Dampak COVID 19 Terhadap Perkembangan Ekonomi Makro di Indonesia – Dampak Pandemi Covid 19 terhadap perkembangan ekonomi makro di Indonesia dan respon kebijakan yang ditempuh.Teknik pengumpulan data yaitu menyimak serta mencatat informasi penting dalam melakukan analisis data dengan cara reduksi data, display data dan gambaran kesimpuan sehingga mendapatkan suatu gambaran kesimpulan mengenai studi literatur untuk dikembangkan dalam penelitian ini. Kebijakan pemerintah yang harus ditempuh dalam upaya mengatasi masalah-masalah ekonomi makro selama pandemi Covid yaitu terbagi dalam 2 jaring pengaman yaitu, Jaring Pengaman Sosial dengan cara penambahan dan dukungan dari pembiayaan APBN dan Jaring Pengaman Ekonomi dengan cara pemberian insentif fiskal dan non fiskal.
Kata Kunci: Covid 19; ekonomi makro; pemerintah
Abstract
The impact of the Covid 19 Pandemic on macroeconomic developments in Indonesia and the policy response taken. Data collection techniques are listening and recording important information in conducting data analysis by means of data reduction, data display and conclusion drawings so as to get an overview of the conclusions regarding the literature study to be developed in this research. Government policies that must be taken in an effort to overcome macroeconomic problems during the Covid pandemic are divided into 2 safety nets, namely, the Social Safety Net by adding and supporting from APBN financing and the Economic Safety Net by providing fiscal and non-fiscal incentives.
Keywords: Covid 19; macro-economics; government
PENDAHULUAN
Ekonomi makro adalah salah satu istilah dalam ilmu ekonomi. Dengan kata lain, ekonomi makro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari bagaimana perekonomian secara keseluruhan. Adapun beberapa contoh masalah yang dibahas dalam ekonomi makro adalah tentang inflasi, pengangguran, tingkat harga, pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, pendapatan nasional, produk domestik.
PEMBAHASAN
Selama bulan pertama kuartal pertama yaitu bulan Januari hingga bulan Maret tahun 2020, Virus Covid 19 sangat cepat penyebarannya di Indonesia dan memberikan dampak yang cukup besar bagi kegiatan kegiatan perekonomian di Indonesia. Perubahan Inventori merupakan penyumbang negatif pertumbuhan terbesar dengan nilai sebesar -0.33 persen, diikuti oleh Ekspor jasa (-0.32) dan Konsumsi LNPRT (Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga) (-0.05).
Hal ini memperlihatkan bahwa pandemi telah menekan aktivitas di sektor jasa dan produksi industri pengolahan. Terjadinya pertumbuhan ekonomi yang positif di Indonesia disebabkan oleh terjadinya peningkatan pada beberapa sektor usaha dengan pertumbuhan yang cukup tinggi pada sektor Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 10,67 persen, kemudian sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial dengan nilai sebesar 10,39 persen dan Informasi dan Komunikasi dengan nilai pertumbuhan sebesar 9,81 persen.
Himbauan untuk melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan himbauanhimbauan physical distancing lainnya membuat roda perekonomian nyaris berhenti. Jumlah kasus positif Covid 19 di Indonesia per tanggal 21 Juni 2020 adalah 45.891 orang, di sisi lain banyaknya pasien yang sembuh dari virus ini di Indonesia, yaitu 18.404 orang dan untuk yag meninggal sebanyak 2.465 orang
KESIMPULAN
Pertumbuhan ekonomi yang dicapai di Indonesia tercatat sebesar 2,97 persen (Year over Year (yoy), Penyebab dari menurunnya pertumbuhan ekonomi iniadalah tidak lepas dari dampak penanganan penyebaran virus Corona yang mulai mempengaruhisemua aspek kehidupan dan kegiatan perekonomian. Cadangan devisa pada April meningkat menjadi $127,9 Miliar. Penurunan angka inflasi, peningkatan industri pengolahan, peningkatan nilai investasi,penurunan jumlah impor barang di kuartal I 2020 juga sedikit menyumbang positif angka pertumbuhan, yaitu sebesar 0,15. Pada Kuartal I 2020, konsumsi rumah tangga masih menjadi motor utama pertumbuhan yang menyumbang sebesar 1.56 dari angka pertumbuhan yang sebesar 2.97 (%YoY). Selain konsumsi RT, pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2020 secara tahunan juga didorong oleh ekspor barang (0.45), PMTDB (0.55) dan Konsumsi pemerintah (0.22).
Selama tiga bulan pertama (kuartal pertama) yaitu bulan Januari hingga bulan Maret tahun 2020, Virus Covid 19 sangat cepat penyebarannya di Indonesia dan memberikan dampak yang cukup besar bagi kegiatan kegiatan perekonomian di Indonesia. Penurunan konsumsi swasta, kontraksi pada sektor riil, perubahan Inventori merupakan penyumbang negatif pertumbuhan terbesar (-0.33), diikuti oleh Ekspor jasa (-0.32) dan Konsumsi LNPRT (Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga) (-0.05).Kebijakan pemerintah yang harus ditempuh dalam upaya mengatasi masalah-masalah ekonomi makro selama pandemi Covid yaitu terbagi dalam 2 jaring pengaman yaitu, Jaring Pengaman Sosial dengan cara penambahan dan dukungan dari pembiayaan APBN dan Jaring Pengaman Ekonomi dengan cara pemberian insentif fiskal dan non fiskal.
DAFTAR PUSTAKA
References
https://amp-kompas-com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kompas.com/money/read/2022/01/07/224701026/ekonomi-makro-pengertian-tujuan-dan-bedanya-dengan-ekonomi-mikro?amp_gsa=1&_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16587148562613&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google
Bank Indonesia, April 2020, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia
Estro Dariatno Sihaloho, April 2020, Dampak Covid-19 Terhadap Perekonomian Indonesia, Researchgate, Departemen Ilmu Ekonomi.
Sadono Sukirno, 2008, Makro Ekonomi: Teori Pengantar (Edisi Ketiga), 2008, Jakarta, Rajawali Pers Siaran Pers, 17 April 2020, Pemerintah Waspada Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Ekonomi Indonesia, Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Ditulis Oleh:
Yusuf Al-Gani (Mahasiswa STEI SEBI)