Cara Mengatasi Inner Child yang Terluka

3 min read

Belakangan ini, tentunya tak jarang kita mendengar kata tersebut. Baik di google, artikel, bahkan tiktok sekalipun sering membahasnya. Kenapa topik ini banyak dibahas? Apakah hal tersebut ada kaitannya dengan kepribadian atau seseorang? Untuk mengetahui lebih lanjut, simak pemaparan di bawah ini

Inner child merupakan suatu bagian dalam diri seseorang yang childish atau bersifat kekanakan. Meskipun kita sudah bertumbuh dewasa, bagian ini tidak ikut tumbuh dewasa. Dari yang baik sampai yang buruk, di dalam diri kita tersimpan ingatan, emosi dan pengalaman yang kita alami saat masih kecil. Artinya, bagian ini terus menetap dan bersembunyi dalam setiap individu. Kondisi atau bagian yang terdapat dalam setiap individu tentu berbeda. Hal tersebut disebabkan kita semua tumbuh dengan cara yang berbeda, di lingkungan yang bebeda, juga pengalaman yang berbeda.

Inner child merupakan salah satu hasil dari sekumpulan peristiwa masa kecil yang membentuk kepribadian atau karakter seseorang. Bisa baik maupun buruk. Sayangnya, tidak banyak orang menyadari inner child-nya terluka akibat peristiwa buruk di masa kecilnya. Biasanya ini terjadi karena peristiwa buruk di masa kecil sudah dianggap sebagai hal yang normal. Sehingga, orang terbiasa mengubur rasa sakit akibat peristiwa tersebut sedalam-dalamnya.

Namun, yang terkubur di alam bawah sadar seringkali terwujud dalam bentuk perilaku atau tindakan yang mengganggu kehidupan di masa dewasa. Jadi saat inner child terluka, ia akan memengaruhi seseorang sebagai orang dewasa dalam mengambil keputusan dan menjalani hubungan dengan orang lain. Karenamya, kita perlu mengetahui, menerima, dan terkoneksi dengan sisi anak-anak yang ada di dalam diri kita.

Karena adanya perbedaan di setiap individu, ada orang-orang yang tumbuh dengan inner child yang terluka. Inner child yang terluka merupakan kondisi bagian anak kecil dalam diri kita menggenggam ingatan, emosi, dan pengalaman masa kecil yang terluka atau trauma. Luka-luka ini bisa memengaruhi sebagian aspek kehidupan kita misalnya, harga diri, cara kita berinteraksi, hubungan kita dengan orang lain, dan sebagainya. Memulihkan inner child yang terluka tentu membutuhkan waktu. Langkah pertamanya adalah mengenali tanda inner child terluka terlebih dahulu. Berikut beberapa tanda inner child yang terluka

  1. Takut dan cemas berlebih yang berkelanjutan: takut menghadapi situasi baru, takut ditolak, takut diabaikan, takut menjalin hubungan, dan merasa tidak aman.
  2. Merasa tidak berdaya: merasa sulit mengatasi tantangan dalam hidup, merasa tidak mampu mengendalikan emosi, dan rentan mendapat pengaruh negatif.
  3. Merasa rendah diri: merasa tidak berharga, tidak pantas bahagia, tidak bisa mencapai kesuksesan, dan rasa malu yang susah diatasi.
  4. Trust issue: mudah curiga, sulit percaya, takut dikhianati, sulit membuka diri, dan membangun dinding emosional.
  5. Sulit mengungkapkan emosi secara sehat, sulit mengenali dan mengelola emosi.
  6. Impulsif & maladaptif: kecanduan, kebiasaan merusak diri sendiri, pola perilaku yang tidak sehat
  7. Ingin menyenangkan semua orang dan sulit membuat batasan
  8. Terlalu sering mengkritik diri sendiri

Namun, setiap orang memiliki tanda dan respons yang berbeda, jika ingin lebih tahu tentang inner child kamu, konsultasikanlah dengan professional!

Inner child yang terluka dapat berasal dari pengalaman negatif semasa kecil. Berikut adalah beberapa penyebab inner child terluka:

  • Pola asuh Otoriter

Anak yang tumbuh dengan pola pengasuhan orang tua yang otoriter terbiasa mengikuti aturan, arahan, dan rencana orang tua tanpa diberi kesempatan untuk berdiskusi dan menentukan pilihan. Akibatnya, anak tumbuh dewasa dengan rasa takut untuk merencanakan, berpendapat, dan mengambil keputusan untuk dirinya sendiri.

  • Broken home ; Perceraian, perpecahan dalam keluarga, Kekerasan dalam rumah tangga, Terpisahkan dari keluarga
  • Kehilangan orangtua atau wali dan keluarga dekat.
  • Pengabaian.
  • Penyakit serius.
  • Bullying; Kekerasan fisik, emosional, seksual, verbal

Masih banyak penyebab lainnya yang bisa membuat inner child terluka. Setiap orang bisa memiliki penyebab luka yang beda-beda. Mengetahui penyebab dan sumber luka inner child dapat membantu proses penyembuhan dan pemulihan

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi inner child yang terluka, diantaranya;

  • Memahami apa yang terjadi pada sisi anak-anak dalam diri Anda

Sebagian  penyebab luka masa kecil tidak mudah diidentifikasi. Artinya, Anda sendiri mungkin tidak tahu apa tepatnya pengalaman di masa lalu yang membentuk amarah atau perasaan-perasaan negatif tertentu yang tidak bisa dijelaskan hanya dengan kata.

  • Mencoba mendengarkan sisi anak-anak di dalam diri Anda

Cobalah berkomunikasi dengan inner child yang terdapat di dalam diri Anda. Berikanlah ia pengertian dan kasih sayang, sehingga Anda bisa perlahan mengatasi luka mendalam yang selama ini terpendam. Cobalah untuk berdamai dan bersatu dengan inner child untuk hidup yang lebih baik.

  • Menerima luka di masa lalu

Penyebab inner child kita terluka adalah banyaknya pengalaman negatif di masa lalu yang tidak bisa kita terima dan lupakan. Kita mungkin terus menyalahkan keadaan, menyalahkan diri sendiri, orang lain, dan bersikap denial. Masa lalu dan luka-luka yang kamu alami sudah terjadi dan tidak bisa diubah lagi. Hal yang bisa kita lakukan adalah menerima dan mengakui bahwa kita memiliki luka masa kecil. Denial membuat kita lebih sulit menerima luka dan diri sendiri. Hal ini membuat luka batin tersebut jadi sulit disembuhkan atau pulih.

  • Journaling

Coba tuliskan lalu ingat lagi apa yang kamu rasakan saat itu. Coba beri pemahaman dan sudut pandangmu (sebagai orang dewasa) kepada inner child-mu yang terluka. Saat kecil, mungkin kita belum bisa berpikir seperti sekarang, sehingga banyak hal yang melukai kita. Dengan memberi pemahaman kepada inner child, semoga bisa sedikit memulihkan luka yang ada. Sesederhana memvalidasi emosi yang kamu rasakan ketika kecil, atau memberi tahu inner child-mu bahwa ia tidak sendiri karena ia selalu punya kamu.

  • Meditasi

Meditasi punya banyak manfaat untuk kesehatan fisik dan juga mental. Meditasi bisa mengurangi stres, meningkatkan konsentrasi, dan membantu kita mengelola emosi. Dengan pengelolaan emosi yang baik, kita bisa mengekspresikan emosi dengan cara yang lebih sehat.

  • Have fun!

Coba lakukan hal-hal yang membuatmu senang, misalnya melukis, menanam bunga, membaca komik, menonton film kartun, berenang, dan kegiatan lainnya. Inner child yang terluka berasal dari banyaknya pengalaman negatif, oleh karena itu, coba lakukan banyak pengalaman positif dan menyenangkan. Hal ini membantumu terkoneksi dengan inner child dalam kondisi yang lebih baik.

Dengan mengenal dan mengetahui kondisi inner child, kita bisa memperbaiki hubungan dengan diri sendiri, mengatasi trauma atau luka masa kecil, meningkatkan rasa percaya diri, dan semakin memahami apa yang kita inginkan dan butuhkan. Dan nantinya, orang tua kita dapat membangun relasi yang baik dengan pasangan. Dan sebagai orang tua, kita tidak “mewariskan luka batin” tersebut kepada anak-anak kita.

Sumber:

https://hellosehat.com/mental/inner-child/

https://www.brainacademy.id/blog/inner-child

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2025/7-tanda-inner-child-terluka-tidak-kasat-mata-tapi-dampak-negatifnya-nyata


Penulis : Wafa Inayati Estiazzahra

Mahasiswa STEI SEBI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.