Istri Sholehah Penyempurna Hati

2 min read

Istri Sholehah

Istri Sholehah Penyempurna Hati – Pasti pengen kan jadi istri Sholehah, tentu itu adalah salah satu cita-cita kita. Isteri Sholehah itu tak pernah takut kepada siapapun. Ia juga tidak pernah takut pada apapun. Hanya satu yang ia takutkan.

Yaitu takut tidak mendapatkan ridha dari suaminya. Ia sadar, walau setakwa apapun dirinya kepada Allah, sebanyak apapun ia beribadah, sesering apapun ia berdoa, akan sia-sia belaka jika ia tidak berbakti kepada suaminya.

Istri Sholehah Penyempurna Hati

Ia juga sadar bahwa ridha Allah tak akan pernah ia dapatkan sebelum mendapat ridha dari suaminya.

Isteri Sholehah itu jarang mengeluh.berapapun nafkah yang diberikan suaminya. Ia selalu berusaha merasa cukup atas rezeki yang diberikan oleh Allah.

Isteri Sholehah itu lebih mementingkan untuk mempertahankan keutuhan rumah tangganya walaupun kadang merasakan keperihan. Ia selalu bisa memaafkan kesalahan suami walaupun ia sendiri kadang merasa tersiksa.

Isteri Sholehah itu selalu menjaga, melindungi & menutupi aib suaminya meskipun kepada orang tuanya. Ia selalu mengadu kepada Rabbnya dalam setiap doa.

Istri Sholehah itu dapat menahan emosi dikala suami marah. Ia mampu bersabar dikala ujian datang. Ia sanggup bertahan dikala badai menghantam.

Ia  telah meneguhkan hati, bahwa menjadi Isteri Sholehah itu lebih penting dari segalanya.

Subhanallah..

Beruntungnya dirimu wahai Wanita Sholehah.

Percayalah, bahwa Jannah-Nya sedang.tersenyum menyambut kedatanganmu.

Insya Allah..

Beberapa ulama menjelaskan karena:

1. Mendidik agama anak wanita lebih sulit

Maksudnya adalah mendidik ilmu agama dan keteguhan hati.  Bukan maksudnya mendidik ilmu dunia karena kita dapati banyak wanita yang lebih pintar dari laki-laki dalam berbagai disiplin ilmu.

2. Wanita memang lebih mudah tergoda/silau dengan dunia

3. Wanita tidak stabil secara emosi dan memang/”bengkok” dalam hadits

4. Sebagian orang merasa anak laki-laki lebih mudah diandalkan dan lebih banyak keuntungannya

Karenanya jika mendidik anak wanita dengan baik, agama, akhlak dan ilmunya serta kehormatannya sampai ia menyerahkan tanggung jawab kepada suaminya, maka balasannya sangat besar sekali sebagaimana dalam hadits berikut.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعَهُ

“Barangsiapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga dewasa maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku” (Anas bin Malik berkata : Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau).”[2]

dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha, beliau berkata,

جَاءَتْنِى مِسْكِينَةٌ تَحْمِلُ ابْنَتَيْنِ لَهَا فَأَطْعَمْتُهَا ثَلاَثَ تَمَرَاتٍ فَأَعْطَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا تَمْرَةً وَرَفَعَتْ إِلَى فِيهَا تَمْرَةً لِتَأْكُلَهَا فَاسْتَطْعَمَتْهَا ابْنَتَاهَا فَشَقَّتِ التَّمْرَةَ الَّتِى كَانَتْ تُرِيدُ أَنْ تَأْكُلَهَا بَيْنَهُمَا فَأَعْجَبَنِى شَأْنُهَا فَذَكَرْتُ الَّذِى صَنَعَتْ لِرَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ  إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَوْجَبَ لَهَا بِهَا الْجَنَّةَ أَوْ أَعْتَقَهَا بِهَا مِنَ النَّارِ

“Seorang wanita miskin datang kepadaku dengan membawa dua anak perempuannya, lalu aku memberinya tiga buah kurma. Kemudian dia memberi untuk anaknya masing-masing satu buah kurma, dan satu kurma hendak dia masukkan ke mulutnya untuk dimakan sendiri. Namun kedua anaknya meminta kurma tersebut. Maka si ibu pun membagi dua kurma yang semula hendak dia makan untuk diberikan kepada kedua anaknya. Peristiwa itu membuatku takjub sehingga aku ceritakan perbuatan wanita tadi kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  Sesungguhnya Allah telah menetapkan baginya surga dan membebaskannya dari neraka”.[3]

Istri Sholihah

Istri yang shalehah adalah yang mampu menghadirkan kebahagiaan di depan mata suaminya, walau hanya sekadar dengan pandangan mata kepadanya. Seorang istri diharapkan bisa menggali apa saja yang bisa menyempurnakan penampilannya, memperindah keadaannya di depan suami tercinta. Dengan demikian, suami akan merasa tenteram bila ada bersamanya.

Mendapatkan istri shalehah adalah idaman setiap lelaki. Karena memiliki istri yang shalehah lebih baik dari dunia beserta isinya. ”Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah istri shalehah.” (HR Muslim dan Ibnu Majah).

Di antara ciri istri shalehah adalah, pertama, melegakan hati suami bila dilihat. Rasulullah bersabda, ”Bagi seorang mukmin laki-laki, sesudah takwa kepada Allah SWT, maka tidak ada sesuatu yang paling berguna bagi dirinya, selain istri yang shalehah. Yaitu, taat bila diperintah, melegakan bila dilihat, ridha bila diberi yang sedikit, dan menjaga kehormatan diri dan suaminya, ketika suaminya pergi.” (HR Ibnu Majah).

Kedua, amanah. Rasulullah bersabda, ”Ada tiga macam keberuntungan (bagi seorang lelaki), yaitu: pertama, mempunyai istri yang shalehah, kalau kamu lihat melegakan dan kalau kamu tinggal pergi ia amanah serta menjaga kehormatan dirinya dan hartamu …” (HR Hakim).

Ketiga, istri shalehah mampu memberikan suasana teduh dan ketenangan berpikir dan berperasaan bagi suaminya. Allah SWT berfirman, ”Di antara tanda kekuasaan-Nya, yaitu Dia menciptakan pasangan untuk diri kamu dari jenis kamu sendiri, agar kamu dapat memperoleh ketenangan bersamanya. Sungguh di dalam hati yang demikian itu merupakan tanda-tanda (kekuasaan) Allah bagi kaum yang berpikir.”(QS Ar Rum [30]: 21).

Beruntunglah bagi setiap lelaki yang memiliki istri shalehah, sebab ia bisa membantu memelihara akidah dan ibadah suaminya. Rasulullah bersabda, ”Barangsiapa diberi istri yang shalehah, sesungguhnya ia telah diberi pertolongan (untuk) meraih separuh agamanya. Kemudian hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam memelihara separuh lainnya.” (HR Thabrani dan Hakim).

Namun, istri shalehah hadir untuk mendampingi suami yang juga shaleh. Kita, para suami, tidak bisa menuntut istri menjadi ‘yang terbaik’, sementara kita sendiri berlaku tidak baik. Mari memperbaiki diri untuk menjadi imam ideal bagi keluarga kita masing-masing.

Oleh : Sitti nur Aini ( Mahasiswi STEI SEBI depok)

Hukum ekonomi syariah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Seedbacklink