Introspeksi Untuk Menjaga Kewarasan Diri

1 min read

Introspeksi Untuk Menjaga Kewarasan Diri

Introspeksi Untuk Menjaga Kewarasan Diri – Meluangkan waktu untuk diri sendiri itu bukan hanya untuk menonton film, bermain atau tidur lelap sepanjang hari, tetapi harus meluangkankannya untuk introspeksi diri. Menurut aladokter.com cara seseorang melihat dirinya atau merenungkan fikiran, emosi dan ingatannya merupakan bentuk introspeksi diri.

Introspeksi Untuk Menjaga Kewarasan Diri

Introspeksi diri merupakan cara untuk melihat atau merenungkan fikiran terhadap perbuatan, kesalahan atau sikap dalam diri kita sendiri. Oleh karena itu, ketika anda melakukan introspeksi diri harus jujur dan dengan keadaan sadar supaya mendapatkan manfaat dari introspeksi diri tersebut.

Tujuan dari introspeksi diri itu bukan untuk mengungkit dan terus menerus menyesali masalah yang telah terjadi, tetapi agar banyak mengevalusi hal-hal yang sudah dilakukan, baik positif maupun negatif. Ketika telah melakukan hal negatif maka akan mengetahui apa yang seharusnya dilakukan di kemudian hari dan memperbaikinya, karena belajar dari kesalahan yang telah diperbuat. Begitupun sebaliknya, ketika telah melakuan hal positif maka akan mampu untuk mempertahankan dan meningkatkan kebaikan tersebut.

Melakukan introspeksi diri itu sangat penting agar dapat lebih mengetahui tentang kekuranga dan kelebihan diri sendiri. Ketika ada suatu masalah, orang yang slalu melakukan introspeksi diri atau muhasabah akan merenung dan berfikir apakah hal tersebut adalah akibat perilaku yang telah dilakukannya atau tidak. Orang yang slalu introspeksi diri tidak akan selalu menyalahkan dan menghakimi orang lain tanpa melihat dari satu sisi saja.

Ada banyak sekali manfaat dari melakukan refleksi atau introspeksi diri; yaitu dapat membangun pribadi yang lebih baik, menjadi lebih bijaksana, lebih menghargai maupun mengenal diri sendiri, akan memiliki kehidupan yang lebih baik karena dapat mengontrol diri, dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut akan sangat berpengaruh positif bagi kehidupan sosial manusia.

Tidak ada manusia di dunia ini yang terlahir dengan kesempurnaan, manusia itu tidak pernah luput dari kesalahan, kesalahan diri sendiri maupun orang lain. Tetapi sebaik baik manusia itu ketika dia melakukan suatu kesalahan, kemudian dia menyadari kesalahan tersebut, dan dia langsung merefleksi dirinya.

Maka dari itu supaya tidak melakukan kesalahan kedua kalinya seseorang harus slalu introspeksi diri dan memperbaiki kesalahan yang sudah diperbuat. Hal demikian dapat memperkecil resiko pertengkaran, permasalahan maupun permusuhan. Karena terjadinya permusuhan dan permasalahan ini dapat merugikan orang tersebut yang akan berakibat kurang baik dalam sosial antar manusia. Untuk itu seseorang harus meminimalisir kesalahan tersebut supaya bisa terhindar dari permasalahan dan memperkecil terjadinya pertengkaran.

Tantangan terberat seorang manusia adalah bagaimana bisa memilih dan memutuskan jalan hidup yang harus ditempuh. Ia sangat memiliki andil penting untuk hidupnya sendiri. Apakah akan memilih jalan ketentraman atau sebaliknya. Semua hal dapat memiliki manajemen yang pasti, karena sebuah kehidupan memiliki banyak sekali risiko yang harus dihadapi.

Akan tetapi banyak pula kegiatan maupun solusi yang dapat mencegah dan memperkecil terjadinya hal tersebut, salah satunya dengan merefleksi atau mengintrospeksi diri. Cara ini bisa saja tidak mesti dapat berjalan seratus persen, tetapi dengan konsisten maka sedikit besar akan berpengaruh terhadap kewarasan diri sendiri.

Terlepas dari terlalu menyalahkan diri sendiri, merefleksi diri hanya berada diranah sewajarnya tetapi dilakukan dengan konsisten. Seperti kasus yang sering terjadi pada beberapa orang disekitar kita maupun diri kita sendiri, ketika terjadi sebuah perselisihan dan kala itu otak tidak sepenuhnya berfungsi maka amarah yang akan menguasai. Tetapi ketika telah terbiasa dengan reflek melakukan introspeksi diri maka besar kemungkinan hal-hal tidak diinginkan bisa segera diatasi. Oleh karena itu dapat dengan mudah memaafkan maupun meminta maaf.

Ditulis Oleh: Ilham Maulana

Mahasiswa STEI SEBI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Seedbacklink