Dosa Jariyah yang sering di anggap remeh oleh kaum Wanita

2 min read

Hapus foto-fotomu wahai kaum Wanita, stop upload fotomu!

Betapa menyedihkan nasib kaum wanita yang seperti ini dia sedang tidur tapi tetap mendapatkan dosa, dia sedang duduk tapi tetap mendapatkan dosa, dia sedang diam tapi tetap mendapatkan dosa, dia sudah meninggal pun tetap mendapatkan kucuran dosa.

Apa kesalahan yang telah dia perbuat sehingga dosanya terus mengalir?

Ternyata banyak laki-laki yang melihat foto dirinya di sosial media dikarenakan foto-foto yang dia upload di sosial media.

Dari Jarir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْء

“Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka.”(HR. Muslim)

Maka kita bisa bayangkan, orang yang pertama gemar upload fotonya di sosial media atau internet tanpa menutup auratnya, dimana ia menampakkan kulit mulusnya, belahan pahanya, tonjolan dadanya, lekuk tubuhnya, mengenakan pakaian yang ketat, mengenakan pakaian yang tipis, joged-joged, kemudian ia meninggal dan kebiasaan itu ditiru oleh banyak orang, maka dia akan mendapatkan kucuran dosa dari semua orang yang meniru cara berpakaian nya tanpa dikurangi sedikitpun.

Bahkan di zaman sekarang wanita yang berhijab pun banyak yang mengikuti trend-trend hijab dimana hijab nya itu hanya di lilitkan di leher sehingga memperlihatkan lekuk tubuhnya dari depan maupun belakang, na’udzubillahi min dzalik.

Tidak bisa kita pungkiri bahkan wanita yang menggunakan cadar pun banyak yang menyalahgunakan makna dari cadar itu tersendiri, niat ingin melindungi diri dari fitnah para ajnabi tapi nyatanya malah tebar pesona dan ingin dipuji oleh para ajnabi, astaghfirullahal’adziim.

Belum lagi di tambah dengan dosa orang-orang yang menonton atau melihatnya, karena sebab itu dia menjadi tergoda, sehingga ia melakukan onani atau zina atau bahkan memperkosa, maka orang yang meng-upload foto atau video itu akan terus mendapat kucuran dosa dari semua maksiat yang ditimbulkan meskipun ia telah meninggal.

Semakin sang lelaki mengkhayalkan, semakin berhasrat dengannya maka semakin bertumpuk pula dosa-dosanya. Janganlah seorang muslimah menyangka senyumannya yang dia tebarkan secara sembarangan tidak akan ada pertanggung jawabannya kelak, bisa jadi senyumannya itu sekejap menjadi bahan lamunan seorang lelaki yang tidak halal baginya selama berhari-hari apalagi dengan menikmati keelokan tubuhnya melalui foto atau video yang ia upload di sosial media.

Karena itu hendaknya hal ini benar-benar menjadi renungan bagi seorang muslimah. Agar tidak bermudah-mudah meng-upload foto diri, sehingga dapat menutup celah agar tidak menjadi penyebab dosa jariyah.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ، كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ، لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا

“Siapa yang mengajak kepada kesesatan, dia mendapatkan dosa, seperti dosa orang yang mengikutinya, tidak dikurangi sedikitpun.” (HR. Ahmad 9398, Muslim 6980, dan yang lainnya).

Untuk para kaum wanita muslimah mari kita sama-sama memperbaiki diri kita salah satunya dengan tidak meng-upload foto dan video kita ke sosial media, ingat kecantikan kita hanya untuk suami kita kelak.

Apa dasar atau dalil yang membuat perbuatan tersebut adalah dosa-dosa jariyah?

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa dalil-dalilnya, yakni :

  • Allah Ta’ala melarang wanita menampakkan kecantikannya kecuali pada suami dan mahramnya.

“Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka.” (An-Nur:31)

  • Allah Ta’ala melarang wanita berhias kecuali untuk suami dan mahramnya.

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah dahulu.” (Al-ahzab: 33)

  • Allah Ta’ala menjadikan wanita sebagai ujian terbesar bagi pria.

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (QS. Al-Imran: 14)

“Aku tidak meninggalkan satu fitnah pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita.” (HR. Bukhari). Karena suka mengumbar dan membuka aurat dirinya di medsos itulah, tanpa disadarinya malaikat terus mencatatkan dosa jariyah untuknya.


Penulis : Aisyah Rifani Putri

Mahasiswa STEI SEBI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Seedbacklink