Bernegosiasi Dengan Baik dan Tepat Akan Mempengaruhi Kinerja Kerja

2 min read

Bernegosiasi Dengan Baik dan Tepat Akan Mempengaruhi Kinerja Kerja

Jennifer M. George, Gareth R. Jones mengatakan ketika seseorang dapat bernegosiasi dengan baik dan tepat akan mempengaruhi kinerja kerjanya, “rather, they need to help the parties understand that negotiation should result in a win-win situation in which all parties benefit. Negotiation is an important tool manager use to resolve conflict in ways that lead to cooperation and performance- enhancing outcomes rather than competitive, dysfunctional outcomes”.

Bernegosiasi Dengan Baik dan Tepat Akan Mempengaruhi Kinerja Kerja

Sebaliknya, kepala sekolah harus membantu para pihak memahami negosiasi yang akan menghasilkan situasi win-win di mana semua pihak mendapatkan keuntungan. Selanjutnya Robert Kreitner, Angelo Kiniciki mengatakan, “formally, defined, negotiation is a give and take decision making process involving interdependent parties with different preferences.

Common examples include labor- management negotiations over wages, hours and working conditions and negotiations between supply chain specialists and vendors involving price, delivery schedules and credit term”. Secara formal, didefinisikan, negosiasi adalah memberi dan menerima proses pengambilan keputusan yang melibatkan pihak saling tergantung dengan preferensi yang berbeda.

Contoh umum termasuk negosiasi tenaga kerja manajemen atas upah, jam dan kondisi kerja dan negosiasi antara spesialis rantai pasokan dan vendor yang melibatkan harga, jadwal pengiriman dan jangka waktu kredit. Dikelola sendiri dengan tumpang tindih batas-batas tugas juga perlu mengandalkan kesepakatan yang dinegosiasikan. Keterampilan negosiasi yang lebih penting saat ini daripada sebelumnya.

Jason A. Colquitt, Jeffery A. Lepine, Michael J. Wesson, “negotiations are a critical part of organizational life, for both leaders and employees. Successful leaders are good at negotiating outcomes of all types, and doing it well requires knowledge of power structures, how best to influence the other party and awareness of their own biases in decision making”.

Negosiasi merupakan bagian penting dari kehidupan organisasi, baik kepala sekolah dan guru. Pemimpin yang sukses baik di hasil negosiasi dari semua jenis dan melakukannya dengan baik membutuhkan pengetahuan tentang struktur kekuasaan, bagaimana cara terbaik untuk mempengaruhi pihak lain dan kesadaran mereka sendiri dalam pengambilan keputusan. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survey dengan analisis data secara inferensial.

Hasil uji coba instrumen kinerja dari 40 butir pernyataan yang diujicobakan terdapat 32 butir yang valid dengan koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,909. Hasil uji coba instrumen negosiasi dari 36 butir pernyataan yang di ujicobakan terdapat 29 butir yang valid dengan koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,899 Hasil uji coba instrumen pengambilan keputusan dari 30 butir pernyataan yang di ujicobakan terdapat 29 butir yang valid dengan koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,902.

Hasil uji signifikansi koefisien jalur pengaruh negosiasi terhadap kinerja menunjukkan nilai r hitung 0.251 dan koefisien jalur 0,210 ini berarti kinerja dipengaruhi secara langsung positif oleh negosiasi. Semakin baik keahlian seorang guru dalam bernegosiasi maka semakin baik pula kinerja seseorang. Hasil uji signifikansi koefisien jalur pengaruh pengambilan keputusan terhadap kinerja menunjukkan nilai r hitung 0.246 dan koefisien jalur 0,204 ini berarti pengambilan keputusan yang tepat akan mengakibatkan peningkatan kinerja guru.

Hasil uji signifikansi koefisien jalur negosiasi terhadap pengambilan keputusan menunjukkan nilai rhitung 0.199 dan koefisien jalur 0,199 ini berarti keahlian bernegosiasi yang baik mengakibatkan peningkatan dalam pengambilan keputusan. Dengan hasil tersebut, maka implikasinya adalah kinerja dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan negosiasi dan pengambilan keputusan.

Kesimpulan:

1) Negosiasi berpengaruh langsung positif terhadap kinerja. Artinya ketepatan negosiasi yang dirasakan guru mengakibatkan peningkatan kinerja guru SMA Negeri di Kota Tangerang.

2) Pengambilan keputusan berpengaruh langsung positif terhadap kinerja. Artinya peningkatan kinerja seorang guru mengakibatkan penurunan kinerja guru SMA Negeri di Kota Tangerang.

3) Negosiasi berpengaruh langsung positif terhadap pengambilan keputusan. Artinya ketepatan negosiasi yang dirasakan guru akan mengakibatkan peningkatan pengambilan keputusan guru SMA Negeri di Kota Tangerang.

Kesimpulan;

1) Bagi kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, untuk membantu meningkatkan kinerja, memberikan sebuah pelatihan secara berkala kepada guru untuk pelatihan bernegosiasi dan memilih keputusan yang terbaik.

2) Bagi kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja dengan memperhatikan dan memberikan contoh kepada guru dalam proses bernegosiasi yang baik dan benar dan memberikan tips kepada guru dalam proses pemecahan permasalahan dengan tahapan-tahap yang sudah teruji kehandalannya.

3) Bagi peneliti lain, dapat dijadikan bahan rujukan dalam rangka peneliti lebih lanjut terkait dengan negosiasi dan pengambilan keputusan terhadap kinerja.

Ditulis Oleh: Umar Abdul Aziz, (Mahasiswa STEI SEBI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Seedbacklink