Dalam tahapan kehidupan ekonomi, memiliki beberapa tahapan yaitu produksi, konsumsi, distribusi, dan juga perdagangan barang ataupun jasa. Salah satu tahapan ini sangat berhubungan antara satu sama lain. Contohnya, pada tahap produksi. Jika produksi tidak berjalan maka konsumsi, distribusi, ataupun perdagangan tidak akan bisa berjalan. Bahkan produksi itu bagaikan urat nadi dalam tahap kehidupan ekonomi.
Secara umum, Produksi adalah proses untuk meningkatkan nilai guna benda atau menciptakan benda atau jasa. Secara istilah, produksi merupakan suatu siklus kegiatan-kegiatan ekonomi untuk menghasilkan barang atau jasa tertentu dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi dalam jangka waktu tertentu.
Teori produksi dapat dibagi menjadi dua, teori produksi konvensional dan teori produksi islam. Teori produksi konvensional adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) sesuatu barang atau jasa, untuk kegiatan mana dibutuhkan faktor-faktor produksi dalam ilmu ekonomi berupa tanah, tenaga kerja, dan skill (organization, managerial, dan skills). Tujuan produksi dalam konvensional adalah untuk memperoleh laba yang sebesarbesarnya.
Teori produksi islam menurut Kahf (1992), kegiatan produksi dalam perspektif Islam sebagai usaha manusia untuk memperbaiki tidak hanya kondisi fisik materialnya, tetapi juga moralitas, sebagai sarana untuk mencapai tujuan hidup sebagaimana digariskan dalam Islam, yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat.
Jadi dapat terlihat perbedaan teori produksi konvensional dan teori produksi islam. Jika teori produksi konvensional, lebih mengutamakan untuk memperoleh laba yang besar. teori produksi konvensional tidak melihat dari segi kebahagiaan akhirat, tetapi hanya mementingkan kebahagian duniawi. Jika teori produksi islam, bertujuan untuk memperbaiki moralitas agar bisa mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Oleh: Meutia Azizah (Mahasiswi STEI SEBI DEPOK)