adanya peraturan yang dapat membatasi perdagangan suatu saham tersebut.

Adapun hal yang harus dilakukan dalam manajemen risiko pada investasi saham syariah yaitu :

  1. Melakukan analisis

Sebelum berinvestasi alangkah baiknya untuk melakukan analisis secara mendalam terlebih dahulu untuk mengetahui emiten atau saham syariah yang ingin diinvestasikan layak dibeli atau tidak sehingga nantinya tidak akan menyebabkan kerugian.

  1. Melakukan diversifikasi

Diversifikasi merupakan suatu strategi dengan melakukan penyebaran investasi ke berbagai jenis saham syariah. Jadi tidak hanya berinvestasi dalam satu saham atau satu jenis saja, tapi juga berinvestasi pada beberapa sektor atau jenis saham syariah.

  1. Melakukan pemantauan

Dalam berinvestasi juga diharuskan untuk melakukan pemantauan pada portofolio investasi saham syariah secara berkala, bisa dengan cara memperhatikan pergerakan harga saham, volume perdagangan atau berita terkait perusahaan tersebut.

Dengan demikian, manajemen risiko dalam investasi saham syariah bukan hanya sekadar upaya untuk meminimalkan kerugian, tetapi juga merupakan pondasi untuk membangun portofolio investasi yang berkelanjutan dan sejalan dengan nilai-nilai syariah. Dengan pengelolaan risiko yang baik, investor syariah dapat meraih keuntungan yang halal dan berkah, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Penulis : M Ahnaf Faisal STEI SEBI

Standar Internasional Manajemen Risiko ISO 310002018

Hai teman- teman manajemen! Sudah tahu belum kalau ada’ resep rahasia’ untuk mengelola risiko? Namanya ISO 310002018. Standar internasional ini kayak’ panduan lengkap’ untuk...
Sonia Nadila Putri
1 min read

Peran Manajemen Risiko dalam Meningkatkan Kepercayaan…

Dalam dunia bisnis yang semaki kompleks dan penuh ketidakpastian, kepercayaan stakeholder menjadi aset yang sangat berharga bagi setiap organisasi. Stakeholder termasuk investor, pelanggan, mitra...
Sonia Nadila Putri
1 min read

Army BTS dan SBN Foundation Satukan…

Siapa sangka, semangat K-Pop bisa mengubah hidup anak-anak di pedalaman Nusa Tenggara Timur? Army BTS, fandom terbesar di dunia, baru-baru ini membuktikan bahwa musik...
Fauziah Ernawati
1 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Seedbacklink