Kelemahan Mendasar Ekonomi

58 sec read

Kelemahan Mendasar Ekonomi – Seiring berkembangnya zaman system ekonomi mendapatkan perbaharuan di karenakan structural masyarakat yang bermacam-macam dan tidak bisa di pungkiri ekonomi sekarang sedang mengalami penyusutan di zaman sekarang segala hal yang menyangkut transportasi , berbagai barang elektronik, makanan dan juga obat-obatan semuanya itu adalah contoh ekonomi campuran dimana di setiap produksinya dalam kendali penguasaan dan perhatian negara, dalam hal ini perencanaan ekonomi sangatlah penting dengan memperhatikan dari sektor publik dan swasta untuk memajukan perekonomian sekarang.

Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menyatakan perekonomian Indonesia sebenarnya sangat menjanjikan bagi investor dalam dan luar negeri. Namun demikian, masih ada kelemahan yang dilihat Kadin dari sisi perekonomian yang perlu dibenahi. Wakil Ketua Kadin Indonesia Novian Anindya Bakrie mengatakan, perekonomian Indonesia yang menjanjikan dibuktikan dengan masuknya investasi, konsumsi swasta, dan dunia usaha yang dinamis.

“Namun masih ada beberapa kelemahan yang perlu dibenahi oleh struktur ekonomi Indonesia saat ini,” kata Anindya di Menara Kadin Jakarta.
Anindya melihat kelemahan ekonomi Indonesia ada pada defisit perdagangan. Saat ini karena impor lebih besar dari ekspor maka membuat neraca perdagangan Indonesia semakin defisit. Apalagi impor migas terbesar.

Di sisi lain, Anindya juga menyoroti subsidi bahan bakar minyak (BBM) kepada masyarakat yang sebenarnya malah tidak tepat sasaran. Anggaran subsidi BBM saat ini justru dinikmati oleh orang kaya.
“Dampaknya, defisit dan tingginya tekanan impor gas yang menyebabkan melemahnya rupiah,” tambahnya.

Lagi-lagi anggaran untuk infrastruktur malah terabaikan. Dia menilai dalam beberapa bulan terakhir tidak ada perbaikan kebijakan pemerintah sehingga suatu masalah tidak bisa diselesaikan. Padahal investor asing berniat menanamkan modalnya di Indonesia karena akan mencari infrastruktur birokrasi. Jika tidak baik, maka investor asing akan keluar dari Indonesia.

Ditulis oleh: Ahmad Khoirudin (Mahasiswa STEI SEBI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Seedbacklink