AUDIT INTERNAL DALAM MASA TRANSFORMASI: TEORI STAKEHOLDER DAN TANTANGAN PELUANG DI ERA DIGITAL

3 min read

Dalam era digital, perkembangan audit internal adalah proses yang dinamis dan membutuhkan banyak langkah. Di sisi lain, teknologi digital telah memberi auditor kesempatan yang belum pernah ada sebelumnya untuk menganalisis data dalam volume dan kecepatan yang lebih besar. Metode pelaksanaan tugas auditor mengalami perubahan seiring dengan penerapan teknologi tingkat tinggi seperti kecerdasan buatan (AI) dan analisis data besar. Hal ini telah memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan tepat terkait risiko serta efisiensi operasional.

Di sisi lain, transformasi ini menimbulkan masalah yang rumit. Sebagai contoh, dengan semakin banyak data yang tersedia, auditor internal harus mampu menentukan mana yang relevan dan bagaimana menganalisisnya secara akurat. Tantangan dalam bidang keamanan siber menjadi semakin krusial. Auditor internal diharapkan memiliki keahlian dalam mengenali serta mengurangi risiko terkait keamanan informasi. Mereka perlu bekerjasama dengan tim Teknologi Informasi (TI) dan keamanan siber untuk menjamin perlindungan sistem dan data perusahaan dari serangan siber serta pelanggaran data.

Audit internal harus diubah dengan cara yang lebih menyeluruh. Auditor tidak hanya harus memiliki keahlian teknis, tetapi juga harus dapat berkomunikasi dengan baik untuk menyampaikan temuan mereka kepada stakeholder yang baru mengenal teknologi. Selain itu, mereka harus memiliki kemampuan untuk memikirkan secara kritis dan strategis tentang peluang dan risiko jangka panjang yang mungkin muncul sebagai akibat dari perubahan teknologi.

Seiring dengan kemajuan teknologi, auditor internal juga menghadapi perubahan dengan harapan dari stakeholder. Sekarang, stakeholder menginginkan audit yang lebih jelas, berinteraksi, dan responsif terhadap perubahan yang cepat dalam lingkungan bisnis. Perubahan dalam harapan stakeholder ini memang mengubah pemandangan bagi auditor internal. Jumlah audit yang tidak hanya memenuhi persyaratan integritas dan akurasi tertinggi, tetapi juga dapat memberikan wawasan yang relevan dan tepat waktu semakin meningkat sebagai akibat dari lingkungan bisnis yang semakin berubah dan tidak pasti.

Dalam pengembangan ini berfokus pada data literatur untuk tantangan dan solusi dalam audit internal di era digital. Metode data literatur ini akan mengandalkan penggalian dan analisis yang ekstensif untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang topik yang relevan. Tinjauan literatur yang komprehensif tentang audit internal di era digital, berbagai studi menunjukkan aspek-aspek penting dari evolusi dan tantangan dalam bidang ini.

Menurut (Kai et al., 2022) studi ini mengembangkan indeks evaluasi kualitas audit internal yang didasarkan pada proses Balanced Scorecard, Delphi Process, dan Analytical Hierarchy. Ini menunjukkan bahwa pendekatan terstruktur dan multidimensi untuk audit internal harus mencakup berbagai aspek, mulai dari kepuasan stakeholder hingga proses audit internal.

Fokus pada etika dalam otomatis, (Mökander, 2021) membahas masalah etis yang ditimbulkan oleh sistem pengambilan keputusan otomatis dan betapa pentingnya audit berbasis etika sebagai mekanisme tata kelola. Studi ini juga memberikan standar untuk desain dan pelaksanaan audit berbasis etika, yang sangat penting untuk mengelola risiko etis yang ditimbulkan oleh otomatisasi.

(Zhang et al., 2023) menyelidiki bagaimana transformasi digital dapat meningkatkan kinerja pengembangan produk baru. Dengan menggunakan analisis komparatif kuantitatif, studi ini menemukan bahwa kemampuan transformasi digital, investasi dalam aset yang tidak berwujud, dan sinergi heterogenitas berperan dalam meningkatkan kinerja.

Audit internal telah mengalami transformasi yang signifikan dalam dekadeterakhir, terutama karena kemajuan pesat dalam teknologi informasi. Penyesuaian teknologi canggih seperti big data analytics, robotic process automation (RPA), dan kecerdasan buatan (AI) telah sangat penting untuk mengubah cara auditor internal menjalankan tugas mereka. Signifikansi beradaptasi dengan teknologi tingkat tinggi dalam praktik audit internal, dapat diperkuat oleh konsep dalam teori sistem informasi, mencerminkan pergeseran peran auditor dari peran tradisional mereka sebagai pemeriksa kepatuhan menjadi penasihat strategis yang mampu mengatasi kompleksitas teknologi modern.

Mengatasi perubahan ekspektasi stakeholder dan dinamika kerja menjadi salah satu aspek utama dalam perkembangan audit internal di era digital. Dalam konteks yang terus berubah ini, harapan stakeholder terhadap audit internal telah mengalami perkembangan yang signifikan. Stakeholder kini menginginkan bukan hanya kepatuhan dan pengendalian internal yang efektif, melainkan juga wawasan bisnis yang proaktif dan strategis. Mereka mencari auditor internal yang tidak hanya kompeten dalam aspek teknis audit, tetapi juga mampu menyediakan analisis mendalam yang dapat mendukung pengambilan keputusan strategis.

Penyesuaian terhadap perubahan ekspektasi ini menuntut auditor internal untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang melampaui audit tradisional. Hal ini berarti auditor harus memiliki kemampuan analitis yang canggih, pemahaman yang mendalam tentang industri dan pasar di mana organisasi beroperasi, serta keterampilan dalam analisis data dan teknologi terkini. Mereka harus mampu menyaring data yang besar dan kompleks untuk menemukan wawasan yang relevan dan mengkomunikasikannya dengan cara yang dapat dimengerti oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk mereka yang mungkin tidak memiliki latar belakang teknis.

Oleh karena itu, untuk mengatasi perubahan dalam ekspektasi stakeholder, auditor internal perlu terus meningkatkan keterampilan teknis dan bisnis mereka. Hal ini mencakup pengembangan kemampuan komunikasi dan kolaborasi, serta penyesuaian dengan metode kerja yang baru. Mereka diharapkan mampu menghadapi tantangan ini dengan kreativitas dan fleksibilitas, sehingga memastikan bahwa fungsi audit internal tetap relevan, efektif, dan berdampak dalam lingkungan bisnis yang cepat berubah.

kesimpulan dari studi ini menemukan bahwa dalam era digital yang terus berkembang, adaptasi dan perubahan dalam audit internal sangat penting. Teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI) dan Robotic Process Automation (RPA) tidak hanya mengubah cara auditor melakukan pekerjaan mereka, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses audit secara keseluruhan. Namun, untuk menghadapi tantangan yang muncul dari integrasi teknologi ini, pendekatan baru untuk pelatihan dan pengembangan diperlukan.

Studi ini juga menekankan betapa pentingnya komunikasi, kerja sama, dan fleksibilitas untuk mengelola tim audit. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan efektif dan bekerja secara kolaboratif lintas fungsi sangat penting untuk mencapai hasil audit yang sukses di lingkungan kerja yang serba cepat dan sering berbagi. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa auditor internal dapat terus membantu tata kelola, risiko, dan kontrol organisasi di era digital dengan pengembangan profesional yang berkelanjutan dan adaptasi yang efektif terhadap perubahan teknologi dan ekspektasi.

Hafsah Nur Syahidah

Mahasiswi STEI SEBI

Zakat sebagai Sistem Keberlanjutan dalam Ekonomi…

Zakat, sebagai salah satu pilar Islam, memiliki potensi besar dalam menciptakan sistem ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Secara historis, zakat bertujuan untuk mendistribusikan kekayaan...
Aurelia
1 min read

Akuntansi Syariah: Prinsip, Penerapan, dan Tantangannya

Oleh Razanah Taufik (Mahasiswi STEISEBI) Akuntansi syariah adalah sistem akuntansi yang dirancang berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam. Prinsip ini meliputi pelarangan riba (bunga), gharar (ketidakpastian),...
Endah Nawal
2 min read

Pilihan antara Karier dan Keluarga: Perspektif…

Bagi banyak Muslimah, memilih antara karier dan keluarga bisa menjadi keputusan yang rumit dan penuh pertimbangan. Di satu sisi, ada keinginan untuk mencapai kesuksesan...
Aulia
1 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.