Kedudukan Prinsip Akidah Al Wara Wal Bara Di Tengah Kehidupan Pemuda Zaman Sekarang

2 min read

Kedudukan Prinsip Akidah Al Wara Wal Bara Di Tengah Kehidupan Pemuda Zaman Sekarang – Materi yang akan saya angkat dari artikel ini adalah bagaimana pemuda zaman sekarang menerapkan konsep al wala wal bara yang saya yakin untuk sekarang ini seperti asing bagi pemuda zaman sekarang mendengar kalimat itu maka dari itu saya merasa akan sangat berguna apa bila pemuda pemuda membaca dan mempelajari materi yang akan saya angkat pada artikel ini.

Mungkin sudah bukan sesuatu yang aneh bahkan sudah lumrah bahwa anak muda pada saat ini sangat meng idolakan artis artis tv atau public figure yang sering kita lihat di media social seperti Instagram,wa,facebook,dll. Dan terkadang juga ada beberapa dari mereka yang sangat meng idolakan mereka sampai memiliki bayangan hidu besama mereka yang biasa mereka sebut dengan menghalu,dan hal itu mungkin secara tidak sadar sering kita lakukan untuk merasa lebih dekat Bersama idola kita.

Lalu bagaimana islam menanggapi fenomena tersebut di mana kejadian seperti ini sudah begitu banyak dan mungkin di anggap lumrah di mata anak muda zaman sekarang. Di dalam islam sesungguh nya sudah mengatur hal tersebut, bagaimana kita harus nya bersikap dalam mengagumi,mengidolakan,dan menyayangi manusia.

Ada konsep di mana hal tersebut mengatur bagaimana kita memperlakukan manusia sesuai dengan syariat. Yaitu adalah konsep akidah yang bernama al wala wal bara lalu apa yang di maksud dengan konsep al wara wal bara itu, Secara bahasa, al-wala’ berarti “mencintai, membela, dan dekat”. Dari sini, terdapat istilah al-wali, yang secara bahasa berarti orang yang dicintai, kawan (sahabat) atau penolong (pembela), yaitu lawan dari “musuh” (al-‘aduww). Secara istilah, al-wala’ artinya mencintai orang-orang beriman karena keimanan mereka, dalam bentuk membela, menolong, memberikan nasihat, memberikan loyalitas, berkasih sayang, dan berbagai hak-hak orang-orang beriman (hak-hak persaudaraan) lainnya yang wajib kita tunaikan.

Sedangkan al-bara’, secara bahasa berarti “menjauh dari sesuatu, memisahkan diri darinya, dan berlepas diri”. Secara istilah, al-bara’ berarti tidak memberikan loyalitas kepada musuh-musuh Allah Ta’ala, baik orang-orang munafik atau orang kafir secara umum, menjauhi mereka, dan memerangi mereka ketika orang-orang kafir tersebut memerangi kaum muslimin, sesuai dengan kemampuan kita.

Nah setelah kita tau dengan konsep ini maka sudah sepatut nya kita sebagai seorang muslim tidak meng idolakan public figure di luar islam, sedang kan orang orang hebat dan berpengaruh pun dari kalangan muslim tidak kalah banyak nya dengan idola non muslim, namun untuk merubah persepsi anak anak muda tidak lah gampang dengan di dukung propaganda yang tersusun dan juga dengan marak nya trend anak muda pada saat ini merupakan tantangan yang sangat luar biasa.konsep al wara wal bara ini juga mendorong kita untuk mulai sadar dan peduli dengan sosok sosok luar biasa dari sejarah islam baik dari kalangan sahabat dan pemuda pemuda islam yang memiliki sejarah yang sangat luar biasa.

Dan cukup lah potongan ayat ini menjadi peringatan untuk kita semua

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاءَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia.“ (QS. Al-Mumtahanah [60]: 1)

Maka berangkat dari potongan ayat di atas sudah sepatut nya kita sebagai pemuda muslim menjadi pelopor trend baru yang lebih menonjol kan nilai nilai islam dengan mengganti sosok idola kita dengan pemuda pemuda islam yang berpengaruh dan berprestasi dalam kebangkitan islam.

Semoga dengan adanya artikel ini dapat menjadi wasilah pemuda pemuda masa kini untuk merubah trend mereka menjadi trend yang bernilai islami dan tidak melanggar konsep al wara wal bara karna jangan lah kita termasuk orang orang yang mengikuti melanggar nilai akidah tersebut dan semoga kita terlindung agar tidak mengikuti kaum yang allah tidak memberikan ridho atas mereka karna sesungguh nya barang siapa yang mengikuti suatu kaum maka dia termasuk ke dalam kaum tersebut wallahu alam bisowab.

Ditulis oleh : Langgeng Maulana (Mahasiswa STEI SEBI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Seedbacklink