Makna Kata Panggilan Gus yang Perlu Kamu Ketahui

1 min read

Makna Kata Panggilan Gus

Makna Kata Panggilan Gus – Gus ialah gelar Jawa yang terkenal dilapisan santri di pesantren dan warga tradisionil khususnya di Pulau Jawa. Menurut KBBI, “gus” ialah nama panggilan atau nama panggilan ke lelaki. Gelar depan ini memiliki makna “bagus, ganteng, atau pintar”.

Makna Kata Panggilan Gus

Variasinya menjadi agus untuk gelar putra atau keluarga lelaki dari kyai yang belum cukup buat disebutkan kyai atau sebagai panggilan keakraban dan wujud penghormatan. Selainnya ke putra kandungan, gus bisa juga dipasangkan ke lelaki menantu kyai. Menantu kyai akan diundang gus walau tidak mempunyai garis turunan kyai.

Seorang putra kyai selalu dipandang siap melanjutkan lembaga pesantren bila ayahnya sudah meninggal dunia atau tak lagi jadi pengasuh. Tetapi terakhir bukan hanya putra, menantu atau seorang santri dari kyai yang pintar dan alim saja yang bisa diundang gus. Hari ini lebih banyak pemakaian yang kurang pas pada nama gelar ini.

Panggilan Gus umum di Jawa

Gus ialah panggilan atau gelar yang diperuntukkan ke anak muda turunan kyai di Jawa. Gus ini sebagai anak kandungan kyai. Saat ia naik jadi pengurus pesantren gantikan ayahnya, ia akan bertitel kyai. Gus yang nyandar di dianya lenyap.

Selainnya ke anak kandungan, gus bisa juga dipasangkan ke anak lelaki mantu kyai pengasuh pesntren. Mantu kyai akan diundang Gus walau tidak mempunyai garis turunan kyai.

Seorang gus dapat ditahbiskan jadi kiai. Pada tahapan ini, seorang yang diundang gus itu dapat menerimanya juga bisa tidak, terserah ia. Jika lebih sukai diundang gus, karena itu ia dapat terus bertitel gus dibanding kyai walau telah naik posisi jadi kepala pesantren peninggalan ayahnya.

Analogi gelar Gus seperti gelar putra mahkota ke turunan raja sebagai ahli waris tahta. Sang putra mahkota nantinya akan ganti gelar jadi raja, tetapi juga bisa ia menampiknya. Namun, tetap dipandang seperti putra mahkota yang sebetulnya.

Di Madura Putra Kyai Dipanggil Lora 

Di Madura, “Gus” lebih dikenali dengan panggilan “Lora”. Karena itu, di Madura, seorang putra kyai besar akan diundang Lora bukan Gus. Namun, tujuan dan maksudnya sama yaitu gelar yang terpasang ke putra turunan kyai.

Baca Juga: Pengertian Nabi dan Rasul

Walau demikian, ada pula sebuah pengecualian. Di mana panggilan gus jadi simbol keilmuan dan adab sosial seorang. Gus jadi bukan hanya sebagai simbol turunan kyai, tetapi kepenguasaan seorang pada ilmu dan pengetahuan. Dalam masyarakat, sering terjadi penyematan “Gus” ke seorang yang bukan turunan kyai dari pesantren. Hal tersebut muncul karena anak lelaki itu mempunyai kemahiran ilmu dan pengetahuan umum dan ilmu dan pengetahuan agama yang luas dan dalam. Hingga, secara aura, keilmuan dan sikap sosialnya patut dikasih gelar “Gus.”

Berpandangan dari semua faktor di atas, karena itu berbeda habib dan gus tergantung pada garis turunan dan penguasannya pada pengetahuan agama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Seedbacklink