Bagaimana Seorang Muslim Menyikapi Politik di Indonesia?

2 min read

Hubungan antara Islam dan politik memiliki relevansi yang besar. Bagi seorang muslim di Indonesia, keterlibatan dalam politik bukanlah pilihan, melainkan suatu kewajiban dan tanggung jawab. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan bagaimana seorang muslim seharusnya menyikapi politik di Indonesia dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip Islam.

1. Pemahaman Terhadap Politik

Sebelum membahas bagaimana seorang muslim harus menyikapi politik di Indonesia, sangat penting untuk memiliki pemahaman yang baik tentang politik itu sendiri. Politik tidak hanya sebatas pemilihan umum dan partai politik, melainkan juga mencakup semua aspek kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan pengambilan keputusan, pemerintahan, dan kebijakan publik. Oleh karena itu, seorang muslim seharusnya menyadari bahwa politik adalah bagian integral dari kehidupan sehari-hari yang tidak dapat dihindari.

2. Partisipasi Aktif dalam Proses Demokrasi

Indonesia adalah negara demokratis yang memberikan hak kepada warganya untuk berpartisipasi dalam proses politik. Seorang muslim seharusnya aktif dalam pemilihan umum dan proses politik lainnya sebagai bentuk tanggung jawab kewarganegaraan. Rasulullah Muhammad SAW pernah mengatakan, “Siapa pun yang melihat kezaliman, maka hendaklah ia merubahnya dengan tangan, jika tidak mampu, dengan lisannya, jika tidak mampu, dengan hatinya, dan itu adalah tingkatan paling rendah iman.” (HR. Muslim)

Dalam konteks politik, melihat kezaliman berarti mengawasi pemerintah dan pemimpin politik agar bertindak adil, melayani rakyat, dan mematuhi prinsip-prinsip Islam.

3. Pemilihan Calon Pemimpin yang Kompeten dan Berintegritas

Seorang muslim seharusnya tidak hanya memilih calon pemimpin berdasarkan afiliasi politik atau suku, tetapi juga mempertimbangkan integritas, kompetensi, dan moralitas calon tersebut. Islam menekankan pentingnya memilih pemimpin yang dapat memimpin dengan adil dan amanah. Rasulullah SAW mengatakan, “Seorang pemimpin adalah penggembala dan dia akan diminta pertanggungjawaban atas penggembalaannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam proses pemilihan, seorang muslim seharusnya melakukan penelitian yang cermat tentang rekam jejak calon, program kerja mereka, dan integritas pribadi. Ini adalah cara untuk memastikan bahwa pemimpin yang terpilih akan melayani kepentingan rakyat dan mematuhi nilai-nilai Islam.

4. Berperan Aktif dalam Memerangi Korupsi dan Kepentingan Pribadi

Korupsi adalah salah satu masalah serius yang menghambat kemajuan Indonesia. Seorang muslim seharusnya berperan aktif dalam memerangi korupsi dan kepentingan pribadi dalam politik. Korupsi bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang menekankan kejujuran, keadilan, dan amanah. Mengawasi tindakan pemerintah, melaporkan tindakan korupsi, dan mendukung upaya pemberantasan korupsi adalah tugas yang harus dilakukan oleh setiap muslim yang peduli terhadap keadilan.

5. Memahami Prinsip Toleransi dan Keanekaragaman

Indonesia adalah negara dengan beragam suku, agama, dan budaya. Seorang muslim seharusnya memahami dan menghormati prinsip toleransi serta menghargai keanekaragaman dalam masyarakat. Islam mengajarkan perdamaian, toleransi, dan kerukunan antarumat beragama. Oleh karena itu, seorang muslim seharusnya tidak terlibat dalam politik yang memicu konflik agama atau suku.

6. Berperan Sebagai Agitator Perubahan Positif

Politik bukan hanya tentang memilih pemimpin, tetapi juga tentang memperjuangkan perubahan positif dalam masyarakat. Seorang muslim seharusnya menjadi agitator perubahan yang memperjuangkan isu-isu sosial, ekonomi, dan lingkungan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Dengan berpartisipasi dalam organisasi-organisasi sosial dan kampanye sosial, seorang muslim dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam memajukan masyarakat.

7. Menjaga Etika dan Moral dalam Politik

Terakhir, tetapi tidak kalah pentingnya, seorang muslim seharusnya menjaga etika dan moral dalam politik. Jangan terlibat dalam praktik-praktik kotor seperti fitnah, pembunuhan karakter, atau penyebaran kebohongan. Etika dan moral dalam politik adalah cerminan dari integritas pribadi dan juga mencerminkan nilai-nilai Islam yang luhur.

Kesimpulan

Bagi seorang muslim di Indonesia, politik adalah tanggung jawab yang harus diemban dengan penuh kesadaran akan nilai-nilai Islam. Partisipasi aktif dalam proses politik, pemilihan pemimpin yang kompeten dan berintegritas, serta perjuangan melawan korupsi adalah beberapa cara di mana seorang muslim dapat menyikapi politik dengan baik. Selain itu, menjaga etika dan moral dalam politik serta memahami prinsip toleransi dan keanekaragaman adalah langkah penting untuk menciptakan masyarakat yang adil dan harmonis di Indonesia. Dengan tindakan-tindakan ini, seorang muslim dapat berkontribusi secara positif dalam membangun negara yang lebih baik sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

RASHEED AL FATTAH

Mahasiswa STEI SEBI

Artikel Opini Adaptasi atau Gagal: Pentingnya…

Di tengah laju inovasi dan disrupsi yang tak terhindarkan, industri modern menghadapi perubahan yang bergerak lebih cepat dari sebelumnya. Perusahaan yang gagal menyesuaikan diri...
Aulia
1 min read

ARTIKEL OPINIMANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN ISTISNA

Manajemen Risiko Pembiayaan Istisna: Tantangan dan Solusi dalam Praktik Perbankan SyariahPembiayaan istisna dalam perbankan syariah adalah sebuah mekanisme yang memiliki potensi untuk mendukung pembangunan...
Aulia
4 min read

Standar Internasional Manajemen Risiko ISO 310002018

Hai teman- teman manajemen! Sudah tahu belum kalau ada’ resep rahasia’ untuk mengelola risiko? Namanya ISO 310002018. Standar internasional ini kayak’ panduan lengkap’ untuk...
Sonia Nadila Putri
1 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Seedbacklink