Bolehkah Zakat Diberikan Pada Kerabat?

1 min read

Zakat merupakan salah satu pilar utama dalam Islam yang memerintahkan umatnya untuk memberikan sebagian dari harta mereka kepada yang membutuhkan. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah kita boleh memberikan zakat kepada keluarga terdekat? Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi pendapat jumhur ulama dan dalil terkait untuk menjawab pertanyaan ini.

1. Dalil-dalil dari Al-Quran

a. Surah At-Tawbah (9:60)

Salah satu dalil utama yang mendukung pemberian zakat kepada keluarga terdekat adalah ayat dalam Surah At-Tawbah (9:60), yang menyebutkan kategori orang-orang yang berhak menerima zakat:

“Zakat-zakat itu (harta-harta yang diberikan) hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, para amil, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk (memerdekakan) budak lelaki dan budak perempuan, orang-orang yang berjuang di jalan Allah, dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan; sebagai suatu ketentuan dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

Kata “amil” dalam ayat ini mengacu pada orang-orang yang ditugaskan untuk mengumpulkan dan mendistribusikan zakat. Ini menunjukkan bahwa zakat tidak hanya harus diberikan kepada orang-orang yang memenuhi kriteria tertentu, tetapi juga kepada mereka yang bertugas dalam penyaluran zakat, termasuk keluarga terdekat.

b. Surah Al-Baqarah (2:267-273)

Surah Al-Baqarah menguraikan beberapa aspek penting tentang zakat, termasuk siapa yang berhak menerimanya. Dalam ayat-ayat ini, tidak ada larangan khusus yang mengatakan zakat tidak dapat diberikan kepada keluarga terdekat.

2. Pendapat Jumhur Ulama

Mayoritas ulama sepakat bahwa memberikan zakat kepada keluarga terdekat diperbolehkan dalam Islam. Mereka menyoroti beberapa alasan utama:

a. Keluarga Terdekat adalah Bagian dari Fakir dan Miskin

Pendukung pemberian zakat kepada keluarga terdekat berargumen bahwa keluarga yang membutuhkan adalah bagian dari golongan fakir dan miskin yang berhak menerima zakat. Membantu anggota keluarga yang sedang kesulitan adalah tindakan mulia yang sejalan dengan prinsip-prinsip Islam tentang tolong-menolong.

b. Mencegah Fitnah

Memberikan zakat kepada keluarga terdekat juga dapat mencegah fitnah atau konflik dalam keluarga. Jika anggota keluarga dalam kebutuhan mendesak, menolong mereka dengan zakat dapat menghindarkan mereka dari kemungkinan melakukan tindakan yang melanggar hukum atau mencari bantuan dari sumber yang tidak halal.

c. Pengutipan dan Distribusi yang Adil

Jumhur ulama percaya bahwa seseorang dapat mengambil bagian dari zakat yang akan diberikan kepada keluarganya sebagai kompensasi atas usahanya dalam mengumpulkan dan mendistribusikan zakat. Ini harus dilakukan dengan cara yang adil dan setelah memenuhi kebutuhan orang-orang miskin lainnya.

3. Kendala yang Harus Diperhatikan

Meskipun pemberian zakat kepada keluarga terdekat diperbolehkan, ada beberapa kendala yang perlu diperhatikan:

a. Tidak Mengurangi Hak Orang Lain

Memberikan zakat kepada keluarga terdekat tidak boleh mengurangi hak orang-orang yang lebih membutuhkan. Pemberian zakat harus tetap seimbang dan adil.

b. Niat yang Benar

Niat dalam memberikan zakat harus murni untuk Allah SWT. Ini tidak boleh digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi atau menghindari kewajiban lainnya.

Kesimpulan

Dalam Islam, memberikan zakat kepada keluarga terdekat diperbolehkan dengan catatan bahwa hal ini dilakukan dengan niat yang benar, adil, dan tidak mengurangi hak orang-orang yang lebih membutuhkan. Namun, sangat penting untuk menjaga keseimbangan dalam distribusi zakat agar tidak ada penyalahgunaan dan agar prinsip-prinsip Islam tentang tolong-menolong tetap terjaga.

RASHEED AL FATTAH

Mahasiswa STEI SEBI

Green Economy: Konsep, Implementasi, dan Peran…

Dalam beberapa tahun terakhir, konsep “Green Economy” atau ekonomi hijau semakin mendapat perhatian global. Perubahan iklim, eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, dan dampak...
Aulia
2 min read

Artikel Opini Adaptasi atau Gagal: Pentingnya…

Di tengah laju inovasi dan disrupsi yang tak terhindarkan, industri modern menghadapi perubahan yang bergerak lebih cepat dari sebelumnya. Perusahaan yang gagal menyesuaikan diri...
Aulia
1 min read

ARTIKEL OPINIMANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN ISTISNA

Manajemen Risiko Pembiayaan Istisna: Tantangan dan Solusi dalam Praktik Perbankan SyariahPembiayaan istisna dalam perbankan syariah adalah sebuah mekanisme yang memiliki potensi untuk mendukung pembangunan...
Aulia
4 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Seedbacklink