”KISAH UKASYAH : SEORANG AHLI SURGA YANG INGIN MENUNTUT RASULULLAH DENGAN MENCAMBUKNYA”

1 min read

Inilah cerita tentang seorang yang bernama Ukasyah yang mengambil cambuk untuk mencambuk Rasulullah. Bagaimana perjalanan kisah ini?

Pada suatu Jumat dan saat musim haji Wada’, yang merupakan haji terakhir dalam kehidupan Rasulullah, terjadi suatu kejadian. Rasulullah memberikan pidato dan mengajak para sahabat yang mungkin pernah merasa tersakiti olehnya untuk melakukan qishas, atau pembalasan. Ini dilakukan karena Rasulullah tidak ingin ada yang menuntut balas di hari kiamat nanti.

Beliau mengatakan, “Jika ada di antara sahabatku yang merasa tersakiti olehku, hendaklah dia bangkit sekarang untuk melakukan qishas kepadaku, sebelum melakukan hal tersebut di hari kiamat.” Rasulullah mengulangi ajakan tersebut sampai tiga kali, namun tidak ada yang bersuara.

Tapi akhirnya, ada seseorang yang bangkit berdiri. Sosok itu adalah Ukasyah.

Ukasyah kemudian menceritakan bahwa ia bersama Rasulullah dalam perang Badar, dan tanpa sengaja atau disengaja, cambuk yang seharusnya untuk unta Ukasyah mengenai tubuhnya. Saat itu, Rasulullah berada di dekat Ukasyah dan keduanya sama-sama naik unta.

“Aku tidak tahu apakah itu disengaja atau tidak, mungkin maksud engkau Ya Rasul untuk melecut untamu?” ujar Ukasyah.

Para sahabat terkejut dengan tindakan Ukasyah yang berani. Mereka tidak menyangka bahwa seseorang bisa bertindak seperti itu terhadap Rasul.

Meskipun marah, Rasulullah tidak membalas. Sebaliknya, beliau meminta agar cambuknya diambil.

“Wahai Ukasyah,” kata Rasulullah, “Pukullah aku sekarang.”

Sebelumnya, para sahabat telah meminta izin untuk menjadi pengganti Rasulullah. Mulai dari Abu Bakar, Umar, bahkan mereka bersiap untuk menerima cambukan, asalkan Rasulullah tidak terkena.

Namun, Rasulullah memerintahkan para sahabat untuk melihat saja. Karena ini adalah kesalahannya.

Ukasyah terdiam, dan Rasulullah tersenyum. “Ya Rasulullah, saat engkau memukulku, saya tidak mengenakan baju.”

Para sahabat yang menyaksikan insiden tersebut merasa sangat marah terhadap Ukasyah.

Rasulullah memahami situasi tersebut. Beliau kemudian membuka bajunya, menyebabkan para sahabat menangis karena mereka tidak tega melihat Rasulullah menyiapkan diri untuk menerima cambukan dari Ukasyah.

Setelah Rasulullah membuka bajunya, Ukasyah mendekat. Para sahabat lain ingin menghalangi Ukasyah yang telah membawa cambuk. Namun, Rasulullah justru memerintahkan agar mereka tidak menghalangi Ukasyah dan meminta agar Ukasyah mendekat.

Ketika Ukasyah semakin dekat dan tangisan para sahabat semakin keras, dia melakukan sesuatu yang tak terduga. Ukasyah mendekati Rasulullah dan memeluknya.

“Aku menyerahkan diriku untuk menebusmu, Ya Rasulullah. Siapakah yang bisa memukulmu? Saya hanya ingin menyentuh tubuhmu yang mulia dengan tubuhku sendiri. Dan Allah menjagaku dari api neraka karena keberadaanmu,” katanya.

Rasulullah tersenyum dan berkata, “Dengarkanlah semua, jika kalian ingin melihat seseorang yang akan masuk surga, inilah orangnya.”

Ketika itu, semua orang di sana merasa bahagia bersama Ukasyah, seorang pemuda yang sholeh dan sangat mencintai Rasulullah.

Diva Meiza Amanda

Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah STEI SEBI

Zakat sebagai Sistem Keberlanjutan dalam Ekonomi…

Zakat, sebagai salah satu pilar Islam, memiliki potensi besar dalam menciptakan sistem ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Secara historis, zakat bertujuan untuk mendistribusikan kekayaan...
Aurelia
1 min read

Akuntansi Syariah: Prinsip, Penerapan, dan Tantangannya

Oleh Razanah Taufik (Mahasiswi STEISEBI) Akuntansi syariah adalah sistem akuntansi yang dirancang berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam. Prinsip ini meliputi pelarangan riba (bunga), gharar (ketidakpastian),...
Endah Nawal
2 min read

Pilihan antara Karier dan Keluarga: Perspektif…

Bagi banyak Muslimah, memilih antara karier dan keluarga bisa menjadi keputusan yang rumit dan penuh pertimbangan. Di satu sisi, ada keinginan untuk mencapai kesuksesan...
Aulia
1 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.