Terlahir sebagai seorang muslimah, mungkin ada yang merasa bahagia, bangga dan juga bersyukur. Tapi sesungguhnya tidak sedikit juga, masih banyak yang mempertanyakan mengapa dia terlahir sebagai seorang muslimah atau ada yang merasakan bahwa sungguh berat menjalankan kewajiban sebagai seorang muslimah atau ada beberapa dari kita merasa asing bahkan merasa tidak bebas menjadi seorang muslimah. Terlahir menjadi seorang muslimah ternyata memiliki banyak keistimewaan, tentu kita dilahirkan di dunia ini karena ada misi Allah SWT yang perlu kita jalankan.
Jika ditarik dari sejarah, wanita-wanita pada zaman jahiliah sangat jauh sekali dari kata mulia bahkan terkesan hanya menjadi pemuas nafsu laki-laki. Sehingga ketika lahir cahaya dari Allah SWT berupa Islam, wanita-wanita itu dimuliakan dan mempunyai keistimewaan diantaranya yang pertama Islam memuliakan wanita dengan meletakkan surga di bawah telapak kaki ibu. Ibu adalah wanita, seorang muslimah, tidak ada tempat terbaik di dunia ini maupun di akhirat nanti selain pada surganya Allah SWT maka keridhaan wanita muslimah dan keridhaan seorang ibu bisa menjadi jalan surga atau peluang menuju neraka bagi anaknya. Rasulullah Saw dalam haditsnya berkata bahwa orang yang paling baik untuk kita bisa berbuat baik kepada orang yang pertama itu adalah ibumu, ibumu, ibumu baru ayahmu.
Keistimewaan kedua, perempuan yang shalihah itu lebih baik daripada 70 pria yang sholeh. Yang ketiga, perempuan apabila sholat lima waktu, puasa pada bulan ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat pada suaminya maka Allah SWT masukkanlah dia dari pintu mana saja yang dia kehendaki. Yang keempat, apabila seorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan seribu kebaikan dan menghapuskan dari seribu kejahatan. Jadi setiap peran yang kita jalankan menjadi seorang muslimah itu mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT, artinya medan juang perempuan memang berbeda dengan medan juang laki-laki, sehingga kita tidak bisa pada hal tertentu kita menjadi seorang laki-laki tapi kita juga mendapatkan pahala yang luar biasa dengan memaksimalkan peran kita menjadi seorang muslimah. Keistimewaan kelima, apabila seorang perempuan mulai sakit hendak bersalin maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad di jalan Allah SWT. Yang keenam, tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam surga lebih dahulu daripada suaminya 10.000 tahun. Yang ketujuh, istri yang melayani dengan baik suami yang pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan mendapat pahala layaknya orang yang berjihad.
Allah SWT fitrahkan kepada manusia keimanan dan juga karuniakan nafsu sehingga kita punya pilihan untuk taat atau ingkar kepada Allah SWT. Maka dari itu ada aturan yang harus kita taati agar selamat tetap berada di jalan lurusnya Allah SWT. Karena manusia punya fitrah keimanan dan juga punya nafsu, maka kadangkala jika keimanan kita bagus maka kita akan taat kepada Allah SWT, tapi ketika keimanan kita sedang tidak bagus maka kadang-kadang kita suka melenceng dari jalan lurusnya Allah SWT. Maka dari sinilah kita harus senantiasa mempelajari hijrah ini. Makna hijrah sangat kompleks, tidak hanya sekedar persoalan wanita pakai hijab, wanita yang sudah berpakaian syar’i karena hal tersebut hanya makna sempit saja.
Pasti semua orang tidak mau menjadi seorang yang merugi apalagi menjadi orang yang celaka. Maka senantiasa hijrah ini, bertujuan agar kita menjadi orang yang beruntung. Hijrah ialah perpindahan dari yang tadinya buruk menjadi baik, yang tidak tau menjadi tau, yang tidak berilmu menjadi berilmu. Sekarang ini, hijrah sudah menjadi trend. Hanya saja hijrah berdasarkan trend ini kadangkala kita akan menghadapi ujian bahkan bisa goyah apalagi jika kita hanya sekedar ikut-ikutan.
3 tahapan yang perlu kita pahami:
- Tahapan sebelum berhijrah
Pasti ada momen yang menyebabkan kita berhijrah, tapi perlu diingat bahwa hal tersebut akan berbeda dengan orang yang hanya ikut-ikutan berhijrah. Kesiapan sebelum hijrah diantaranya ialah kesiapan diri, mental, dan juga ilmu. Karena dari adanya kesiapan tersebut, ketika kita berada di lingkungan yang buruk kita tidak akan goyah dan terwarnai justru mindset kita bisa mewarnai di lingkungan buruk tersebut.
- Tahapan setelah berhijrah
Hijrah itu layaknya mendaki gunung, tentu sulit tapi perlu diyakini ketika kita menikmati pendakian itu dan kita sampai di titik akhir puncak tertinggi gunungnya maka kita akan melihat pemandangan yang indah yang luar biasa yang tidak pernah kita lihat sebelumnya, begitupun dengan hijrah. Hijrah itu tidak akan pernah selesai, bahkan semestinya terus dilakukan agar bisa naik level menjadi orang yang jauh lebih baik lagi dari hari-hari kemarin.
- Tahapan Istiqomah dalam berhijrah
Istiqomah berbicara tentang akhir hidup kita nanti, dari ujian-ujian setelah berhijrah tadi bagaimana kita nikmati prosesnya, pembelajarannya yang kadang kala kita di atas maupun yang kadangkala kita di bawah.
Penulis : Diana Fiqi Nugraha
Prodi : Perbankan Syariah STEI SEBI