Langkah Tepat Di Era New Normal Dalam Memulihkan Ekonomi – Semenjak adanya Covid-19 perekonomian dunia porak-poranda. Begitu juga dengan indonesia, ditambah lagi dengan kebijakan pemerintah yaitu PSBB hal ini menyebabkan tak hanya sektor konsumsi, tetapi juga sektor industri. Pusat ritel, termasuk mall, di beberapa kota besar ditutup Juga. Sektor manufaktur, beberapa pabrik harus mengurangi kegiatan produksinya.
Langkah Tepat Di Era New Normal Dalam Memulihkan Ekonomi
Bahkan, ada yang menutup kegiatan operasional pabrik. Di sektor keuangan, meskipun perbankan diizinkan beroperasi, jumlah transaksi melalui gerai perbankan cenderung menurun. Di industri pariwisata, hotel, restoran, dan tempat wisata di tutup untuk menghentikan penyebaran virus korona (Covid-19).
Sektor transportasi juga melakukan pembatasan operasi, bahkan untuk moda transportasi kereta api antarprovinsi sempat tidak beroperasi. Serangkaian upaya untuk menekan penularan Covid-19 itu tentu membawa dampak signifikan terhadap perekonomian nasional. Saat ini Pemerintah telah mempersiapkan tatanan hidup baru atau New Normal.
Mengapa hal ini harus pada Fae New Normal ?
Karena kita tidak bisa berdiam diri dirumah saja sampai vaksin corona ditemukan. Pandemi corona diprediksi berlangsung selama 2 tahun. Jadi tidak ada pilihan lain, manusia harus bisa beradaptasi dengan keadaan dan beraktivitas walaupun harus mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker,bahkan di tempat-tempat perbelanjaan wajib menyediakan air dan sabun untuk cuci tangan para pengunjung.
Untik itu tujuannya untuk menggerakkan kembali roda perekonomian masyarakat dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Melalui New Normal, banyak aktifitas perekonomian yang dapat kembali berjalan sambil tetap memerhatikan protokol kesehatan.
Sudah banyak mall-mall yang beroperasi kembali, Pemerintah juga telah mendesain skema pemulihan ekonomi melalui berbagai program untuk dunia usaha agar bisa bertahan. Salah satu yang bisa dilakukan adalah memberikan dukungan insentif di bidang perpajakan, serta berbagai kebijakan dan relaksasi di sektor keuangan.
Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk memulihkan ekonomi nasional tanpa harus menggunakan anggaran negara. tetapi bisa dilakukan dengan menerapkan serangkaian kebijakan strategis. Misalnya, menurunkan tingkat suku bunga baik untuk kegiatan produksi, terlebih yang bersifat konsumsi. Sebab, konsumsi masyarakat sebagai faktor paling dominan dalam menggerakkan perekonomian.
Subsidi bunga untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), sektor perumahan, kredit modal kerja, kredit usaha juga bisa menjadi alternatif kebijakan mendorong pertumbuhan perekonomian nasional.
UMKM mempunyai potensi besar dalam membantu perekonomian Indonesia. Dari data yang ada terlepas dari pandemi Covid-19. Berdasarkan Kementerian Koperasi dan dan UMKM, UMKM berkontribusi sebesar 36,82 persen dalam Produk Domestik Bruto (PDB).
Maka dari itu, dalam program PEN tersebut, Pemerintahan memberikan bantuan berupa subsidi hingga penempatan dana restrukturisasi dan dukungan modal kerja sebesar 10 M.
Dalam keadaan tersebut dianggap penting untuk menyodorkan para pemilik UMKM (tukang bubur hingga warung sembako) untuk mendapatkan bagian dari anggaran yang digelontorkan tersebut.
Karena sirkulasi perekonomian yang mereka miliki tertentu saja dari daya permintaan dari konsumen dan ketersediaan barang pangan yang mereka jual atau yang dimiliki. Dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akan terus berlanjut hingga akhir 2020 yang tujuannya untuk menekan angka kemiskinan.
Tahap yang dilakukan oleh Pemerintah untuk menjadikan Indonesia normal kembali di era new normal dan kesempatan yang dimiliki untuk Indonesia dalam memulihkan perekonomian nasional cukup besar bahkan diprediksi jika hal tersebut akan terus berlangsung dan bisa membuat kegiatan pasar bisa berlangsung kembali. Sehingga, diprediksi tahun 2022 ekonomi Indonesia bisa tumbuh normal. (Fia Kumala)