Adab Terhadap Guru – Sebagai mahasiswa yang mempelajari aqidah ahlak tentunya kita harus mengetahui apa-apa saja ilmu yang akan dipelajari pada saat pertama kali mempelajari akidah ahlak. Salah satunya adalah Adab Terhadap Guru.
Adab terhadap Guru merupakan salah satu kompetensi dasar yang dimana banyak penjelasan-penjelasan yang berhubungan dengan akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Dengan tujuan agar kita dapat memahami konsep aqidah akhlak secara menyeluruh dan diterapkan dalam kehidupan sehari hari maupun dalam kegiatan belajar mengajar didalam kelas atau suatu Majlis Ta’lim.
Adab Terhadap Guru
Apa itu adab terhadap guru?
Dalam kitab beliau Talim Mu’talim diterangkan adab murid terhadap guru adalah: Seorang murid tidak berjalan didepan gurunya, tidak duduk ditempat gurunya, murid harus menjauhi hal yang menyebabkan guru marah, mematuhi perintahnya asal tidak bertentangan dengan agama.
Cara Menghormati Guru
Mendahului Beruluk Salam
Seorang murid hendaknya mendahului beruluk salam kepada guru. Hal ini sejalan dengan hadits Rasulullah shallalahu alaihi wassalam yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, bahwa yang kecil memberi salah kepada yang lebih besar.
Tidak banyak berbicara didepan guru
Banyak berbicara berarti merasa lebih tahu daripada orang-orang disekitarnya. Apa bila hal ini dilakukan didepan guru, maka bisa menimbulkan kesan seolah-olah murid lebih tahu dari pada gurunya. Hal ini tidak baik dilakukan kecuali atas perintah guru.
Berdiri Ketika Guru berdiri
Bila guru berdiri, murid sebaiknya lekas berdiri juga. Hal ini tidak hanya penting kalau-kalau guru memerlukan bantuan sewaktu-waktu. Misalnya uluran tangan agar segera bisa tegak berdiri, tetapi juga merupakan sopan santun yang terpuji. Demikian pula jika guru duduk sebaiknya murid juga duduk.
Tidak menyangkal perkataan kepada guru
“pendapat fulan berbeda dengan pendapat anda” Ketika guru memberikan suatu penjelasan yang berbeda denga napa yang pernah dijelaskan oleh orang lain, sebaiknya murid tidak langsung menyangkal penjelasan guru. Sebaiknya murid meminta izin terlebih dahulu untuk menyampaikan pendapat orang lain yang berbeda. Jika guru berkenan, murid tentu boleh menyampaikan hal itu.
Tidak bertanya-tanya kepada teman duduk sewaktu guru didalam Majlis
Dalam majlis Talim atau kegiatan beljar mengajar dikelas, murid hendaknya bertanya kepada guru Ketika ada hal yang belum jelas. Hal ini tentu lebih baik daripada bertanya kepada teman disebelahnya. Lebih memilih bertanya kepada teman dan bukannya langsung kepada guru bisa membuat perasaan guru kurang nyaman.
Kesimpulan
Dalam proses pembelajaran, murid membutuhkan orang alim atau yang umum disebut dengan guru, ustadz, atau kiai. Murid dan orang alim perlu berinteraksi. Oleh karena itu ada adab-adab tertentu yang harus diperhatikan seorang murid terhadap gurunya sebagaimana dinasihatkan oleh Imam al-Ghazali dalam risalahnya berjdudul al-Adab fid Din dalam Majmu’ah.
Adab murid terhadap guru, yakni: mendahului beruluk salam, tidak banyak berbicara di depan guru, berdiri ketika guru berdiri, tidak mengatakan kepada guru, “Pendapat fulan berbeda dengan pendapat Anda”, tidak bertanya-tanya kepada teman duduknya ketika guru di dalam majelis, tidak mengumbar senyum ketika berbicara kepada guru, tidak menunjukkan secara terang-terangan karena perbedaan pendapat dengan guru, tidak menarik pakaian guru ketika berdiri, tidak menanyakan suatu masalah di tengah perjalanan hingga guru sampai di rumah, tidak banyak mengajukan pertanyaan kepada guru ketika guru sedang Lelah.