Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa kebiasaan makan yang tidak konsisten dapat menyebabkan berbagai gangguan di bawah ini.
- Gangguan pencernaan. Makan tidak teratur dapat menurunkan efek termal dari makanan yang Anda konsumsi. Efek termal merupakan energi yang Anda pakai untuk mencerna dan menyerap zat gizi. Jika Anda makan tak teratur, gangguan pencernaan dapat terjadi. Hal tersebut terjadi karena sistem pencernaan Anda merupakan “mesin” pengolahan makanan yang digunakan selama 8 – 10 jam. Kebiasaan makan tidak teratur akan mengganggu suplai energi tubuh sehingga proses pencernaan juga bermasalah.
- Perubahan hormon. Kebiasaan makan yang tidak konsisten dapat membuat keseimbangan hormon dalam tubuh menjadi terganggu. Ini karena ketika Anda melewatkan waktu makan, tubuh akan menganggapnya sebagai suatu bahaya. Peningkatan hormon kortisol dapat mengganggu berbagai aktivitas biologis tubuh, seperti metabolisme, peradangan, dan pengaturan gula darah.
- Kenaikan berat badan. Sebuah penelitian dalam jurnal Nutrients menemukan bahwa kebiasaan makan tidak teratur dapat memengaruhi berat badan. Orang yang terbiasa dengan ini ini bahkan lebih rentan mengalami kenaikan berat badan dibandingkan orang yang makan secara rutin. Hal ini masih berkaitan dengan peran ritme sirkadian dalam mengatur nafsu makan. Gangguan pada ritme sirkadian dapat mengacaukan sinyal lapar dan kenyang.
- Peningkatan kadar gula darah. Setiap kali Anda selesai makan, pankreas akan melepaskan insulin untuk menstabilkan gula darah. Kebiasaan makan yang tidak konsisten dapat mengganggu keseimbangan produksi insulin sehingga pengaturan gula darah Anda juga terkena imbasnya. Gula darah bisa turun secara drastis karena pankreas melepaskan lebih banyak insulin. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko diabetes pada orang sehat.
- Kram perut. Seseorang yang sering makan secara tidak teratur lebih rentan mengalami kram perut. Biasanya, keluhan ini muncul akibat gangguan pada lambung seperti penyakit refluks asam lambung (GERD), tukak lambung, infeksi lambung, dan sebagainya. Beberapa orang mengatasi hal ini dengan makan sesegera mungkin begitu perutnya terasa nyeri. Sayangnya, tindakan ini justru dapat menimbulkan masalah baru, seperti kembung dan produksi gas berlebih yang pada akhirnya membuat perut terasa nyeri.
- Meningkatkan risiko berbagai penyakit. Makan tidak teratur dapat menjadi sebuah kebiasaan buruk jika dilakukan berulang kali. Seiring waktu, perilaku yang tampaknya sepele ini dapat menimbulkan gangguan pada pencernaan, peredaran darah, hormon, dan berbagai sistem tubuh lainnya.
Sebaliknya, waktu makan yang konsisten akan menjaga keseimbangan ritme sirkadian. Keseimbangan ini memungkinkan semua aktivitas biologis dalam tubuh untuk berjalan secara teratur. Dengan begitu, tubuh pun senantiasa sehat dan berfungsi dengan baik.
Pola makan yang sehat tidak hanya ditentukan dari jenis makanan yang Anda pilih, tapi juga waktu makan yang teratur. Mulailah dengan membiasakan diri untuk sarapan, lalu makan siang dan malam pada jam yang sama.
Jangan lupa melengkapi kebiasaan sehat ini dengan memilih makanan kaya karbohidrat kompleks, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Makanlah dalam porsi yang cukup agar asupan gizi Anda menjadi seimbang.
Ditulis Oleh : Faradibah (Mahasiswi STEI SEBI)