Hidup Itu Sederhana – Dalam realiata kehidupan, kita sering melihat seseorang yang mati-matian membanting tulang untuk mencari rezeki (nafkah) untuk istri dan anak-anaknya tanpa mengenal lelah, dan waktu semua itu hanya untuk dunia.
Sebaliknya untuk perbekalan mengarungi alam akhirat, terlihat hanya sekedarnya. Bahkan terkesan lambandan santai. Waktu yang ada seolah terbuang dengan sia-sia. Mereka terbuai dengan kelalaian.
Hidup Itu Sederhana
Diketahui, waktu itu adalah singkat dan cepat berlalu. Selebihnya hanya diisi dengan kelalaian. Kelak Allah akan bertanya kepada manusia yang menghuni neraka, “berapa tahunkah lamanya kalian tingga di bumi? Mereka menjawab, “Kami tinggal di Bumi sehari, eh setengah hari, maka tanyakanlah pada orang-orang yang menghitung.” Allah berfirman,”Kamu tidak tinggal di bumi melainkan sebentar (sementara) saja, kalau benar kalian mengetahui (QS. Al Muiminun 112-114).
Mufassir Mustafa Al Maraghi menjelaskan tentang ayat ini, bahwa pertanyaan Allah kepada para penghuni neraka itu merupakan celaan dan penghinaan. Maksudnya supaya jelas bagi mereka bahwa kehidupan dunia yang mereka kira panjang, sesungguhnya amat singkat, apalagi jika dibandingkan dengan azab (neraka) yang sangat panjang.
Disediakan waktu oleh Allah meski singkat, ternyata tidak mampu meniadi solusi bagi persoalan mereka, karena itu (kalau menyadari waktu itusingkat) tokoh pergerakan Ikhwanul Muslimin dari Mesir Hasan Al Banna mengatakan, “Waktu itu singkat, waktu itu kehidupan.”
Pertanyaannya, sudahkah kita menyiapkan bekal untuk hari esok ke akhirat dalam wakt yang singkat itu? Ingat, hidup di dunia itu hanya sementara (singkat) di akhirat kelak waktunya akan sangat panjang, bahkan abadi !
Ditulis Oleh: Yufa Annida Azzahraa
Mahasiswa STEI SEBI