INDONESIA DARURAT KRIMINALITAS, KASUS PEMBUNUHAN SEMAKIN MEMBRANTRAS

1 min read

Dilansir dari Badan Pusat Statistik terbaru pada 16 Mei 2024, Indonesia mengalami peningkatan kasus pembunuhan pada tahun 2021 dengan angka kasus mencapai 927 kasus, dan mengalami penurunan Kembali pada tahun 2022 dengan angka 823 kasus.

Indonesia sebagai negara berkembang perlu diperhatikan kembali, mengapa kasus tersebut setiap tahunnya mencapai angka ratusan kasus. Pada bulan Mei 2024 lalu di Ciamis, telah digemparkan oleh berita menggegerkan warga net dengan berita kasus suami mutilasi istri menjadi lima bagian, dan menawarkannya kepada warga sekitar, di duga aksi kriminalitas tersebut akibat permasalahan ekonomi keluarga membuat depresi dan melakukan kegiatan di luar kendali.

Sangat disayangkan, Indonesia sebagai negara Makmur sangat diharapkan hadirnya rasa nyaman, tenang dan tentram namun kasus pembunuhan masing sering terjadi, Faktanya ada kesenjangan ekonomi dan pendapatan perkapita di Indonesia yang sangat signifikan, sehingga sebagai warga negara yang memiliki keterbatasan ekonomi dihantui oleh keresahan tersendiri akibat lengahnya pemerintah dalam memberdayakan bangsa, dan meningkatkan kesadaran tingkat kriminalits nasional.

Maka dari itu, perlu adanya kontribusi nyata dari pemerintah, instansi Pendidikan, kesejahteraan ekonomi dan pihak terkait dalam menanggulangi kasus kriminalitas di Indoensia agar menjaga kedaulatan bangsa tetap adil dan makmur, dengan begitu Indonesia terus berjalan menuju negara maju dan meninggalkan zona lingkar negara berkembang.

Dalam merealisasikan keinginan untuk menjauhi kriminalitas dan pembunuhan pastinya membutuhkan tips dan cara untuk menjauhinya. Ada. Berikut beberapa cara yang bisa membantu:

  1. Pendidikan dan Keterampilan: Mengembangkan keterampilan dan pendidikan dapat membuka peluang pekerjaan yang sah dan mengurangi kecenderungan terlibat dalam aktivitas kriminal.
  2. Dukungan Keluarga dan Teman: Memiliki jaringan dukungan yang positif dari keluarga dan teman bisa mengurangi risiko terlibat dalam perilaku kriminal. Hubungan yang sehat memberikan dukungan emosional dan praktis.
  3. Keterlibatan dalam Komunitas: Bergabung dalam aktivitas komunitas atau organisasi sosial dapat mengalihkan perhatian dari perilaku negatif dan memberikan rasa tanggung jawab serta tujuan.
  4. Penyuluhan dan Konseling: Jika seseorang merasa tertekan atau menghadapi masalah yang berisiko, mendapatkan bantuan dari profesional seperti psikolog atau konselor bisa sangat membantu.
  5. Memahami Hukum: Mengetahui dan memahami hukum serta konsekuensi dari tindakan kriminal dapat mencegah terlibat dalam aktivitas ilegal.
  6. Hidup Sehat: Mempraktikkan gaya hidup sehat, seperti olahraga dan pola makan yang baik, dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental, yang pada gilirannya bisa mengurangi kecenderungan untuk terlibat dalam kriminalitas.

Penulis : Muhammad Fikri Firdaus

Mahasiswa STEI SEBI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.